Selasa, 08 September 2020

Contoh manusia yang durhaka kepada Allah Azza wa Jalla

Apa kata ulama tentang durhaka kepada Allah


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 12


"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."


Semua manusia didunia ini pasti pernah merasakan kebahagian,kesedihan,kebingungan,kesengsaraan, kekecewaan,depresi,keberuntungan dan kepuasan. Walaupun tingkat kadarnya berbeda - beda pada setiap diri manusia itu, karena tergantung pada apa yang sudah tercatat didalam kitab Lauhul Mahfudz. Cobaan yang datang itu bukan datang dengan sendirinya tetapi Allah sudah catat bahwa pada hari ini,tanggal ini,minggu ini atau bulan ini sifulan akan kena musibah berupa serangan penyakit yang menggerogoti tubuhnya atau akan mendapatkan kebahagian yang tidak disangka - sangka.Jika saja manusia mau berpikir bahwa apapun yang akan terjadi di dunia ini semuanya atas ijin Allah subhanahu wa ta'ala.Jika Allah tidak menghendaki atas segala sesuatu untuk terjadi maka semua tidak akan terjadi.Walaupun sifatnya berupa kesedihan ataupun kesengsaraan hidup yang menimpa kita bukan berarti Allah itu tidak sayang kepada hambanya. Allah akan angkat derajat kita jika kita sabar menghadapinya.Allah akan beri kita pahala yang besar kepada kita untuk bekal di Akhirat kelak.Tidak ada investasi yang maha dahsyat selain banyaknya pahala yang di berikan oleh Allah kepada kita.Karena keberuntungan manusia letaknya adalah ketika kita mati membawa bekal pahala yang berlipat untuk di setorkan kepada Allah Azza wa Jalla dan Allah menerima pahala kita dengan keridoannya.Itulah keberuntungan yang paling beruntung.Bahagia di Akhirat selama - lamanya.

Ketika manusia itu dihadapkan pada satu masalah yang berat yang menyerang Hati dan pikiran. Orang tersebut segera memohon kepada Allah agar segera ditutaskan masalahnya dan dihilangkan segala penderitaannya.Kemudian Allah Ta'ala mentuntaskan semua masalahnya dan disembuhkan segala penderitaannya tatapi ternyata setelah semua keadaannya menjadi baik - baik saja kemudian orang itu kembali kepada kedurhakannya.Semua perintah Allah dan Rasulnya ia langgar semuanya mau haram mau tidak,mau yang syubhat atau tidak pokoknya ia tabrak semuanya.Jangankan untuk ingin membantu orang lain untuk dirinya sendiri akan kewajibanya kepada Allah saja sudah ia tinggalkan.Padahal dulu bagaimana ia merengek - rengek minta tolong kepada Allah Azza wa Jalla sampai bernazar - nazar segala.Allah yang maha pengasih dan maha penyayang kepada hambanya itu memang tidak akan pernah dendam kepada hambanya.Tetapi Allah akan meminta pertanggungjawabannya atas kedurhakannya meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya yang sudah ia lalaikan kembali.Karena semua manusia dan Jin akan diminta pertanggungjawabannya dihadapan Allah kelak di hari kiamat.Karena yang namanya ibadah kepada Allah itu tidak ada masanya ataupun tidak ada jedanya,tetapi selama kita masih hidup didunia maka ibadah kepada Allah itu harus terus dilakukan baik yang wajib maupun yang sunnah.

Untuk ingin selamat ketika menghadapi kematian yang Husnul Khatimah tentunya kita jangan durhaka kepada Allah dalam arti yang sangat luas.Hanya karena kita ingin punya banyak uang kemudian kita rela menjual keimanan kita dengan tidak beribadah lagi kepada Allah Azza wa Jalla.Hanya karena kita ingin banyak harta dan dimasa tua hidup senang ia rela untuk bergabung mencatut uang Negara.Hanya karena ingin usahanya lancar ia rela menyimpan Jimat di dalam laci dagangannya.Hanya karena ingin naik jabatan ia rela bohong sana dan bohong sini dalam ucapanya.Hanya karena ia ingin punya pacar kaya,duda kaya atau janda kaya ia rela pergi ke dukun untuk di jampi - jampi yang dicampur dengan bunga Melati, bunga Mawar,Asap batu Menyan dan bunga Eceng Gondok.Hanya karena ia ingin di puja dan di puji oleh kaum kerabatnya ia rela gembar gemborkan bahwa ia sering shodakoh,shalat tahajud dan shalat berjamaah yang tidak pernah ia tinggalkan.Tidak puas dengan itu iapun rela berlaku syirk demi kebahagian dan kesenangan dunia yang memperdayakan ini. Ia lupa atau pura - pura tidak tahu bahwa tanah tempat tinggalnya nanti sudah menunggu gilirannya.Kelak bila tubuh kita di himpit 2 dinding tanah kuburan, baru kita sadar akan kedurhakaan kita kepada Allah Azza wa Jalla.Kita memang tidak tahu akan akhir hidup kita, mati kafir atau mati Mukmin.Hanya Allah saja yang tahu dan semua sudah tercatat didalam ketentuan takdir kita.

Udara yang kita hirup dari hidung kemudian masuk kedalam tubuh kita sehingga kita bisa bernafas dengan sempurna dan terasa melegakan,coba kita pikirkan bagaimana jika hidung kita tiba - tiba mampet apa yang kita rasakan,Makanan dan minuman yang masuk dari mulut kemudian mengalir kedalam tubuh kita sedemikian lancarnya,coba kita pikirkan bagaimana jika tiba - tiba mulut kita kena kanker atau tenggorokan kita tiba - tiba tersumbat,saat kita buang air besar atau buang air kecil semuanya lancar dan menyenangkan,coba bayangkan jika tiba - tiba semuanya terasa sakit kalaupun keluar air pipisnya tetapi bukan Air, tetapi yang keluar adalah Darah bercampur nanah,Mata yang kita miliki dengan indahnya bisa melihat sana - sini,coba kita pikirkan jika tiba - tiba mata kita menjadi buta,Lidah yang kita miliki sedemikian nikmatnya dapat merasakan lezatnya sebuah makanan,coba kita pikirkan bagaimana jika tiba - tiba lidah kita sudah tidak dapat merasakannya lagi.Semuanya itu bisa terjadi pada diri kita, tetapi kenapa kita selalu ingkar pada kenikmatan yang Allah berikan.Semuanya selalu dianggap sudah berjalan dengan semestinya jadi tidak perlu dipersoalkan dan diperdepatkan.Padahal dibalik semua itu ada keterlibatan Allah didalamnya.Agar kita sadar bahwa didalam tubuh kita juga ada tanda - tanda kebesaran Allah yang maha Agung. Tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur.Padahal Allah Azza wa Jalla sudah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim Ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Semoga kita bukan termasuk hamba Allah yang durhaka kepadanya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"









Tidak ada komentar: