Selasa, 03 Maret 2020

Mau kapan lagi kita akan bertaubat

Apa kata ulama tentang Taubat


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 17

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Kehidupan dunia ini hanya sebentar menurut orang - orang yang tahu dan beriman kepada Allah dan Rasulnya.Tetapi bagi yang tidak tahu, tidak mengerti,tidak paham atau tidak percaya atau sebetulnya tahu tetapi pura - pura tidak tahu. Maka dunia ini adalah tempatnya bersuka ria,tempatnya berleha - leha,tempatnya bersenda gurau,tempatnya mencari kenikmatan dan tempatnya berbangga - bangga dengan hartanya. Pokoknya tidak ada tempat yang paling indah dan mempesona selain dunia ini. Kedurhakaan kepada Allah azza wa jalla dianggap bukan merupakan suatu bentuk penyelewengan terhadap semua perintah Allah dan Rasulnya. Karena Hatinya sudah hitam maka tidak ada Salat baginya,tidak ada puasa baginya,tidak ada zakat baginya dan tidak ada perbuatan - perbuatan baik baginya.Dan semua itu tidak ada balasan apapun menurutnya baik Pahala ataupun Dosa. Dulu mungkin ia pernah salat dan pernah puasa atau mungkin pernah berhaji pula, tetapi karena cintanya kepada dunia dan hartanya semakin hari semakin bertambah.Lambat laun hatinya semakin terpaut oleh cantiknya dunia dan semakin berani meninggalkan semua perintah Allah dan Rasulnya.Hatinya semakin jauh dari Nur Allah yang maha diatas segala maha.

Iapun menganggap bahwa Rejeki yang Allah azza wa jalla berikan kepadanya dianggap itu adalah hasil jerih payahnya dan tidak ada campur tangan dari yang Maha Pemurah. Hasil yang didapat menurutnya adalah berkat banting tulang siang dan malam jadi buat apa ia berikan untuk orang lain,cape cape ia mencari uang kemudian sudah dapat diberikan untuk kemaslahatan orang lain,buat apa dan untuk apa, rugi dong saya, menurutnya. Mendingan juga uangnya buat kesenangan saya pergi ke seluruh dunia,pergi ke Jerman,pergi ke Prancis,pergi ke Inggris,pergi Belanda,pergi ke Cina,pergi ke Singapura dan itu sangat berarti dan sangat bermakna dalam hidup,menurutnya.Karena dengan demikian disaat sudah tua nanti ia bisa bercerita kepada anak dan cucunya bahwa dulu ia pernah berkeliling ke seluruh penjuru dunia dengan naik pesawat yang super eksklusip dengan uang hasil jerih payahnya sendiri. Ia semakin jatuh cinta kepada dunia yang menyenangkan dan membahagiakan ini.Dan iapun semakin jauh dari cara berpikir dan cara memandang tentang urusan Akhirat. Mengerjakan salat dianggap sebagai halangan untuk bersenang senang dan dianggap sebagai bentuk penyitaan waktu.

Bila ia mendengar suara azan berkumandang ia palingkan kupingnya dengan mendengarkan suara musik dari seorang penyanyi terkenal. Suara azan Magrib yang dikumandangkan dari seorang kakek yang tua renta yang tidak begitu merdu suaranya, masih mendingan mendengarkan suara nyanyian Jon bon Jovi atau merdunya suara Air Supply yang sudah pasti menyenangkan Hati. Mobilnya yang yang lumayan mewah dan suara audionya yang menggelegarkan jantungnya,ia semakin lalai dari semua perintah Allah dan Rasulnya. Mobil yang dikendarainya bukannya diarahkan menuju dimana suara azan berkumandang malah ia arahkan menuju tempat maksiat. Karena disinilah puncak kesenangan dan kenikmatan surga diatas surga menurutnya. Ia bisa bernyanyi dan berjoget ria sambil di temani wanita cantiknya.Sesekali iapun bangkit menuju meja untuk minum bir kesukaannya. Ia tidak sadar atau pura - pura tidak sadar bahwa sebenarnya jika Allah menghendaki bisa saja Allah azza wa jalla perintahkan Malaikat pencabut nyawa  untuk mengambil ruh dari si fulan ini.Maka jika terjadi demikian sungguhlah merugilah sifulan ini karena ternyata di akhir hayatnya sedang dalam durhaka kepada Allah azza wa jalla, tetapi jika Allah menghendaki pula bisa saja Allah dengan maha rahmatnya ia akan dimasukan kedalam Surga karena ternyata pada saat detik detik sakaratul mautnya ia begitu takut akan Tuhannya. Dan memang takdirnya si fulan ini adalah seorang penduduk Surga.

Dalam sebuah hadis yang diriwatakan dari Sahl bin Saad As-Sa'idi radhiyallahu anhu,Sesungguhnya nabi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:" Sesungguhnya adakalanya seseorang mengerjakan amalan ahli surga berdasarkan tampak oleh manusia,padahal dia termasuk golongan ahli Neraka. Lalu adakalanya seseorang mengerjakan amalan ahli Neraka berdasarkan tampak oleh manusia,padahal dia termasuk dalam golongan ahli Surga.(Sahih Bukhari Muslim halaman 1237)

Ternyata Allah azza wa jalla dalam menilai hambanya itu, akan dilihat disaat - saat akhir sakaratul mautnya apakah hati si fulan ini mengingat Allah azza wa jalla sebagai Tuhannya atau Setan sebagai Tuhannya. Allah tidak melihat pada awalnya akan tetapi pada akhirnya. Walaupun pada awalnya si fulan ini selama hidupnya tukang maksiat,tukang nyabu,tukang ngegele,tukang ngebir,tukang zina atau tukang perbuatan jahat apapun jika sebelum akhir hayatnya ia sempat bertobat kepada Allah maka sungguh Allah itu maha pengampun dan maha penyayang.

وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

"Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Surat Al-A’raf Ayat 153)

Semoga Allah azza wa jalla memasukan kita kedalam golongan ahli Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"















Tidak ada komentar: