Jumat, 24 Februari 2017

Keutamaan bershodaqoh




Allah S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an  surat Al-Baqarah ayat 254

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

Shodaqoh adalah apa saja yang dapat diberikan kepada seseorang dengan hati yang Ikhlas sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah dan atas nikmat yang sudah diberikannya. Dan tidak mengharapakan balasan dari orang yang diberi maupun balasan dari Allah.S.W.T kecuali hanya keridoannya saja yang kita cari. Bagaimana bentuk balasannya itu semua terserah Allah saja apakah akan dibalas didunia atau dibalas di Akhirat kelak.

Sebagai hamba Allah yang beriman akan adanya Negeri  akhirat dan hari Pembalasan tentunya kita harus sering sadar bahwa kita ini hidup hanya sebentar saja. Maka dengan batasan waktu yang sebentar ini ,tentunya juga kita harus pandai - pandai memanfaatkan peluang dengan banyak beribadah kepada Allah salah satu diantaranya adalah banyak melakukan Shodaqoh. Apapun bentuk shodakohnya apa saja baik berupa uang  atau  jasa, dengan memberikan bantuan tenaga maupun pikiran kepada siapa saja yang membutuhkannya atau berupa barang yang layak pakai untuk diberikan kepada masyarakat yang terkena musibah akibat bencana Alam sebagai bentuk rasa kepedulian dan rasa empati pada sesama dalam bentuk hubungan horizontal sesama makhluk Allah .S.W.T  (Habluminannas).

Rezeki yang diberikan oleh Allah kepada kita tentunya bukan saja  untuk kita semuanya tetapi didalamnya terdapat ada hak orang lain. Semestinya kita sadar akan hal ini,namun manusia kebanyakan pura -pura tidak tahu atau pura - pura belum mengerti. Segala apa yang ia peroleh semata - mata hasil kerja kerasnya bukan karena ada pihak lain. Padahal hasil kesuksesanya dalam berusaha juga karena ada faktor yang maha tersembunyi yaitu Allah.S.W.T. Manusia hanya sekedar berusaha tetapi tetap saja Allah yang menentukan segalanya. Namun kebanyakan manusia tidak mengerti dan selalu ingkar akan semua nikmat yang Allah berikan.

Sifat kikir yang tertanam didalam lubuk hatinya semakin hari semakin bertambah,setiap uang yang  ia dapatkan selalu di hitung - hitung,buat nabung sekian,buat anak sekian,buat jalan - jalan sekian. buat beli anu sekian ,Tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hitungannya untuk fakir miskin sekian atau untuk amal jariah sekian. Hatinya sudah tertutup oleh sifat keserakahan duniawi.
Uang yang banyak dan harta yang berlimpah telah menutupi anggota tubuhnya dari ketaatan kepada Allah .S.W.T. Padahal kalau dia tahu akan keutamaan  sodaqoh selain mendapatkan keberkahan dalam hidup,dapat menghapus dosa, membawa ketenangan di alam kubur, mendapatkan naungan di Akhirat , dapat memadamkan murka Allah dan masih banyak keutamaan lainnya.maka barang sedikitpun ia tidak akan meninggalkanya ibadah shodaqohnya.

Untuk itu mari kita bersodaqoh dengan penuh keikhlasan.Jangan berharap akan balasan harta yang berlimpah setelah sodaqoh ditunaikan.Biarkan saja Allah sendiri yang akan memberikan penilaian terhadap kita.Percayalah Allah akan menggantinya apa yang telah kita keluarkan.Jangan takut menjadi Miskin karena banyak sodaqoh karena memang tidak ada yang jatuh miskin karena sodaqoh.Harta yang kita punyai jika tidak dipakai dijalan Allah,maka kelak diakhirat harta kita akan menjadi petaka dan penghalang jalannya masuk kedalam Surga. Sungguh rugilah kita dimana orang - orang sudah masuk kedalam Surga yang penuh kenikmatan,kita masih antri di padang Ma'sar untuk di hisab akan harta kita,dimanakah harta itu didapat dan buat apa harta itu digunakan.Tidak akan ada yang terlewati akan penghisaban di Akhirat kelak walaupun hanya seberat Biji Sawi.

Firman Allah.S.W.T dalam surat Al-anbiya ayat 47


وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”

Besar kecilnya Sodakoh jangan menjadi penghalang untuk menjalankanya. Dimata Allah.S.W.T  besar dan kecilnya sodakoh bukan suatu ukuran yang penting nilai sebuah keIkhlasanya.Buat apa juga Sodaqoh puluhan juta Rupiah namun setelahnya ia beritakan juga kepada teman - temannya " Kemaren si Anu datang kerumah saya untuk  minta sumbangan buat perbaikan Masjid ,udah saya transfer 30 juta tapi tidak  tahu tuh uangnya buat apaan jangan -jangan buat benerin Rumahnya".Ujarnya dengan penuh curiga. Semoga kita tidak seperti orang ini ya. Kalau mau nyumbang ya nyumbang jangan ada kata - kata apapun, sayang duitnya kalau nyumbang tapi tidak Ikhlas. Yang ada bukan Pahala malah murkanya Allah yang datang kepadanya,tinggal tunggu waktu aja balasanya di Alam Kubur. Belajarlah kuat untuk menahan kesombongan,sebisa mungkin disaat sodaqoh tangan kanan yang melakukannya tetapi tangan kiri tidak mengetahuinya. 

Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Seorang pemimpin yang adil. Seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla. Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid-masjid. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua bertemu dan berpisah karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. Seorang lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita mungkin saja beranggapan bahwa semua amalan kita sudah banyak dan rasa - rasanya sudah cukup buat bekal di Akhirat kelak dari mulai sodaqoh yang tidak pernah absen,Sholat wajib yang selalu di jalankan, sampai amalan sunnah yang tidak pernah kita tinggalkan. Kemudian pada suatu ketika, kita di wafatkan oleh Allah namun di Alam Kubur ternyata kita tidak diberikan kenikmatan Surga barang sedikitpun.Lalu kita bertanya kepada diri sendiri kemana larinya semua amalan yang pernah kita lakukan dulu sewaktu hidup di Alam dunia. Kenapa Akhirnya menjadi seperti ini. liang kubur yang gelap,ruangan kubur yang menghimpit badan, udara yang sangat bau tidak sedap dan  hawa panas yang sangat menyengat anggota tubuh. Jawabannya adalah mungkin saja kita sangat sombong akan semua amalan ibadah kita. Semua amalan kita tidak didasari dengan penuh keikhlasan dan yang dicari bukan keridhoannya.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”












Tidak ada komentar: