Selasa, 05 Mei 2020

Jangan mengadu domba dan fitnah sebab hukumnya Haram

Apa kata ulama tentang Fitnah dan Adu domba


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 11

هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ

"yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,"

Kita hidup di dunia ini menghadapi begitu banyak problema dan aneka ragam tingkah polah manusia dari mulai yang paling dekat dengan kita sampai yang paling jauh sekalipun. Tingkah polah itu tentunya bukan saja dari cara manusia berprilaku,akan tetapi lisanpun selalu ikut bertingkah polah.Itu sudah menjadi hal yang biasa dalam kita hidup yang saling berhubungan antara manusia dengan  manusia. Akan tetapi yang tidak boleh dilakukan menurut agama adalah tingkah polah yang tindakan  dan ucapannya kearah negatif,apalagi dilakukan secara lisan dengan menyakiti hati orang lain dengan mengadu domba atau memfitnah kepada sesama makhluk Allah Azza wa Jalla. Kalau kata pepatah mengatakan bahwa perkataan lisan itu lebih menyakitkan dari pada perlakuan secara physik. Dengan lisan orang bisa menjadi baik dan dengan lisan pula orang menjadi jahat.Dan sejahat - jahat manusia adalah manusia yang hidupnya selalu mengadu domba dan menyebar fitnah. Bermula perkataannya di lakukan kepada temannya dan karena merasa teman, maka iapun menyambut baik berita kotor itu.Dengan bodohnya ia mengiyakan berita fitnah dari temannya itu sehingga obrolan itu berlanjut menjadi bertambah - tambah dari si A bilang begini kemudian dari si B bilang begitu dan dari si C bilangnya lebih dakhsyat lagi. Dosa itu terus berjalan - jalan kesana dan kemari dan terus semakin bertambah kepada manusia yang pertama menyebar fitnah dan mengadu domba antar sesama. Lisannya dengan begitu mempesona memainkan perkataannya sampai mulutnya berbusa karena begitu hot ia dan sangat tertarik dengan aib orang lain. Padahal berita itu belum tentu benar akan menyataannya. Tetapi hawa nafsu dan setan juga ikut terlibat ngompor - ngomporin agar manusia terjerumus kedalam kemaksyiatan dan kedurhakaan kepada Allah yang maha Agung.

Karena begitu bahayanya mengadu domba dan memfitnah itu maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sabdanya mengatakan tidak aka masuk surga orang yang suka memfirnah. Diriwatkan dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, ia bersabda :" Tidak akan masuk Surga orang yang suka menyebar fitnah". (Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim) ( Kitab Riyadhus Shalihin halaman 430 no.1). Bergaul dan berbincang - bincang itu tidak dilarang didalam hukum manapun.Yang dilarang itu bergaul dan berbincang - bincang apabila perkataannya dengan selalu menyelipkan aib orang lain dan perbincangan kepada berita yang menyulut api permusuhan. Satu kata itu bisa membuat orang jadi tenang dan bisa jadi marah. Memang tidak ada yang paling sempurna manusia di dunia dalam hal apapun,akan tetapi kelebihan kita dibanding makhluk yang lain adalah karena kita memiliki akal pikiran. Agar akal pikiran kita selalu sehat maka kita harus melibatkan hati nurani baik dalam perkataan maupun dalam berprilaku. Jangan hanya bermain akal pikiran doang tetapi suara hati selalu di kesampingkan. Tidak semua pemikiran akal itu baik jika tidak dipadukan dengan suara hati. Apalagi suara hati kita itu selalu diisi dengan zikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sungguh sudah pasti sangat mengagumkan suara hatinya. Memfirnah dan mengadu domba itu bukan hitungan ilmu Eksak atau ilmu pasti atau hitungan Matematika yang apabila caranya benar dalam menghitungnya maka benar pula jawabannya begitupun sebaliknya jika caranya salah maka salah pula jawabannya. Memfitnah dan mengadu domba itu perkata Hati dan perkara sosial yang selalu harus difilter dalam setiap ucapan dan prilaku kita. Banyak yang harus kita pikirkan untuk diri sendiri dan keluarga ketimbang sibuk mencari aib orang lain dan memfirnah orang lain, apalagi sampai mengadu domba.

Tidak ada cara lain untuk mengobati hati kita yang sudah kotor itu, kecuali kita selalu dengan membiasakan diri kita untuk selalu hati kita berzikir kepada Allah Azza wa Jalla. Allah Ta'ala tidak akan rido kepada kita bila kita senang memfitnah orang lain karena itu dosa besar. Tidak mungkin kita akan aman di dalam kubur kita kecuali kita tobat dengan segera sebelum kita mati.Menjerit didalam kubur itu sudah tidak ada gunanya untuk memohon ampun kepada Allah yang Esa.Terlambat sudah gerangan,tinggal menikmati segarnya hawa panas api neraka dan himpitan bumi pertiwi. Negeri Akherat itu memang membuat manusia kangen buat orang - orang yang ta'at kepada Allah dan Rasulnya. Tetapi sungguh mengerikan bagi manusia yang selama hidupnya selalu durhaka kepada Allah dan Rasulnya. Keyakinan itu adanya di hati bukan di akal maka pupuklah keyakinan itu dengan selalu beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Dengan sedetik saja hati kita berzikir kepada Allah bukan tidak mungkin amalan yang sedetik itu akan menyelamatkan kita di Padang Mahsyar. Tidak berat dan tidak akan merugikan apapun bila kita mau mengerjakannya. Perkaranya adalah hati kita yang malas untuk beribadah dan senang mengikuti perintah Setan.

Memfitnah dan mengadu domba itu adalah perkara besar bukan perkara kecil - kecilan. Perkara ini bisa membuat manusia musnah di muka bumi dan bisa membuat hancur peradabannnya.Satu kata memfitnah bisa membuat semua negara genting atau satu negara porak poranda dan bisa membuat api peperangan yang sangat besar. Memfitnah seseorang bisa membuat rumah tangga orang cerai berai dan hancur keluargannya. Bisa kita bayangkan jika fitnah itu terjadi pada keluarga kita,kira - kita apa yang akan terjadi,bermain akal kah atau bermain hati ?.Silahkan pikir oleh antum. Maka jika kita masih punya hati nurani,janganlah mengadu domba atau memfitnah orang lain. Hiduplah dengan damai,saling mengasihi dan saling menyayangi kepada sesama. Ingatlah bahwa kita hidup dunia ini sedang bersandiwara yang kita adalah pemerannya dan yang maha sutradarannya adalah Allah yang maha segala maha. Siapa yang akan masuk surga sudah tercatat dan siapa yang masuk neraka juga sudah tercatat.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: