Jumat, 24 Maret 2017

Menjauhi sifat kesombongan dan kedengkian



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-qur'an  Surat Luqman Ayat 18

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri


Sombong adalah salah satu sifat tercela yang ada di dalam Hati Manusia yang  karena itu ia  merasa paling diatas segala - galanya baik segi Harta,Ilmu,Jabatan,maupun kekuatan. Selalu memandang rendah terhadap siapa saja yang ia kehendaki,siapapun yang berada disampingnya bila tidak ada manfaatnya buat dia maka ia pun tidak akan mau berlama - lama untuk bercakap - cakap apalagi berbincang - bincang dengan penuh keakrapan. Buat dia rasa AKU adalah diatas segala - galanya.Jangankan  mau menegur sapa lebih dulu, senyum aja kepada orang lain sangat mahal harganya buat dia. Prinsifnya buat dia adalah jika orang itu tidak bermanfaat buat kehidupannya maka jangan harap untuk bisa dekat dengannya. Tetapi jika ada yang mau mendekati dan yang mendekatinya juga dia anggap punya pengaruh apalagi buat menunjang bisnisnya dia, maka ia pun akan senyum lebih dulu, sebelum yang punya pengaruh ini senyum duluan.

Namun jika ada orang yang tidak punya apa - apa, jangankan  punya harta atau jabatan apalagi punya pengaruh penting didalam sebuah wilayah pemerintahan atau sebuah perusahaan besar kemudian mendekati orang sombong ini ,maka jangan harap untuk bisa di sambut dengan lapang dada apalagi  disambut dengan penuh keramahan sangatlah mustahil. Dia tidak akan mau mendekati kita, apa lagi kalau dipandang dia bahwa kita juga dianggap orang Bodoh .Makin lengkap aja kita kekurangannya di mata dia. Orang yang seperti ini tidak akan  merasa bahwa di atas langit, masih ada langit. Jika ia kaya pasti ada yang lebih kaya, jika ia pintar pasti ada yang lebih pintar,jika ia sukses pasti ada yang lebih sukses. Jadi tidak ada gunanya untuk sombong di dunia ini, yang berhak untuk sombong hanyalah Allah.S.W.T yang memiliki semua Jagad Raya ini baik bersifat nyata maupun yang Ghoib. Manusia baru diberi kekayaan segitu aja sombongnya kaya yang punya emas sebesar Gunung. Padahal jika Allah menghendakinya pasti ia akan diberikan azab dalam hidupnya karena kesombongannya,maupun  memiskinkannya dan itu mudah bagi Allah.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah.S.A.W, beliau bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ


“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

Padahal hidup di dunia adalah ladang amal buat orang - orang yang berfikir akan Negeri Akhirat.Memperbanyak Amal dengan berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang Kaya ataupun Miskin. Jika memang tidak mau memberi sesuatu kepada orang lain yang berupa barang ataupun Uang, dengan senyum saja ke orang lain itu juga sebuah kebaikan, orang pasti senang juga sama kita .Dengan senyumnya kita kepada orang lain menunjukan bahwa kita adalah bukan orang  gampang untuk membeci seseorang apalagi bersikap Sombong.

Kelihatannya sangat ringan dengan bersikap sombong kepada orang lain padahal dengan kesombongannya itu bisa menyebabkan dia bisa di jebloskan kedalam Neraka  bila ia mati sebelum bertaubat kepada Allah. Allah tidak melihat apakah itu orang rajin sholat atau tidak bila hatinya penuh kedengkian dan kesombongan tetap saja akan di minta pertanggung jawaban kelak di hari Kiamat. Jangan merasa bahwa ibadahnya sudah hebat jika hatinya penuh penyakit Ujub ,Ria dan Takabur. Orang shalat pun belum tentu di terima amalannya jika sholalatnya  tidak Khusyu. Bagaimana mau khusyu dalam sholat jika hatinya penuh kedengkian dan kesombongan kepada orang lain. Bukan pahala yang ia dapatkan dari hasil sholatnya tetapi kemurkaan Allah kepadanya.

َدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ‏  الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ ۙ‏
"Sungguh beruntung orang - orang yan beriman yaitu orang - orang yang khusyu dalam Sholatnya" ( Al-Muminun ayat 1 dan 2)

Kita cari dalil dari kitab mana pun tidak akan pernah menemukan bahwa orang yang hatinya penuh kedengkian dan kesombongan akan menemukan kekhusuan dalam Shalatnya.Kecuali dalil yang mengantarkannya kedalam Neraka Jahanam dan itu sebaik - baik tempat kembali baginya. Cape - cape sholat tetapi tidak menghasilkan apa -apa yang ada kerugian baginya.Surga itu tempat yang tidak semua orang dapat memasukinya, apalagi buat orang - orang yang hatinya banyak penyakit.

Untuk itu mari kita membuang jauh - jauh semua jenis penyakit yang ada di dalam dada kita. agar kita dapat dimasukan kedalam Surganya Allah yang penuh kenikmatan dan kebahagian, ketauhilah bahwa setiap penyakit itu pasti ada obatnya .Diriwayatkan pula dari Musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi  bersabda,

كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ الله عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ

“Aku pernah berada di samping Rasulullah S.A.W. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah  tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari ) 


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”





















Tidak ada komentar: