Senin, 13 Mei 2019

Menjaga lisan dari perkataan yang tidak berguna

Apa kata ulama tentang menjaga Lidah


Allah subhanahu wa ta'ala  berfirman  dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab  ayat 70-71

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”

Lidah yang kita miliki ini bisa saja yang akan menyebabkan kita mati dalam keadaan kufur kepada Allah. Karena dahulu sewaktu masih hidup lidah kita tidak kita gunakan untuk mengucapkan kalimat kalimat yang baik. Dalam berhubungan dengan Manusia ( Habluminannas) lidah kita tidak pernah kita jaga dengan sebaik - baiknya dengan tidak mengeluarkan perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain, baik itu memfitnah,memaki,mengadu domba,menghasut,menggunjing,memprovokasi,mengata - ngatai,memarahi.mengancam,mengupat atau semua perkataan yang dapat membuat hati orang lain menjadi tidak tenang atau tidak senang pada ucapan kita. Walaupun hanya sepatah dua patah jika ucapan itu mengganggu ketenangan orang lain tetap tidak boleh karena Allah dan Rasulnya melarang perbuatan itu. Pikirkanlah dahulu sebelum kita mengucapkan kalimat - kalimat buruk itu. Kita sendiri dengan akal sehat  dan hati nurani yang kita miliki pasti tahu mana yang baik untuk diucapkan dan mana yang buruk untuk disingkirkan. Kita ini hidup didunia tidak sendiri, tetapi kita hidup harus saling berdampingan satu sama lain dan saling harga menghargai,tolong menolong dan tidak membuat sesuatu apapun yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dari pada kita banyak mengucapkan perkataan yang tidak baik dan tidak berguna. Alangkah baiknya lidah kita ini dipakai untuk semakin dekatnya kita berhubungan dengan Allah (Habluminallah) yaitu dengan banyak berdzikir,bertasbih,bertahmid,bertakbir atau memperbanyak bersholawat kepada junjungan nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan sebanyak banyaknya agar kita mendapatkan ampunan dari Allah yang maha pengampun. Sudah banyak dosa - dosa yang telah kita lakukan baik yang dimasa dahulu maupun dimasa sekarang,buat apa lagi menambah dosa lagi  dengan menyakiti hati orang lain dengan ucapan kita - kata yang keji. Tidak ada untungnya buat kita,yang ada juga Allah murka kepada kita. Bisa saja Allah mematikan kita disaat mulut kita sedang mengucapkan yang menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain ditempat dan diwaktu yang sama. Sungguh merugilah kita karena mati kita dalam keadaan tidak baik dan tidak sempat bertobat atau SU`UL KHOTIMAH. Itulah jenis kematian yang tidak di ridoi AllahAzza wa jalla . Mumpung kita masih di suasana di bulan suci Romadhon yaitu bulan yang penuh ampunan dan Rahmat. Maka perbanyaklah melakukan amalan sholeh baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Kemudian mintalah kepada Allah agar semua kesalahan yang dahulu maupun yang sekarang segera di ampuninya.

Walaupun kita banyak beribadah dan mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi setiap kali kita berucap selalu menyakiti hati orang lain maka ibadah kita kepada Allah adalah dusta atau membohongi Allah,padahal Allah tidak bisa dibohongi. Beriman kepada Allah dan Rasulnya itu bukan saja mengamalkan secara Jasmani tetapi Ruhani juga harus beribadah dan beriman kepada Allah dan Rasulnya. Karena bentuk ibadah itu ada dua yaitu ibadah Jasmani dan ibadah Ruhani. Jika kita sholat tetapi hati kita lalai kepada Allah maka sholat kita tidak akan diterima, Jika kita sholat tetapi hati kita dengki sama Imam sholat, maka sholat kita kita gugur secara ruhani dan pasti juga tidak akan diterima sholat kita karena didalam sholat itu tidak boleh ada dengki, jika kita baca Qur'an tetapi hati kita ada sifat riya maka gugur pahalanya. Yang benar adalah Sholat kita bediri menghadap Allah dan Hati kita juga tidak lalai kepada Allah, kita baca qur'an tetapi hati kita ikhlas membacanya. Jasmani kita beribadah kepada Allah dan Hati bersih dari kelalaian kepada Allah dan semua penyakit hati yang tertanam di dalam segumpal daging ini. Jadi menghadap Allah itu semuanya harus bersih Jasmani maupun Ruhani itulah yang disebut dengan Takwa. Karena manusia yang berhati bersih itu sudah pasti melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

Allah itu memang maha pengampun atas segela dosa yang telah kita lakukan tetapi itupun jika kita berdoa dan memohon ampun kepadanya. Karena manusia yang paling sombong kepada Allah adalah tidak pernah mau berdoa kepada Allah dan berdoa itu juga termasuk ibadah. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’” (QS. Ghafir: 60).

Jika kita ingin bertobat memohon kepada Allah agar diampuni semua dosa kita kemudian dikuti dengan penyesalan,tidak berbuat lagi dan bertekad untuk tidak berbuat dosa lagi. Itu adalah jenis dosa yang apabila berhubungan dengan Allah langsung. Seperti pernah berbuat syirik,tidak pernah sholat,tidak pernah puasa,tidak pernah shodakoh tidak pernah zakat. Allah itu maha pengampun, dosa sebesar gunungpun pasti Allah ampuni.Tetapi jika dosa itu berhubungan dengan manusia seperti mencuri hak orang lain,korupsi, memfitnah,memaki orang lain, menyakti hati orang lain,maka sebelum bertobat kepada Allah tunaikan dulu hak - haknya. Dengan meminta maaf atau mengembalikan hasil korupsinya. Kemudian baru bertobat kepada Allah. Tetapi bukan berarti juga terbebas dari hukum dunia. Karena hukum dunia yang membuat adalah manusia dengan pasal- pasalnya. Maka hukum duniapun harus ditegakkan. Karena jika tidak demikian manusia akan semakin seenaknya dalam melakukan kejahatan baik penyerangan secara jasmani maupun penyerangan secara ruhani. Untuk itu mari kita bertakwalah kepada Allah dengan sebenar - benarnya takwa. Karena itu adalah penyelamat kita didunia maupun di Akhirat. Dunia ini hanya persinggahan saja dengan aneka sandiwaranya.Tetapi tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah dengan penuh ampunan dan Surga yang penuh kedamaian dan kenikmatan.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu membingbing kita kejalan yang benar.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: