Selasa, 15 September 2020

Ancaman Allah kepada manusia yang mendustakan kebenaran

Apa kata ulama tentang mendustakan kebenaran


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Lail Ayat 14-16

"Karena itu,kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)."

Manusia yang paling celaka kelak dihari Kiamat adalah manusia yang mendustakan kebenaran agama yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berpaling dari keimanan kepada Allah dan Rasulnya.Kelak Manusia seperti ini akan dimasukan kedalam Neraka kecuali bertobat sebelum kematiannya tiba.Jangan berprasangka bahwa Neraka itu adalah sebuah cerita fiksi atau hayalan manusia - manusia penghayal. Menurut Jumhur ulama bahwa Neraka itu sudah ada dan sudah di ciptakan untuk para penghuni yang membangkang dari perintah Allah dan Rasulnya. Bukti bahwa Neraka sudah di ciptakan adalah banyak dalil - dalil yang menerangkannya dan salah satu diantaranya adalah diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu,ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,bersabda," Jika seseorang dari kalian meninggal dunia,ditunjukan kepadanya tempatnya pada pagi dan petang hari.Bisa diNeraka atau di surga,lantas dikatakan ini tempatmu sampai kamu dibangkitkan kepadanya"(Muttafaq'alaih)(Kitab Firdaus Sunnah halaman 643 no.3109. Pada dalil ini sangat jelas bahwa jika kita mati esok atau lusa,nanti akan diperlihatkan kepada kita apakah tempat tinggal kita dineraka atau di surga.Tentu kita sebagai manusia yang berakal dan beriman kepada Allah dan rasulnya tidak mau ditempatkan di Neraka walau sedikitpun.Tetapi walaupun ribuan kali para ulama menasehati kita agar menyembah kepada Allah dan tidak kepada yang lain.Kita selalu lalai dan kita anggap angin lalu.Padahal kelak kita akan mengalaminya setelah kita mati.Kita akan di siksa didalam kubur karena kita lalai akan semua perintah Allah dan Rasulnya.Tetapi selama kita masih menghirup udara dunia ini,pintu tobat masih terbuka lebar buat siapa saja.Dunia ini bukan tempat tinggal kita yang sesungguhnya tetapi yang sesungguhnya adalah di negeri Akhirat yang manusianya terbelah menjadi 2 golongan penduduk yaitu Penduduk Neraka dan Penduduk Surga.

Tidak ada gunanya menumpuk - numpuk harta kecuali harta itu digunakan untuk keperluan dijalan Allah.Rumah mewah,jabatan mentereng,Mobil berjubel,uang berlimpah dan Tanah berhektar-hektar.Besok ketika kita mati harta itu akan menjadi rebutan orang - orang yang masih hidup.Sementara kita yang didalam tanah akan menghadapi azab kubur atau siksa kubur kecuali ketika waktu masih hidup kita banyak beramal saleh.Dulu sewaktu masih hidup, kita tidak pernah terpikirkan bakal ada didalam kubur yang sempit dan gelap ini.Meronta - ronta ingin balik kedunia sudaha tidak bisa lagi karena kita sudah mati.Dan kita tidak pernah terpikirkan kalau kita akan bertemu dengan seseorang yang sangat buruk rupanya,menyeramkan dan menakutkan.Kemudian kita akan ditanya tentang Siapa Tuhanmu,Siapa Nabimu,apa Agamamu dan apa Kiblatmu. Jika kita tidak bisa menjawabnya maka Malaikat itu akan murka kepada kita,dengan ganasnya kita dipukul dan disiksa berkali - kali.Perkataan minta ampun tentu sudah tidak ada gunanya.Inilah rasa penyesalan yang sesungguhnya,penyesalan yang tidak akan pernah pulih.Sewaktu di dunia kita pernah menyesal telah berbuat ini dan itu tetapi semua itu akan bisa diatasi kembali oleh kita dengan berusaha lagi.Tetapi jika kita sudah didalam kubur penyesalan itu tidak akan berakhir sampai hari kiamat tiba.Lain cerita jika kita termasuk hamba Allah yang beriman kepada Allah dan Rasulnya dan bertaqwa kepadanya.Sudah tentu kita akan selamat dari azab kubur atau siksa kubur dan datangnya 2 malaikat itu sangat menyejukkan dan menentramkan Hati kita. Dan bukti akan adanya 2 malaikat kubur mendatangi kita adalah dari dalil dari riwayat Hadis Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu,dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam,beliau bersabda: "Apabila (Jenajazah)seorang Muslim telah didudukan dalam kuburnya maka dia akan didatangi dua Malaikat,kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah Azza wa Jalla dan Muhammad utusan Allah Subhanahu wa ta'ala.Itulah perkataan seorang muslim sebagaimana firman Allah (Yang artinya)"Allah meneguhkan (Iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh."(QS Ibrahim,14:27) (Kitab Sahih Bukhari Muslim halaman 1380 no.1825).

Sepintas semua ancaman yang di tujukan kepada kita karena kita tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya seperti tidak akan terjadi kepada kita. Padahal didalam Al-Qur'an dan As-Sunnah sudah jelas dan pasti ancaman itu akan terjadi kepada kita.Rasa takut kepada Allah itu bukan hanya dalam ucapan,tetapi dibuktikan dengan perbuatan dengan mentaati semua perintah Allah dan Rasulnya.Membuktikan bahwa yang wajib diibadahi itu hanya Allah, juga bukan hanya sekedar ucapan,tetapi dibuktikan dengan Hati dan Iman dengan di realisasikan dengan berbuatan.Semuanya harus menjadi satu kesatuan yang mengikat. Tidak cukup hanya dengan Iman doang tanpa mengerjakan semua perintah Allah dan Rasulnya.Kita memang beriman kepada Allah tetapi pelaksanaannya kita tidak mengerjakan Salat,Tidak berzakat,tidak berpuasa dibulan Ramadan,tidak pergi haji ke Baitullah(Jika mampu) atau tidak melakukan amalan saleh lainnya.Beriman kepada Allah dan Rasulnya itu tidak cukup hanya dengan amalan hati tetapi harus diikuti dengan pelaksanaanya.Jangan jadi manusia yang pendusta,lebih - lebih berdusta kepada Allah dan Rasulnya dengan mengaku - ngaku beriman kepadanya padahal dusta.Ketauhilah Allah Azza wa Jalla sangat mengetahui apa yang ada didalam Dada kita.Jangankan sejuta kebohongan yang tersimpan di dalam Dada kita,se kecil Virus Coronapun Allah tahu apa yang tersurat maupun yang tersirat didalam Hati kita.Tidak ada gunanya kita berdusta kepada yang telah menciptakan kita.Kelak Allah Azza wa Jalla akan meminta pertanggung jawaban atas keimanan kita kepadanya.Jangan menganggap remeh akan kebaikan walaupun hanya sedikit kadarnya,juga menganggap remeh akan kejahatan walaupun sedikit kadarnya.Kelak kita akan menerima semua akibatnya.Terkadang balasan itu bisa langsung dibayar kontan oleh Allah Azza wa Jalla saat itu juga.Atau nanti balasannya nanti setelah kita mati.

Jadi kita itu bakalan Mati,entah karena mati sebab apapun pokoknya kita akan meninggalkan dunia ini selamanya.Tidak ada gunanya dipuja,dipuji dan dkenang oleh manusia.Yang berhak di puji itu hanya Allah Azza wa Jalla.Jika ingin berbuat baik,berbuat sajalah jangan terbesit dihati kita ingin di ini dan ingin di itu.Ribuan amalan baik kita yang kita realisasikan tetapi tidak didukung dengan hati yang Ikhlas kepada Allah Azza wa Jalla maka tidak ada artinya di Mata Allah Azza wa Jalla. Banyak - banyaklah bersyukur atas semua nikmat yang diberikan kepada kita.Nikmat yang tidak terhitung jumlahnya itu sudah kita nikmati semuanya. Maka sudah seharus kita berbakti kepada yang telah memberikan segalanya kepada kita.Jangan menjadi Manusia yang durhaka kepadanya.Jika Allah  Ta'ala menghendaki kita musnah hanya cukup berkata "Kun" Allah katakan maka musnahlah semuanya.Jika kita ingin bisa pulang dengan selamat ke negeri Akhirat maka kita harus banya berbuat amal saleh dan baik kepada Saudara kita,baik kepada teman kita,baik kepada guru kita,baik kepada Ibu dan bapak kita,baik kepada orang - orang yang telah berbuat baik kepada kita,hidup rukun saling harga menghargai dan saling hormat menghormati.Jangan merasa diri paling pintar,paling hebat,paling suci,paling bijaksana,paling saleh, dan paling paling apa aja.Yang Allah nilai itu Taqwa kita bukan pakaian kita yang keren - keren atau harta kita yang keren - keren.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala merahmati kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"






Terima kasih sudah membaca : Ancaman Allah kepada manusia yang mendustakan kebenaran

Tidak ada komentar: