Rabu, 01 Desember 2021

Jangan mencela makanan

Apa kata ulama tentang mencela makanan


 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfiman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 172

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."


Allah Azza wa jalla selalu memberikan rejeki kepada siapa saja yang di kehendakinya dan tidak melihat siapa diri kita. Dengan Rahman dan Rahimnya Allah Azza wa Jalla selalu memberikan rejeki tanpa henti kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Dan Allah Azza wa Jalla tidak meminta imbalan apapun atas semua yang diberikannya kepada semua ciptaannya.Namun kita sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah Azza wa Jalla sudah seharunya banyak bersyukur atas semua nikmat yang sudah diberikan-Nya.Apapun yang kita makan dan apapun yang kita minum yang di ambil dari sumber yang halal maka kita harus mensyukurinya atas semua pemberian-Nya itu.Maka bergantunglah hanya kepada Allah Azza wa jalla yang telah memberikan semua yang kita rasakan.Allah Azza wa Jalla-lah yang mengatur Alam dunia berserta isinya.Maka bertakwalah hanya kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya Takwa.Kita tidak dapat menghitung semua nikmat yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada kita dan sangat tidak mungkin dapat menghitungnya. Dari awal kita dilahirkan ke dunia ini dan sampai sekarangpun kita masih mendapatkan nikmat yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada kita,setetes pun Azza wa Jalla tidak pernah meminta pengembalian atas semua nikmat yang di berikan kepada para hambanya.

Ketika kita berikhtiar mencari rejeki maka itu hanyalah sebagai sebab tetapi yang menentukan semuanya adalah Allah Azza wa Jalla.Hari ini kita dapat sekian dan sekian tetapi kita tidak tahu hari esok kita akan dapat berapa ketika kita sudah berikhtiar.Kita hanya dapat meraba - raba dan berangan - angan.Diatas kertas kita dapat menulis dan berencana tetapi pada akhirnya belum tentu sesuai hasilnya seperti apa yang kita harapkan,pasti ada saja kurang ini dan kurang itu.Maka itulah kelemahan Manusia yang sangat lemah dihadapan Allah Azza wa Jalla.Kita boleh berangan - angan tetapi kita juga harus dapat mengukur akan kemampuan kita.Kita boleh berangan - angan pengen kaya dan pengen jadi ini dan jadi itu,secara syariat tidak diharamkan tetapi semua itu Allah Azza wa Jalla yang menentukannya.Kita hanya boleh berikhtiar dan berdoa saja,karena sebagai hamba yang lemah hanya itu yang dapat kita lakukan.Dan cara berikhtiarnyapun harus berpedoman pada Al-Qur'an dan As-sunnah.Agar hasil yang di dapat akan mendapatkan rido dari Allah Azza wa Jalla sehingga semua makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum akan mendapatkan keberkahan yang sudah tentu akan menghasilakan efek akhlak,moral dan Iman yang baik.Karena sumbernya adalah dari yang serba halal.

Saat kita makan dari sumber yang halal dan minuman yang halal yang sudah kita makan atau sedang kita rasakan kemudian kita mendapati ada rasa yang kurang enak atau kurang ini dan itu dari makanan tersebut maka kita tidak diperbolehkan untuk mencela makanan tersebut.Karena itu adalah makanan yang kita dapatkan secara halal. Mencela makanan memang tidak diharamkan karena tidak ada dalil yang menerangkan bahwa mencela makanan adalah haram, demikian menurut jumhur ulama.Walaupun kita makan dari hasil masakan kita sendiri kemudian rasanya kurang enak maka itupun kita tidak boleh mencelanya.Apalagi ketika kita makan yang sudah ada, yang di buat oleh siapapun kemudian rasanya tidak enak maka kita tidak boleh mencelanya kepada yang membuatnya karena itu akan menyakiti perasaan pembuatnya. kalau tidak suka maka jangan dimakan atau kita buat kata - kata yang menyenangkan saja agar hati si pembuatnya senang.Kita tidak boleh makanan itu kita makan kemudian setelah selesai makan di cela makanan tersebut. itulah yang akan membuat dosa karena telah menyakiti hati  si pembuatnya.Kecuali pengucapannya dalam Hati saja.Rasulullah Shalallahu Alahi wasalam tidak pernah mencela makanan. Telah di riwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,ia berkata :"Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam tidak pernah mencela makanan.Apabila beliau menyukainya,beliau memakannya,dan apabila beliau tidak menyenanginya beliau meninggalkan makanan itu." (Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)( Kitab Riyadhus Shalihin halaman 680 No.1).

Namun tidak sedikit atau bahkan kita sendiri pernah mencela makanan  yang kita makan karena makanan itu kurang rasa dan kurang itu maka setelah membaca riwayat Rasulullah Shalalahu Alaihi wasalam tidak pernah mencela makanan maka kita harus bisa mengikuti jejak beliau.Memang tidak ada  ancaman dari Allah Azza wa Jalla bahwa yang mencela makanan itu akan masuk Neraka.Tetapi ancaman Allah itu berlaku kepada manusia yang tidak mau bersyukur atas nikmat yang di berikan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim Ayat 7 

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Azza wa Jalla.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Demikian dakwah  Minggu ini tentang " Jangan mencela makanan "





Tidak ada komentar: