Senin, 06 Januari 2020

Jangan pernah bosan beramal

Apa kata ulama tentang beramal


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 30

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا

"Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik."

Kehidupan kita didunia ini tidak lain adalah ladang amal untuk bekal di Negeri Akherat kelak. Seperti yang diterangkan pada  ayat diatas bahwa beramal salehlah dengan sebanyak - banyaknya karena Allah azza wa jalla tidak akan menyianyiakan pahala yang melakukannya. Tidak ada amalan saleh yang dilakukan oleh orang -orang yang beriman itu sia - sia dihadapan Allah yang maha melihat.Selama para hamba Allah itu ikhlas dalam melakukan semua amalan salehnya. Maka beramalah hanya karna Allah Ta'ala saja dengan tanpa mengharapkan apa -apa. Biarkanlah Allah saja yang menilai kita, berpahala atau tidak tentang amalan kita hanya Allah yang bisa menilainya. Jangankan Manusia tentang penilaian suatu amalan berpahala atau tidak, malaikat saja tidak kuasa untuk memberikan nilai pahala pada manusia yang beramal saleh. Malaikat hanya diberi tugas dan diperintahkan untuk mencatat amalan baik dan amalan buruk saja pada setiap umat manusia di alam dunia ini. Pahala itu tetap ada ditangan Allah yang Maha Kuasa dan Maha Agung. Kemudian catatan amalan manusia itu akan diberikan kepada kita pada hari kiamat dan dibacakan oleh kita sendiri dihadapan para malaikat, Jin dan Manusia.

Perbuatan amalan saleh apapun yang dilakukan oleh kita terhadap sesama makhluk walau kepada hewan sekalipun, Allah azza wa jalla melihat perbuatan kita,tidak ada dinding yang dapat menghalangi setiap perbuatan yang dilakukan oleh makhluknya. Walaupun perbuatan itu dilakukan oleh pengamalan Hati, apalagi yang bersifat zahir. Bila kita berbuat baik kepada Hewan maka Allah tetap akan memberikan pahala kepada kita jika kita Ikhlas melakukannya. Apalagi amalan baik itu dilakukan kepada Manusia, sudah barang tentu Allah akan meberikan nilai lebih memberikan pahalanya. Kita harus optimis dan berdoa bahwa perbuatan amalan saleh kita itu akan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala. sebagaimana Allah azza wa jalla dalam firmannya bahwa" Aku sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,aku bersamanya jika ia berdoa kepadaku" ( Hadis Riwayat Imam Muslim (4832),(4851),Imam Tirmidzi (3527),Imam Ahmad (7115). Kita wajib berprasangka baik kepada yang menciptakan kita karena hanya kepadanyalah kita meminta dan hanya kepadanyalah kita memohon pertolongan.

Ketika kita akan beramal maka hati sudah harus berniat, karena jika kita mengamalkan sesuatu tidak dibarengi dengan niat maka amalan itu menjadi tidak bernilai dan tidak akan menimbulkan rasa keinginan atau kemauan yang tinggi. Seseorang akan tercapai keinginannya atau cita - citanya jika hatinya berniat sungguh - sungguh ingin melakukannya. Dan seseorang juga tidak akan tercapai tercita - citanya jika hatinya tidak berniat sungguh - sungguh untuk mencapai segala keinginannya.
Dan hasil perbuatannya itu tergantung pada niatnya. Tidak semua perbuatan baik itu akan bernilai ibadah dan tidak semua amalan saleh juga akan mendatangkan ridho dari Allah. Ketika kita makan dan minum tentu akan bernilai ibadah jika di awali dengan niat membaca  "Bismillah" dan Di akhiri dengan "Alhamdulillah". Ketika kita beribadah mengerjakan salat ,tetapi tidak diawali dengan niat kepada Allah tentu itu tidak akan bernilai ibadah di mata Allah.Dan sudah pasti hatinya simpang siur kemana - mana saat salat itu berlangsung. Tetapi ketika seseorang menolong orang lain yang terkena musibah dan hatinya tidak ada cabang- cabang apapun seperti ria atau ingin di puji orang lain, pokoknya hatinya Ikhlas saja maka bisa jadi dimata Allah azza wa jalla, amalan itu menjadi bernilai ibadah dan mendatangkan rido dari Allah yang maha pengasih dan penyayang.

Setelah niat itu kita luruskan yaitu niat ikhlas karna Allah Ta'ala maka mulailah untuk beramal, baik yang sifatnya urusan jasmani ataupun urusan Ruhani. Walaupun kita bukan termasuk  manusia yang dijamin masuk Surga akan tetapi alangkah baiknya kita berprasangka baik kepada Allah bukan berprasangka buruk kepadanya. Kita sebagai manusia yang lemah dihadapan Allah hanya bisa berdoa semoga kita termasuk kedalam golongan orang - orang saleh dan Allah rido kepada kita. Kita hanya dapat  menunaikan apa yang diperintahkan oleh Allah azza wa jalla dan Rasulnya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Semua amalan saleh yang kita lakukan mungkin tidak akan cukup syarat untuk masuk suganya Allah yang kita inginkan. Karena syarat untuk masuk surga itu bukan karena banyak amalan kita. Dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,Dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :" Seseorang dari kalian  tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya." Maka para sahabat bertanya" Tidak juga dengan engkau,wahai Rasulullah?" Beliau menjawab :" Tidak juga aku,hanya saja Allah subhanahu wa ta'ala telah melimpahkan rahmatnya kepadaku, maka beramalah kalian ( sesuai sunah dan berbuatlah secara) seimbang."( Sahih Bukhari Muslim Halaman 1357)

Semoga Allah azza wa jalla merahmati kita semua dan teruslah beramal jangan pernah bosan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: