Selasa, 24 Maret 2020

Islam mengajarkan kebersamaan dalam bernegara

Apa kata ulama tentang kebersamaan


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

" Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada kita untuk saling tolong menolong,saling bantu membantu dan tidak tidak saling menghina satu sama lainnya.Karena baik laki - laki maupun perempuan semuanya besarasal - usulnya adalah dari keturunan nabi Adam Alaihissalam.Kita tidak boleh merasa diri paling tinggi kedudukannya diantara yang lain atau paling baik dalam kelakuannya atau paling pinter dalam berpikirnya atau paling rajin dalam ibadahnya atau paling hebat dalam perkataanya.Kita tidak boleh sombong dalam segala hal. Yang berhak untuk Sombong adalah Allah  azza wa jalla. Tidak ada yang patut dibanggakan oleh kita tentang apapun karena yang dilihat oleh Allah adalah Isi yang ada didalam dada kita yaitu Taqwa. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kita di disisi Allah ialah orang yang paling takwa.

Didalam kita hidup bermasyarakat yang tentunya bukan hanya satu suku,satu golongan,satu bangsa atau satu keyakinan. Kita harus saling hormat - menghormati dan saling harga- menghargai agar terjalin adanya kebersamaan sehingga tercipta keharmonisan dan saling bahu membahu atau tolong menolong dalam kebaikan. Jika sudah tercipta yang demikian itu maka akan timbul kedamaian diantara kita dalam bermasyarakat. Dimanapun kita berada jika situasi dalam keadaan damai maka semuanya akan enak. Kita berangkat kerja enak,kita pergi liburan enak,kita pergi Ibadah enak,kita pergi ke Mall enak,kita pergi luar kota enak,kantong kosong juga enak dan pokoknya bila situasi dan kondisi dalam keadaan damai sudah pasti enak. Enak di Hati dan enak dipikiran. Banyak harta dan banyak duit juga jika situasi dan kondisi mencekam buat apa.Mau pergi susah,mau belanja susah dan mau apa juga susah.Susah di Hati juga susah dipikiran.

Menyenangkan hati orang lain dengan kita saling tolong menolong,tidak saling menghina dan berkata baik juga ibadah dan mendatangkan Pahala jika kita ikhlas melakukannya. Apalagi bila kita merasa orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya dan ingin masuk kedalam Surga, tidak ingin masuk Neraka maka sudah pasti kita harus menjungjung tinggi untuk selalu menjaga lidah kita. Tidak asal berkata,tidak asal nyeuplos,tidak asal bunyi,tidak asal nyap-nyap,tidak asal ngecap,tidak peduli orang itu tersakiti atau tidak. Menyenangkan Hati orang lain juga ibadah.Didalam sebuah hadis diterangkan bahwa berbuat senang kepada orang lain bisa menyebabkan kita masuk kedalam Surga. Begini bunyi hadisnya. Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu anhu, ia berkata:Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:" Barang siapa yang ingin dijauhkan dari api neraka dan dimasukan kedalam surga,hendaklah apa yang menjadi angan-anganya itu benar - benar  diusahakannya,dimana ia harus beriman kepada Allah dan hari Akhir,serta berbuat senang kepada orang lain,sebagai mana ia sendiri senang apabila diperbuat seperti itu." ( Hadis Riwayat Imam Muslim)(Kitab Riyadhus Shalihin halaman 457 No.2)

Kebersamaan dan saling mengerti apalagi dalam hal melibatkan orang banyak maka kita tidak boleh egois atau Apriori. Tujuan tidak akan terwujud jika masing masing pada jalan sendiri - sendiri. Seperti sekarang ini,kita sedang diserang oleh makhuk aneh dan jahatnya minta ampun sampai orang bisa mati jika sudah terjangkit virusnya. Bila kata pemerintah jangan kemana - kemana atau jaga jarak diantara kita maka ikutin petuahnya,jangan sombong. urusan yang kita hadapi ini bukan main - main dan bukan canda - candaan.Perkara ini bukan perkara pribadi - pribadi tetapi dampaknya bisa membahayakan orang banyak. Juga tidak perlu berkata " Saya tidak takut sama virus corona,saya hanya hanya takut kepada Alloh". Kita juga semua takut Sama Alloh,siapa yang tidak takut, Masalah yang kita hadapi ini adalah sebuah penyakit menular. Jika satu orang kena virus ini maka kemuangkinan 20 orang yang dekat dengan kita akan kena juga,kan kasihan mereka. Bayangkan kalau kalau virus itu kena anak- anak bayi,bapak- bapak,kakek - kakek,nenek- nenek, ibu kita,bapak kita,mertua kita,cucu kita,engkong kita,pacar kita,suami kita,istri kita atau simpanan kita yang bahenol. Maka kasihan kan mereka itu. Mereka juga sama dengan kita masih ingin hidup dan panjang umur. Terkecuali Allah subhnahu wa ta'ala berkehendak lain. Itu lain cerita.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu meberikan kepada cara berpikir yang sehat dan baik dalam beramal.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: