Jumat, 17 Februari 2017

Menghidupkan kembali Sunnah -sunnah Rasulullah.S.A.W




Allah.S.W.T berfirman dalam Al-qu'an Surat An-Nisa' Ayat 59

َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلً

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya


Ayat diatas kurang lebih menerangkan bahwa kita sebagai orang yang beriman wajib patuh dan mentaati perintah Allah dan Rasulnya. Apapun yang Allah.S.W.T perintahkan melalui perantara yaitu Nabi kita Muhammad.S.A.W  baik yang ada dalam Al-Qur'an maupun berupa Sunnah yang disampaikan beliau maka kita wajib mengikutinya,agar kita terhindar dari jalan yang salah dalam menjalankan ibadah kepada Allah dan selamat dari siksa Api Neraka. 

Dalam menjalankan perintah untuk beribadah kepada Allah itu ,tentunya tidak asal Ibadah dengan se-enak kita,semuanya harus bersumber dari Al-Qur'an maupun Sunnah Nabi Muhammad.S.A.W. Kita tidak bisa beribadah dengan mengarang dari hasil akal pemikiran kita tanpa diambil dari Sunnah-sunnah yang beliau ajarkan kepada kita.Para ulama terdahulupun mereka beribadah kepada Allah sumbernya dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasul bukan dari hasil semedi di dalam Gua atau hasil puasa 40 hari 40 Malam.

Sebagai wujud rasa cinta kita kepada Allah dan Rasulnya adalah dengan mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Mentaati perintah dari Rasul kita Nabi Muhammad.S.A.W diantaranya adalah dengan menghidupkan Sunnah - sunnah yang pernah diajarkan oleh Rasulullah  kepada para Sahabat  kemudian diteruskan oleh para Wali, diteruskan lagi oleh  para Ulama,Para Ustad dan kemudian sampai kepada kita-kita. Sehingga dengan adanya Sunnah-sunnah  yang bersumber dari Rasulullah itu kita tidak salah dalam beribadah kepada Allah.S.W.T.

Adalah suatu hal yang wajar bila ada berbedaan pendapat di antar para ulama tentang penafsiran suatu Sunnah Rasul. Namun bukan berarti dengan adanya perbedaan itu terus umat Islam menjadi pecah belah dalam menyikapinya. Mungkin ulama yang satu berpendapat lain karena mereka menemukan hadist yang benar dan bersumber dari Rasulullah.S.A.W sementara Ulama yang lain juga menemukan Hadist yang sumbernya dari Rasulullah.S.A.W. Tetapi jika diantara para ulama itu masih terus saling membela diri dengan argumen -argumen yang mereka kuasai,yang bingung nantinya adalah yang sedang menuntut Ilmunya kepada Para Ulama itu, ulama mana yang harus dipegang ucapannya.Karena urusan ibadah itu pasti bukan angan-angan atau khayalan dan sudah harus dikerjakan.Karena umat bingung mana yang harus di pakai akhirnya umat beribadahnya banyak yang tidak sesuai Sunnah .

Kita mungkin masih bertanya - tanya apa itu Sunnah Rasul? Sunnah Rasul adalah suatu perkara yang pernah dilakukan oleh Rasulullah.S.A.W seperti perbuatannya,ucapannya,cara Ibadahnya dan keputusan-keputusanya yang semua itu menjadikan patokan sumber kedua setelah Al-,qur'an . Suatu contoh didalam Al-qur'an kita diwajibkan untuk Shalat tetapi bagaimana caranya sholat di Al-qur'an tidak merinci secara detil bagaimana step-stepnya. Maka sumber keduanya diambil dari Sunnah Rasul bahwa shalat dikerjakan di mulai dengan Takbirlatul Ihram kemudian Ruku,lalu Sujud kemudian duduk diantara 2 sujud kemudian salam.Rasulullah.S.A.W bersabda.
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.”. (HR. Baihaqi, 2/298)

Dengan menghidupkan Sunnah dalam melakukan  ibadah kepada Allah tentunya ibadah kita akan menjadi semakin sempurna. Tetapi karena keterbatan ilmu terkadang sholat kita banyak sekali kekeliruannya dari mulai gerakan shalat yang tidak benar,pakaian yang kurang benar sampai bacaan sholat yang tidak sesuai sunnah. Tentunya untuk mencapai kesempurnaan dalam Sholat  itu harus dengan cara menuntut Ilmu baik dengan menghadiri di Majlis - Majlis Ilmu atau dengan sering mendengarkan siaran Radio atau Televisi yang mengupas tentang Ilmu Agama Islam. Tanpa dengan menuntut Ilmu kemungkinan sholat kita akan menjadi kurang sempurna atau mungkin salah.

Namun bukan hanya Ibadah sholat saja yang harus sesuai sunnah tetapi Puasa,Umrah, Haji,menyembelih kurban,menyolatkan dan memandikan mayit,dll semuanya harus sesuai sunnah yaitu seperti yang sudah diajarkan oleh Rasulullah.S.A.W. Kita tidak bisa Puasa asal sekedar puasa ,Umroh asal sekedar Umroh atau Haji asal sekedar Haji semuanya itu ada tuntunannya yang sesuai dengan Syariat Islam.

Kesempurnaan ibadah kepada Allah tentunya bukan saja karena ibadah Jasadiyah saja seperti ibadah yang dilakukan oleh anggota badan, Seperti: berdo’a, Istihotsah, Isti’anah, Nadzar, Menyembelih Qurban, Ruku’ dan Sujud,  Thowaf di Baitullah, Mencium hajar Ashwad dll. Tetapi ibadahnya juga di dukung dengan ibadah Batiniyah yaitu Iman dengan membenarkan dengan Hati bahwa yang di sembah kita itu Allah.S.W.T bukan yang lain. Karena jika sebuah Ibadah tanpa yakin kepada Allah maka bisa timbul kesyirikan.Sehingga ibadah kita di tolak oleh Allah.S.W.T.


Kita berharap semua amal ibadah kita kepada Allah itu diterima oleh Allah. Dan tentunya yang kita harapkan adalah keridhoannya yang utama. Bukan sekedar pemberian pahalanya. karena kalo hanya sekedar pahala yang kita harapkan rasanya jika dihitung - hitung tidak akan cukup sebagai syarat untuk masuk kedalam Surga yang Allah janjikan. Karena tidak ada yang masuk kedalam Surga karena pahala tetapi karena Allah Ridho menerimanya sehingga Rahmat Allah diberikan kepada kita.

Semoga kita termasuk orang - orang yang diberi Rahmat oleh Allah.S.W.T. Amin


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”













Tidak ada komentar: