Minggu, 28 Februari 2021

Jangan menghardik kepada yang minta - minta tetapi utamakanlah banyak memberi

Apa kata ulama tentang meminta dan memberi


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Ad-Duha ayat 10 

"Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya."


Jika kita ingin selamat Dunia dan Akhirat maka ikutilah semua petunjuk yang ada dalam A-Qur'an dan As-Sunnah,karena didalamnya sudah sangat lengkap tentang ilmunya.Jika kita sudah membaca dan mempelajari maka kita diwajibkan melaksanakan pengamalannya dengan benar,tanpa ada keraguan maupun kebimbangan.Bila kita masih ada keraguan itu artinya kita masih membutuhkan bimbingan dari seorang guru yang berilmu dan Saleh tentunya.Seperti kata pepatah "Lebih baik bertanya dari pada sesat dijalan". Sebagai manusia yang berakal, dalam hal bertanya tentang Agama maka kita harus bisa memikirkan mana seseorang yang layak ditanya dan mana seseorang yang tidak layak ditanya.Jika kita ingin bertanya ilmu Ekonomi maka bertanyalah kepada yang ahli ilmu Ekonomi.Tetapi jika kita ingin bertanya tentang Agama maka kita harus bertanya kepada Ulama jika kita ingin mendapatkan pemahaman yang benar tentang ilmu Agama yang akan kita pelajari dan mengamalkannya. Para ulama Saleh tidak akan mungkin menjerumuskan kita, bilamana kita ingin bertanya tentang pemahaman ilmu Agama yang sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Al-Qur'an dan As-Sunnah juga mengajarkan kepada kita untuk baik kepada sesama.Jangan Acuh tak Acuh hanya memikirkan diri kitalah yang senang.Kita harus banyak memberi dari pada meminta, Tangan diatas lebih utama dari pada Tangan di bawah.Itu artinya Yang memberi itu lebih utama dan lebih Istimewa dari pada yang menerima.Jika sudah memberi tentang apapun yang kita berikan,langkah selanjutnya adalah Ikhlaskan semuanya kepada Allah Azza wa Jalla.Karena Allah sajalah yang akan mengatur semuanya.Jangan minta dibalas apalagi menghardiknya ataupun mencacinya.Jika sudah memberi ujungnya adalah Titik. Tidak koma maupun tidak ada tanda - tanda lainnya.Apalagi minta dibalikin atas pemberiannya karena sesuatu sebab.Kita dilarang mengungkit ataupun menyakiti kepada orang - orang yang telah kita beri sesuatu karena itu akan menghilangkan Pahala kita. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an  surat Al-Baqarah ayat 264.
 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."

Dalam hal memberi itu tidak harus berupa Harta ataupun Uang,tetapi makanan yang kita berikan kepada orang miskin juga akan sangat membahagiakan mereka. Pahala itu tergantung ikhlasnya kita,walaupun banyak jika tujuannya ingin di puja dan dipuji maka itu tidak akan mendatangkan Pahala buat kita.Memberi makanan yang masuk kedalam perut orang miskin, tentu itu akan membuat rido  Allah Azza wa Jalla jika kita Ikhlas dalam memberinya.Makanan yang masuk kedalam perut orang miskin walaupun isinya hanya sekedar bikinan kita, jika kita rido maka Allah Azza wa Jalla pun akan Rido.Tetapi jika kita punya rejeki banyak,jangan pelit - pelit untuk memberi makan kepada orang miskin.Sekali - sekali kita belikan makanan Nasi Kotak yang isinya Semur Daging,Opor Ayam Kampung dan Telor Balado, 3 lauk sekaligus,dijamin orang yang kita beri itu senangnya bukan main.Menyenangkan Hati orang lain itu sangat besar Pahalanya.Dan itu sudah menjadi kewajiban untuk orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Al-Qur'an dan As-Sunnah menuntun kita untuk berbuat baik kepada orang lain, bukan hanya memerintahkan kita untuk Shalat saja.Sebab orang yang Shalat saja tidak ada jaminan diterima akan Shalatnya, apalagi tidak khusyu dalam Shalatnya.Pikiran dan Hatinya ngelantur kesana - kemari,tidak tahu siapa yang disembah.Karena hanya orang yang khusyu dalam shalatnya yang pasti beruntung.Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 1 dan 2

"Sungguh beruntung orang - orang yang beriman yaitu orang - orang yang khusu dalam Shalatnya"

Kita juga di larang meminta - minta atau mengemis kepada orang lain.Apapun permintaannya kepada Manusia.Mintalah hanya kepada Allah saja yang Maha memiliki dan Maha Pemberi.Ditempat - tempat yang mulia pun kata para ulama,kita dilarang untuk meminta - minta kepada jamaah karena Masjid bukan tempat untuk meminta - minta. Maka disinilah pentingnya Ilmu Agama yang sesuai ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah.Bukan hanya dipelajari tetapi harus diamalkan.Semua orang bisa mempelajari tetapi tidak semua orang dapat mengamalkannya.Hanya orang - orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah-lah yang dapat mengamalkannya.

Semoga kita tidak dimasukan kedalam golongan orang - orang  ingkar kepada Allah Azza wa Jalla.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"








Tidak ada komentar: