Senin, 16 Desember 2019

Mencari keberkahan dari ilahi

Apa kata ulama tentang berkah


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

Apapun yang kita dapatkan dari hasil usaha kita dalam mencari karunia Allah. Tentunya yang kita harapkan dari hasil usaha itu adalah mendapat ridho dari Allah azza wa jalla. Karena jika Allah sudah ridho maka keberkahan itu sudah pasti mengiringinya. Walaupun yang kita dapatkan dari hasil usaha kita itu kecil nominalnya tetapi pikiran kita tenang dan hati juga tenang. Bahkan kita sendiri memikirkannya, kayanya tidak mungkin dengan penghasilan sekecil itu dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari, bisa ini dan bisa itu. Bahkan tak disangka dan tidak diduga rejeki itu datang sendiri ,ada orang sekonyong konyong datang dari jauh hanya untuk membeli dagangan yang kita jual.Padahal yang terdekat dengan rumahnya dia juga banyak yang jual tetapi kenapa datang membeli kepada kita. Ternyata memang benar bahwa jika kita beriman dan bertaqwa kepada Allah dengan sungguh - sungguh dan tidak menyekutukannya maka segala kebutuhan hidup hambanya sudah pasti Allah akan menjaminnya.

Tidak sedikit manusia didunia ini hidupnya mengejar - ngejar dunia tetapi mengabaikan kehidupan Akhirat. Yang dipikirnya adalah uang dan uang, jika tidak ada uang maka matilah kita. itulah yang selalu dipikirkan dalam benaknya.Padahal kita semua bakal kembali menghadap tuhan kita. Karena kesibukan dunia terkadang kita lalai mengerjakan semua perintah Allah dan Rasulnya.Padahal rejeki itu sudah ada yang mengatur yaitu Allah yang maha Agung. Harta dan uang berlimpah jika Allah tidak meridoinya juga buat apa, hanya akan menambah penderitaan kita diahirat kelak,kecuali harta kita itu digunakan untuk dijalan Allah.Tetapi pada kenyataannya hanya sedikit saja yang berbuat demikian. Dan hanya sedikit saja manusia yang pandai bersyukur. Selebihnya banyak manusia yang kufur nikmat dan berhura - hura sampai ke ujung dunia. Hidupnya selalu bahagia secara lahirnya padahal batinnya jauh dari Allah yang telah menciptakannya. Jangankan untuk bersodakoh atau menolong para fakir miskin dan menolong anak Yatim.Sepeserpun tidak pernah terlintas untak menolongnya.Kelak pada suatu hari dimana nafas sudah tersendat -sendat, mata sudah melihat hal -hal yang aneh,berdebarnya jantung tidak sesuai dengan ritmenya dan tulang sudah tidak dapat digerakan lagi maka barulah kita mulai sadar ada apa gerangan pada hari ini. Barulah mulai sadar bahwa pada hari inilah kematian akan menjemputnya.Kemudian mulailah rasa penyesalan itu mulai muncul, kenapa dulu kita tidak banyak beramal shaleh dan mematuhi perintah Allah dan Rasulnya

Jika kita sudah mendapatkan keberkahan dari Allah yang maha pemberi. Maka untuk memulai beramal shaleh apapun akan begitu mudah untuk melakukannya.Hati kita tidak akan begitu berat untuk melaksakan semua perintah Allah dan Rasulnya.seperti berzakat,shodakoh,berinfak atau menolong orang lain. Tentunya keberkahan itu harus kita minta dengan berdoa kepadanya. Disamping kita berikhtiar melakukan apa yang bisa menurut kita dengan niat yang baik dan ikhlas lillahi ta'ala. Yakinlah bahwa tidak ada tempat untuk memohon dan tempat untuk berlindung selain hanya kepadanya. Allah lah yang maha segalanya yang membolak balikan kehidupan seseorang. Ada yang tadinya kaya raya kemudian jatuh miskin tetapi orangnya tetap tabah ia sadar bahwa itu adalah ujian dari Allah, ada yang tadinya kaya raya kemudian jatuh miskin tak lama kemudian mengahiri hidupnya dengan meloncat dari atas menara,ada yang tadinya miskin kemudian menjadi kaya raya tetapi tetap istikomah dijalan Allah, ada yang tadinya miskin kemudian menjadi kaya raya kehidupanya sudah mulai berubah,sombong dan congkak dan yang lebih parah lagi adalah Istrinya yang dulu setia mendapinginya ia acuhkan malahan nambah yang baru yang lebih aduhai. Ketauhilah bahwa Allah itu senang menguji para hambanya,siapa yang paling tabah,sabar dan  paling baik amalnya dan tetap pada ketaatannya maka itulah hamba Allah yang dicintainya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 155

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Cari rejeki itu yang halal saja jangan mencari yang membuat kita sendiri menjadi tidak tenang lahir dan batin. setelah itu tunaikanlah zakat dan mendirikan salat.Jangan mencari uang yang tidak baik.Lagi - lagi kita bicara haram lagi seperti tulisan yang lalu. Memang semua itu sumber masalah di antara halal dan haram. Rejeki yang haram sudah pasti akan melahirkan dampak yang buruk baik jasmani dan ruhani. Jika darah dan daging kita tumbuh dari makanan dan minuman yang haram dan dari uang yang haram maka sudah tidak ada gunanya mengerjakan shalat,baca Qur'an, shodakoh,zakat atau amalan saleh lainnya. Semuanya akan menjadi sia sia,kecuali bertobat adalah kuncinya.

Semoga Allah mengampuni semua dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: