Senin, 25 Mei 2020

Berdoa semoga Allah menerima amalan kita

Apa kata ulama tentang berdoa



 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 127

 وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Allah Azza wa Jalla adalah Allah yang Agung, Maha Pengasih dan Penyayang kepada para hambanya. Jangan samakan cara pandang Manusia dengan cara pandang Allah yang maha segalanya. Kita ini hanya ciptaanya agar kita menyembahnya tidak kepada sesuatu apapun baik yang terlihat oleh Mata maupun terbesit oleh Hati. Allah Azza wa Jalla adalah penyembahan total antara makhluk kepada Tuhannya. Allah yang menciptakan manusia dan Allah pula yang akan mematikannya. Allah subhanahu wa ta'ala akan menghukum kepada hambanya yang tidak patuh akan semua perintah Tuhannya dan akan membalas dengan Pahala kepada hambanya yang selalu mengikuti perintah Allah dan Rasulnya. Manusia di ciptakan ke bumi ini bukan tidak ada maksud,melainkan kita wajib beribadah kepadanya.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (Az-Zariyat Ayat 56).

Pupuklah keyakinan yang ada didalam dada kita dengan penuh kesungguhan.Jangan ada keraguan walau hanya sebutir zarahpun.Mintalah segala sesuatu kepada yang memiliki jiwa raga kita. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan perlindungan baik dari cobaan dunia maupun perlindungan dari siksa Api Neraka. Semua amalan saleh yang telah kita lakukan memang semua itu adalah hak Allah akan diterima atau di tolak amalan kita. Tapi paling tidak kita punya alat untuk memohon kepadanya yaitu Do'a. Kalau bukan kepadanya kita meminta,mau minta kepada siapa lagi. Jangan berlindung atau bergantung kepada Makhluk tentang apapun. Makhluk itu tempat bersemayamnya setan yang menggerogoti Qalbu kita. Agar kita menjadi makhluk yang paling merugi di dunia maupun di Akhirat. Allah itu maha penyayang maka berdoalah agar semua amalan saleh kita diterima oleh nya. Para nabi dan Rasulpun berdoa kepada yang maha pencipta bila menginginkan sesuatu. Apalagi sekalas kita yang penuh dengan segala kebutuhan dan dosa yang setiap detik menghitamkan Qalbu kita.

Baru kemarin rasanya kita menjalankan ibadah puasa Ramadan,tetapi sekarang bulan suci itu sudah meninggalkan kita. Untuk orang - orang yang bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla sudah barang tentu itu merupakan puncak kesedihan yang tiada tara. Karena keutamaan yang ada didalamnya tidak ada bandingannya dengan bulan - bulan yang lain. Tetapi untuk orang - orang tidak bertaqwa, berakhirnya bulan yang penuh hikmah ini sangat di tunggu - tunggu dan disambut dengan suka ria. Padahal amalan puasa kita masih ngambang bakal diterima atau tidak puasa kita. Tetapi memang Setan itu tidak akan berhenti menggoda manusia sampai hari kiamat tiba. Dan tidak sedikit yang tergoda oleh rayuannya,puasa tetap puasa sampai Magrib tetapi maksiat juga jalan terus,Puasa tetap puasa tetapi nyatut duit negara juga jalan terus,puasa tetap puasa tetapi nyatut uang perusahaan juga jalan terus,puasa tetap puasa sampai magrib tetapi menggunjing,berbohong,dengki dan sombong juga jalan terus.Hidupnya seperti tidak punya aturan, hukum Allah saja berani dilanggar apalagi hukum manusia. Keselamatan di dunia dan keselamatan diakhrat itu semua tergantung kita. Secara Habluminallah kita harus taat sama perintahnya dan menjauhi larangannya. Dan secara Habluminannas kita juga harus mentaati hukum dan peraturan yang dibuat oleh manusia.Bukan se enak - enak kita. Semua itu ada aturan mainnya dan sudah pasti ada hukumannya juga.

Berakhlak mulia dan saleh adalah kunci utama keselamatan dunia dan Akhirat. Allah subhanahu wa ta'ala akan membenci kepada makhluknya walaupun ia rajin beribadah tetapi akhlaknya rusak. Jika bicara seperti tidak punya kontrol dan jika berbuat seperti tidak punya Hati. Pokoknya asal bunyi dan asal jepret. Otaknya ditaro di kuping, kupingnya ditaro di dengkul dan Matanya di taro di buntut. Hamba Allah macam apa yang seperti ini.Wujudnya manusia tetapi dalamnya Jin Iprit. Yang Allah nilai itu Jasmani bersih dan Ruhani juga bersih dan Surga itu hanya untuk orang - orang yang bersih.Jika belum bersih maka tertunda masuk surganya,di godog dulu di dalam neraka agar menjadi bersih. Ruhani manusia itu ibarat sebuah rumah, jika tidak dibersihkan maka rumah itu akan kotor berdebu.Begitupun ruhani jika tidak dibersihkan dengan amalan saleh,banyak sodakoh,banyak zikir,rajin salat malam,tidak ria,tidak jahat sama orang,tidak meninggalkan salat 5 waktu,tidak baik pada semua orang dan tidak suka menolong orang susah,senang berzina, maka ruhanipun akan kotor. Dan Allah Azza wa Jalla tidak suka dengan Ruhani yang kotor.

Sebanyak apapun amalan kita tetapi kita jika tidak ikhlas melakukannya maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan menerima amalan kita. Sebab yang kita cari adalah keridoannya, bagaimana mungkin Allah rido kepada kita sementara kita sendiri beribadah kepadanya juga tidak ikhlas. Ketaqwaan kepada Allah itu tidak bisa dibayar atau di suap oleh apapun dan oleh siapapun. Karena Taqwanya itu sudah melekat didalam ruhnya,bukan didalam badan yang secara lahiriyah masih memerlukan makan dan minum. Maka hanya orang - orang yang bertaqwalah yang ibadahnya sudah pasti tidak ria atau ingin dipuji dan sudah pasti Ikhlas dalam beribadahnya kepada Allah Azza wa Jalla. Karena yang dipegangnya adalah Janji Allah kepada orang - orang yang bertaqwa.

لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ

"Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti."
 (Ali 'Imran Ayat 198)

Kuatnya iman kita kepada Allah dan Rasa takutnya kita kepada Allah maka Allah subhanahu wa ta'ala masih memberikan toleransi kepada kita agar kita segera bertobat dan memohon kepada Allah agar pintu rahmatnya di buka selebar - lebarnya untuk para hamba Allah yang di cintainya. Selama kita masih hidup dan Matahari masih belum terbit disebelah Timur maka ampunan masih terbuka untuk siapa saja yang ingin masuk Surga.  Tobat dalam arti harus mengikuti kaidah- kaidah yang benar. Jika kita punya masalah dengan manusia maka harus diselesaiakan dulu baik - baik,jika kita punya banyak hasil nyatut dari uang Negara maka harus di balikin dulu uangnya,jika kita pernah melawan orang tua kita maka minta maaf dulu kepadanya. Bertobat kepada Allah itu mudah karena Allah maha penerima tobat. Buat apa bertobat sementara kita banyak masalah yang belum tuntas sama orang lain dan orang tua kita atau mertua kita. 

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menerima amalan baik kita.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Tidak ada komentar: