Senin, 08 Juli 2019

Fadilah mendengarkan adzan berkumandang

Apa kata ulama tentang Adzan


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Ma'idah Ayat 58

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ 

"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) Shalat, ."

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya hendaknya wajib mengikuti apa yang sudah diperintahkan didalam Al-Qur'an dan As-sunnah. Karena itu adalah jalan menuju keselamatan di dunia maupun Akhirat. Mendengarkan suara Adzan kemudian diikuti dengan menjawab seruan yang dikumandangan oleh Muadzin. Para ulama berbeda pendapat tentang menjawab seruan adzan itu,ada yang bilang wajib dan ada juga yang bilang sunnah. Dan para ulama itu perpegang pada dalil sendiri - sendiri,yang tentunya dalil itu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sumbernya. Terlepas dari apakah hukum sunnah atau wajib,mustinya sesibuk apapun kegiatan kita jika terdengar suara adzan berkumandang baik diwaktu adzan dzuhur,asyr,Magrib dan Isya maka tunda dulu sejenak untuk mendengarkannya dan menjawabnya,lebih lebih suara adzan itu diwaktu Subuh disaat kita enak tidur kemudian terbangun mendengar suara adzan berkumandang,alangkah baiknya tidak langsung mandi dan wudhu tetapi dengarkan dulu adzannya dan menjawabnya karena disitu ada keutamannya yang akan kita dapatkan. Tetapi alangkah baiknya mendengarkan dan menjawab suara adzan Subuh itu kita sudah berada diMasjid duduk bersila, yang tentunya badan kita sudah bersih. Sudah mandi,sudah berwudu dan sudah mengerjakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid dan itu akan lebih terasa nikmatnya.

Tetapi terkadang dari kaum muslimin dan muslimat sendiri kurang memperhatikannya karena saking hot- hotnya berbincang - bincang dan bersenda gurau. Dari mulai  adzan sampai habis Adzan obrolannya tidak habis- habisnya.Jangankan mendengarkannya atau menyimaknya, menjawabnyapun tidak dan bukan hanya sampai disitu shalatnyapun ditinggalnya pula.Padahal dirinya mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tetapi meninggalkan perintahnya. Padahal kalau kita tahu fadilah mendengarkan dan menjawab seruannya itu lebih utama dari dunia dan seisinya. Didalam fadilah Adzan itu ada Shalawat nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang apabila kita bershalawat satu kali maka Allah akan menurunkan rahmat untuk kita sebanyak sepuluh kali lipat dan akan mendapatkan safa'atnya dihari kiamat. Seperti yang diriwayatkan dari Abdillah bin Amr bin Ash,dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,"Jika kalian mendengar seruan muadzin maka ucapkanlah semisal yang dia ucapkan,kemudian bershalawatlah atasku.Sesungguhnya orang yang bershalawat atasku, Allah akan menurunkan rahmat kepadanya sepuluh kali lipat,kemudian mintalah kepadanya untuk menjadikanku sebagai wasilah karena kedudukan wasilah itu hanya pantas  seorang hamba dari kalangan para hamba Allah  dan aku berharap bahwsannya aku adalah hamba tersebut,barang siapa yang meminta aku sebagai wasilah maka dia berhak mendapat safa'at." ( HR.Muslim,Imam Ahmad,Abu dawud dan Tarmudzi).

Bila kita punya keuntungan dunia yang tidak terhitung jumlahnya maka jumlah itu tidak akan dapat menandingi keutamaan bershalawat kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Didalam selesai adzan berkumandangpun masih ada keutamaan lagi yaitu yang apabila kita berdoa meminta apapun kepada Allah maka doa kita itu tidak akan ditolak artinya pasti diterima doa kita. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "“Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR. Ahmad)." Kita sebagai makhluk yang paling banyak punya kebutuhan hidup maka sering - seringlah berdoa kepada Allah dan jangan bosan karena belum dijawab doa kita. Allah lebih tahu kapan doa itu akan dijawab dan kapan doa itu akan di tunda. hanya terkadang manusia itu suka tidak sabar menantinya. Kita tidak boleh berburuk sangka kepada Allah. Bila kita meminta rizki kepada Allah,bukan berarti Allah tidak memberikan berupa uang kepada kita, Badan yang sehat yang kita terima juga rizki. Hanya terkadang manusia itu suka salah dalam memahaminya. Bila kita berdoa ingin kaya kepada Allah,bukan berarti doa kita tidak dijawab.Mungkin Allah mengabulkan doa kita dalam bentuk lain yang kita inginkan pula atau secara sunatullah nyari duitnya kurang gigih dan kurang bersemangat. Tawakal itu harus dibarengi dengan ikhtiar semampu kita. dan jangan berlebihan diluar batas karena nanti ujungnya dengan mencarinya cara - cara yang tidak halal.

Tidak kita pungkiri juga ada sebagian kaum muslimin dalam mengamalkan shalawat sampai beribu - ribu tetapi tidak pernah zakat,wudhunya asal- asalan,masih suka jahat sama orang lain dan menggibah masih melakoninya. Tentunya sangat disayangkan jika kita punya kebiasaan seperti ini, karena bisa saja Allah menggugurkan amalan shalawat kita. Semua ibadah itu bisa gugur beterbangan jika kita beramal sholeh tetapi masih suka bermaksiat kepada Allah. Andaikan kita suka menggunjing si anu begini dan si anu begitu dan kita suka sholat,berzakat dan bersedekah maka bisa saja amalan sholeh kita itu akan beralih kepada orang yang kita zalimi itu dengan ijin Allah. Maka itulah yang disebut bangkrut di waktu hari pembalasan.Di dunia banyak beribadah tetapi masuk Neraka karena habis amalan sholehnya. Tetapi karena kita masih hidup maka sering - seringlah bertobat kepada Allah dan menjaga prilaku dan lisan kita jangan sampai terbujuk oleh hawa nafsu dan rayuan setan,sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kita. Didalam Al-Qur'an Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-A’raf Ayat 27

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga"

Maka setan itu akan terus menggoda kita agar semua amalan sholeh kita musnah. Kita sudah cape - cape mengumpulakan semua fadilah dari aneka amalan sholeh kita bisa hangus seketika, karena ulah setan yang terus merongrong orang - orang yang beriman dan beramal sholeh. Yang digoda juga bukan hanya sekelas kita, para ustad dan para ulama juga digoda habis- habisan agar terpelosok kejurang neraka. Berbagai gempuran betubi - tubi dan tidak hentinya. Pokonya tidak ada istilah menyerah.Visi dan misinya agar manusia semuanya masuk neraka itu saja targetnya. Orang mendengarkan adzan di goda lewat handphonenya,komputernya,lewat kerjanyaannya,lewat dagangannya,lewat aktifitasnya agar kita tidak mendengarkan alunan suara adzan berkumandang distiap waktu, orang baca shalawat digoda agar salah dalam bacaannya atau malas mengamalkannnya dan kupingnya dibisikan setan dari mulai kuping kiri dan kuping kanan dengan perkataan dan janji - janji manis bahwa berdagang cari duit dan ber-Hp ria itu lebih utama dari pada bersholawat atau menjawab seruan adzan. Untuk itu berlindunglah kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Semoga kita termasuk golongan yang di mudahkan dalam beramal sholeh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: