Selasa, 28 April 2020

Berzakat untuk membersihkan Jiwa

Apa kata ulama tentang zakat


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 103

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Zakat merupakan salah satu bagian rukun Islam maka hukumnya wajib bagi setiap Muslim. Akan tetapi tidak wajib untuk kaum Muslimin yang Miskin hidupnya. Dalilnya adalah telah diriwatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu.bahwasanya Rasulullahrasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda." "Tidak ada kewajiban (Zakat) bagi seorang Muslim didalam budak dan kuda tunggangannya." ( Muttafaq'alaih)(Firdaus Sunnah Halaman 170 No.827)  Besaran zakat yang harus dikeluarkan tentunya bukan atas dasar kerelaan hati.Pada zaman dulu di Arab memang pernah terjadi pemungutan zakat atas dasar kesukaan hati tetapi setelah generasi berikutnya berzakat dimulai dengan menerapkan batas Nisabnya. Kita diperintahkan zakat oleh Allah Ta'ala kerena selain mendapatkan pahala juga akan menumbuhkan rasa kasih sayang  pada orang miskin,rasa empati dan kepedulian akan sakitnya hidup menderita akan susahnya hidup menjadi orang miskin. Menjadi miskin itu bukan nasib setiap orang tetapi memang sudah takdir dari Allah Azza wa jalla. Betapa orang sibuk pontang - panting siang malam cari uang akan tetapi hidupnya tetap saja tidak  kaya- kaya. Akan tetapi jika sudah takdirnya baru buka usaha hanya cukup satu tahun saja sudah kaya punya ini dan itu. Jangankan rumah geudong, mobil mewah dan emas batangan bertumpuk - tumpuk di rumahnya. Maka orang ini diwajibkan untuk berzakat asalkan Muslim dan bukan dari hasil korupsi baik korupsi dari uang negara maupun dari uang perusahaan. Jika koruptor ini tetap berzakat maka Allah Ta'ala tidak akan menerima kabaikannya dan tidak akan berpahala baginya dan tetap akan dibakar didalam Neraka.

Kita sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala hendaknya harus sadar akan kewajiban menunaikan zakat ini. Jangan pelit atau kikir dengan tidak mau berbagi kepada orang - orang yang susah hidupnya. Berikan zakat kita bila sudah mencapai nisabnya. Bila kita punya uang banyak sebesar Rp.50.000.000,- dan sudah mengendap selama satu tahun,entah disimpan di rumah atau di bank maka sudah wajib untuk mengeluarkan zakatnya Tetapi dengan kita punya uang sebesar itu namun kita memiliki hutang kepada orang lain maka hukum zakatnya tertunda karena Hutang yang kita miliki harus kita bayar dulu dengan demikian jumlah yang kita miliki itu menjadi berkurang tidak Lima puluh juta lagi. Misalnya kita punya hutang Rp.10.000.000,- kepada si A dan Rp. 200.000,- kepada si B maka Uang kita otomatis menjadi berkurang tinggal Rp.39.800.000,- Itu berarti uang kita itu belum mencapai nisab untuk wajib zakat tetapi kalau kita baik hati uang itu kita berikan seikhlas kita kepada Masjid atau kepada siapa saja yang paling berhak membutuhkannnya misalnya buat Masjid Rp.10.000.000,- dan kepada orang miskin 5.000.000,- Maka itupun kebaikan yang sangat baik dan sudah merupakan bagian dari sedekah.Kalau anda baik lagi jangan lupakan juga guru - guru kita, ulama- ulama kita untuk kita berikan bagiannnya agar hati mereka senang. Bersedekah itu tidak akan rugi.

Kalau kita kikir tidak mau berzakat atas harta yang kita miliki baik itu berupa uang atas penghasilan ,emas,perak atau hasil usaha,hasil pertanian,hasil perkebunan,hasil peternakan bila sudah mencapai nisabnya maka ada kabar kabar gembira buat mereka yang pelit,bakhil dan kikir yaitu hartanya itu akan berubah menjadi Ular jantan yang dikalungkan dilehernya. Dalam sebuah riwayat disebutkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam,beliau bersabda:"  Barang siapa yang diberi Allah harta tetapi tidak mengeluarkan zakatnya,harta itu akan dirupakan pada hari kiamat sebagai seekor ular jantan  yang amat berbisa.Dengan kedua matanya yang dilindungi warna hitam kelam,lalu dikalungkan ke lehernya.Maka ular itu memegang rahangnya dan mengatakan kepadanya:"Saya ini adalah simpananmu,harta kekayaanmu !".Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca ayat yang artinya:"Janganlah orang- orang yang kikir mengenai karunia yang diberikan Allah kepada mereka menyangka bahwa..."dan seterusnya.(H.R.Imam Bukhari dan Imam Muslim)( Kitab Fikih Sunnah halaman 18-19). Bulan Ramadhan ini saat yang tepat untuk kita berzakat. Untuk yang tidak punya harta minimal kita harus mengelurkan zakat Fitrah sebesar 3 Kg beras atau makanan yang biasa kita makan dalam sehari - harinya. Atau bisa juga dibayarkan dalam berupa uang dan diperbolehkan menurut jumhur ulama. Bila dalam bentuk uang tentu jumlahnya berbeda beda tiap tahunnya karena harga beras atau gandum atau makanan itu fluktuatif  nilainya.

Jangan menunda - nunda untuk berzakat,segeralah tunaikan. Zakat itu dapat membersihkan harta kita dan jiwa kita. Kita harus takut akan ancaman Allah Ta'ala yang menyeramkan.Kita ini bakal mati dan akan diminta pertanggungjawaban atas semua yang kita miliki.Hidup di dunia ini kita hanya sebentar dan hidup yang sebenarnya itu ada di negeri Akhirat. Kematian itu hanya pindah tempat saja dari dunia ke Akhirat. Enak atau tidaknya kita bakal tinggal di negeri Akhirat itu tergantung amalan kita di dunia ini. Amalan baik, amalan buruk,amalan jahat,amalan saleh, semua amalan apapun akan ada konsekwensinya di hadapan Allah Azza wa jalla kelak di hari kebangkitan.Kabahagiaan dan kesenangan di Surga itu tidak ada tandingannya walaupun kita punya Istana di tengah pulau yang bangunanannya terbuat dari emas dan perak, sejuta penjaga dan seribu wanita cantik. Semua nya tetap semu dan punya keterbatasan dan kebosanan. Tidak ada yang abadi di dunia ini.

Semoga kita termasuk hamba Allah yang dilindungi dari siksa api neraka.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: