Senin, 15 Juli 2019

Sunnah Menyendiri

Apa kata ulama tentang menyendiri


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 50

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ

"Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu."

Menyendiri yang dimaksud adalah menyendiri yang sesuai sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ,bukan asal menyendiri. Menyendiri sesuai sunnah adalah tatkala badaniyah dan Ruhaniyahnya tetap tersambung kepada Allah yang telah menciptaknnya. Untuk selalu menjaga agar ibadahnya kepada Allah tetap berkesinambungan tiada penghalang yang akan merintanginya. Dengan sering menyendiri kita akan banyak menemukan faedah - faedah yang tersembunyi yang tidak dapat ditemukan ketika kita masih sibuk dengan urusan manusia. Hidupnya Qalbu yang tersambung kepada Allah melalui rasa, maka kita akan semakin dekat dan semakin cinta kepada Allah. Tetapi itu hanya bisa dilakukan dengan kita seringt menyendiri dan berdzikir secara berkesinambungan. Karena jika itu dilakukan dengan sambil banyak berhubungan dengan manusia maka rintangan untuk mencapai rasa kepada Allah itu akan semakin nyata.Sehingga kita tidak akan mencapai pada titik khusyu. Allah azza wa jalla tidak akan dekat dengan kita selama hati kita bercabang kemana - mana. Kita yang hidup ditengah - tengah masyarakat maka untuk menyendiri selamanya itu tidak mungkin karena kita tetap harus menjaga habluminnas dalam hubungan kita dengan yang lainnya. Tetapi hubungan itu harus tetap pada koridor ketakwaan kita kepada Allah. Bukan berhubungan yang akan membuat badaniyah dan Ruhaniyah kita semakin menjauh dengan Allah,sehingga semakin hari semakin meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya.

Jika kita menyendiri tetapi yang tidak disyariatkan atau tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya maka itu tidak boleh kita lakukan. Buat apa menyendiri hanya untuk mengamalkan amalan agar badan kita menjadi anti tembak atau anti senjata tajam atau mengamalkan amalan agar kita hebat bisa berjalan diatas air.  Atau menyendiri di atas langit - langit rumah sendirian dengan tidak makan dan tidak minum selama 4o hari dengan diiringi bacaan - bacaannya. Sudah barang tentu amalan itu tidak ada dalam sunnahnya. Karena menyendirinya bukan tujuan mendekatkan diri kepada Allah maka itu dilarang didalam ajaran Islam. Bukan berarti tidak ada hasilnya dari  pengamalan itu dan bisa saja tercapai mendapatkan ilmunya dengan ia bisa menghilang atau berubah wujud menjadi hewan. Tetapi semua itu bukan datang dari Allah melainkan dari ilmu Setan atau ilmunya Jin dan itu bisa menjurus keperbuatan Syirik.Walaupun bagaimana kita harus percaya pada alam Ghoib karena itu termasuk pada rukun iman. Para waliyullah bukan tidak bisa berjalan di atas air atau berjalan secepat angin, mereka bisa malah bisa lebih hebat dari itu, tetapi cara pengamalannya tidak demikian dengan meninggalkan shalat dan meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya.Para waliyullah itu mendapatkannya karena atas  ijin Allah yang disebut dengan karomah dan itupun tidak diminta tetapi datang dengan sendirinya.

Memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi beserta isinya dan begitu agungnya kekuasaan Allah itu, hanya bisa dilakukan disaat - saat kita sedang sendiri bukan ditengah keramaian hiruk pikuknya dunia. Kesendirian itu akan banyak manfaatnya apabila akal pikiran kita dipakai bukan dibiarkan begitu saja. Jika kesendirian saja dan akal pikiran kita dibiarkan kosong apalagi tidak disertai dengan banyak berdzikir kepada Allah,maka yang masuk bukan kebaikan melaikan pikiran - pikiran kotor yang hanyut didalam hayalan - hayalan maksiat. Bukannya pahala yang kita dapatkan tetapi dosa yang kita kumpulkan. Jika kita ingin menyendiri maka kita harus tahu dulu tujuannya untuk apa, jika asal menyendiri dimanapun bisa selama kita mau. Menyendiri yang sesuai sunnah itu harus disertai dengan selalu hadirnya Allah bersamanya dan mentaati segala perintahnya. Misalnya kita ingin menyendiri di sebuah desa yang terletak disebuah gunung dengan tujuan ingin beribadah kepada Allah dan menjauhi segala kemunkaran, maka itu disunnahkan. dan dianjurkan. Seperti yang disebutkan dalam riwayat.

Didalam sebuah hadist yang di riwayatkan dari Abu said Radhiyallahu anhu, ia berkata : Ada seseorang bertanya:" Wahai Rasulullah,siapakah manusia yang palin utama?" Beliau menjawab :" Orang Mukmin yang berjuang dijalan Allah dengan jiwa dan hartanya." ia bertanya lagi:" kemudian siapa ?" Beliau menjawab :" Seseorang yang menyendiri pada sebuah desa dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya."
Dalam riwayat lain dikatakan :" Dengan tujuan untuk bertakwa kepada Allah dan menjauhi manusia karena kejahatannya." ( HR.Bukhari dan Muslim).

Semoga Allah mengampuni segala dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Tidak ada komentar: