Jumat, 05 Mei 2017

Hukum sholat berjamaah



Allah.S.W.T berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 56

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat."

Yang dimaksud sholat berjamaah adalah sholat fardhu yang pelaksanaanya tidak sendirian akan tetapi jumlahnya lebih dari satu tentunya jumlahnya bisa dua orang,3 orang ,4 orang atau lebih. Jaman dahulu para sahabat Rasulullah.S.A.W tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah bersama Rosulullah.S.A.W. Karena keutamaan sholat berjamaah adalah kelipatan pahalanya  yang berjumlah 27 derajat dibandingkan sholat sendirian,seperti disabdakan oleh Nabi Muhammad rosulullah.S.A.W 

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat jama’ah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bila kita kaji lebih dalam tentang hadist ini maka sudah jelas dalilnya jika seseorang sholat berjamaah atau sholat sendirian yang membedakannya adalah berupa pahala derajatnya akan mendapatkan 27 derajat,jika dibandingkan sholat sendirian yang hanya mendapatkan satu derajat saja. Tetapi tetap semua tergantung pada niat pada seseorang yang akan melaksanakan sholatnya tersebut dalam menunaikan sholatnya apakah karena Allah atau karena Manusia atau karena bisnisnya didalam Masjid agar tetap berjalan lancar, Jika sholatnya hanya mengharapkan keridhoan Allah dan Ikhlas dalam melaksankannya maka bukan saja pahala yang berjumlah 27 derajat namun Allah.S.W.T pun akan akan memberikan rahmatnya kepada siapa saja yang Allah kehendaki. 

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat berjamaah di Masjid ada yang mengatakan hukumnya fardhu dan ada yang mengatakan hukumnya Sunnah, masing masih ulama memegang pada dalilnya sendiri - sendiri , tetapi yang paling penting adalah Karena hukum sholat fardhu adalah wajib maka tidak boleh ditinggalkan walau dalam keadaan apapun karena jika ditinggalkan hukumnya dosa besar. Karena perkara sholat adalah pertanyaan yang paling pertama ditanya di yaumil akhir. Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (HR. Ath-Thabarani)

Walaupun seseorang tidak dapat melaksanakan sholat berjamaah di Masjid bukan berarti orang tersebut tidak mau sholat berjamaah di Masjid tetapi mungkin saja karena ada faktor uzur  sehingga ia melaksanakan bersama keluarganya di rumah. Dan mungkin saja dia tidak dapat melaksanakannya tetapi diwaktu waktu sholat lain ia berjamaah di masjid, Sholat berjamaah di rumah juga tidak berdosa karena tidak ada dalil yang menyatakan bahwa sholat berjamaah bersama keluarga di rumah adalah hukumnya berdosa. Justru yang berdosa itu adalah orang yang sengaja meninggalkan sholat wajibnya.Jadi tidak perlu diperdebatkan tentang masalah ini ,yang perlu diperdebatkan adalah kenapa ada orang sampai bisa meninggalkan sholatnya padahal itu adalah wajib hukumnya.

Namun tidak sedikit pula ada orang yang suka sholat berjamaah di masjid tetapi prilakunya suka jahat sama orang,menghasut,menghina,sombong,memfitnah,mengadudomba,meremehkan orang,petangtang petengteng kaya jagoan,sekali ngomong nyakitin orang, suka memusuhi orang,kerjanya marahin orang,mencari cari aib orang lain ,mencari cari kesalahan orang lain,membunuh karakter orang,merasa puas dengan ibadahnya yang berlipat derajat,pakaian berjubah, jidat bercodet hitam dan jenggot yang terurai seperti orang yang benar benar tawadhu kepada Allah padahal semua yang ia kerjakan bukan semata mata karena Allah tetapi karena ingin di puji orang, mencari keuntungan duniawi, berkumpulnya dimasjid cuma membicarakan urusan dunia bukan urusan akhirat, jadi mana hasil dari sholatnya yang diwujudkan lewat habluminannas . Orang yang benar - benar mujahadah dijalan Allah.S.W.T tidak demikian sifatnya,karena ia tahu bahwa Allah melihat setiap tingkah laku yang ia perbuat dan Allah akan catat semua amalan kita baik atau buruk dan akan di minta pertanggungjawaban di akhirat kelak.

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?"(Al-Qiyamah Ayat 36)

Tetapi akan lebih beruntung lah bagi sebagian orang yang melaksakan sholatnya berjamaah,namun hatinya yang bersih,ikhlas dan khusyu dalam sholatnya,hati dan pikirannya tidak menoleh kepada urusan dunia.Sholatnya fokus kepada siapa dia menyembah.Yang ia tuju dalam sholatnya adalah bahwa aku adalah seorang hamba yang telah engkau ciptakan untuk menyembah kepadamu ya Allah dan aku tidak akan menyembah selain kepadamu,sebab karena engkaulah aku diciptakan kedunia ini supaya aku menyembah kepadamu.kemudian setelah menunaikan sholatnya dibuktikan dengan perbuatan sehari hari yang penuh kasih sayang ,cinta dan ramah kepada siapa saja yang ia jumpai , tidak ada kata yang terucap sia - sia,tidak ada perkataan yang bakal merusak ibadahnya,selalu hati - hati dalam perbuatan dan ucapan,yang ia pikirkan dan ia rasakan adalah tentang rasa mahabbah kepada Allah dengan memperbanyak dzikir baik diwaktu pagi,siang maupun malam.

Allah.S.W.T berfirman dalam Surat An-Nisa' Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Untuk itu mari kita jaga sholat kita baik dengan berjamaah di Masjid,berjamaah di Rumah atau sendiri sendiri dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah tanpa ada hijab yang menjadi penghalang pada ibadah kita, walaupun sesibuk apapun kita dalam mencari karunia Allah ,jangan tinggalkan sholat 5 waktu karena itu wajib hukumnya dan jika tidak di laksanakan maka Neraka adalah ganjarannya dan itu adalah seburuk buruk tempat kembali.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”




Tidak ada komentar: