Selasa, 27 Agustus 2019

Masa depan kita adalah Takdir

Apa kata ulama tentang Takdir


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-An'am Ayat 59


وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

Takdir adalah ketetapan Allah yang di berlakukan untuk semua Makhluk dan seluruh ciptaannya. Takdir tidak bisa dirubah oleh Manusia atau makhluk manapun di dunia ini kecuali Allah sendiri yang merubahnya. Sehebat apapun manusia memiliki ilmu tidak akan dapat merubah takdirnya baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Doa- doa yang ia panjatkan kepada Ilahi Robbi tidak akan merubah semua ketetapan yang sudah dicatat didalam kitab yang nyata yaitu Lauh Mahfudz. Kecuali Allah sendiri yang menghendakinya. Kehidupan perilaku manusia baik berupa amalan sholeh dan amalan buruk semuanya sudah tercatat. Kita hidup di dunia ini sebenarnya sedang berjalan mengikuti kitab yang sudah digariskan dan ditetapkan, baik dalam rejekinya,ajalnya,amalnya dan celaka atau bahagianya. Jika kita mencari rejeki dalam rangka untuk menyambung hidup dan sebagainya kita tidak akan dapat terus - menerus akan mendapatkan rejeki, karena Allah sangat tahu tentang rejeki kita yang kita dapatkan layaknya berapa yang kita miliki. Serajin apapun kita banting tulang tetap tidak akan merubah apa yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Kitab yang sudah kita miliki di alam Ghoib. Makanya tidak heran bila ada orang sudah susah payah mencari rejeki tetapi hasilnya segitu aja yang ia dapatkan, sebetulnya kalau kita mau sadar atau mau eling,itu adalah sudah urusan Allah bukan urusan Manusia karena kehidupan kita itu sudah diatur. 

Tetapi kadang manusia terlalu banyak berburuk sangka kepada Allah azza wa jalla. Begitupun dengan penyakit yang kita rasakan saat ini,itu juga sudah merupakan takdir dari Allah. Kita tidak tahu badan sehat - sehat saja tetapi,begitu kita diperiksa oleh dokter ternyata kita punya penyakit yang tidak bisa disembukan. Segala upaya sudah dilakukan dengan pengobatan ini dan itu bahkan berobatnya sampai ke luar negeri tetapi penyakit yang di rasakannya itu tetapi tidak kunjung sembuh bahkan penyakit itu dibawa sampai ke liang kubur. Segala upaya pengobatan itu sebenarnya hanya meringankan tetapi penyembuhan atau tidaknya tergantung didalam kitab yang kita miliki itu sudah dibuat oleh Allah.Jika didalam catatan kita kita tercantum akan sembuh di usia sekian maka semua penyakit yang kita rasakan akan sembuh, tetapi jika didalam kitab itu ternyata tidak maka mungkin penyakit itulah yang akan terbawa ke dalam kematian. Semuanya itu adalah Ghoib dan rahasia Allah dan tidak ada makhluk yang dapat membaca dan melihat apa yang sudah tertulis didalam kitab yang nyata itu (Lauh Mahfudz). 

Begitupun masa depan kita menuju kematian apakah kita termasuk golongan ahli surga atau ahli Neraka. Jika seseorang merasa dirinya paling bersih atau merasa paling hebat dari orang lain biasanya ucapan dan tingkah lakunya menunjukan kesombongan,mengecilkan orang lain,buruk sangka pada orang lain,menyakiti hati orang lain,suka mengobarkan api permusuhan atau memanas - manasin orang lain, hatinya penuh dengan kedengkian padahal dirinya sudah bertitel Haji. Tetapi kalau bicara nyelekit dan tutur katanya tidak menunjukan kebaikan.Padahal sholatnya tidak pernah tertinggal,puasa selalu dijalankan dan zakat selalu ditunaikan tetapi sebenarnya kita tidak tahu apa yang terjadi didalam hatinya. Hanya Allah azza wa jalla yang maha tahu isi hati para hambanya.

Dari Hadist Abdullah Masud radhiyallahu anhu,dia berkata ," Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menyampaikan kepada kami  dan beliau adalah  orang yang benar dan dibenarkan'" Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari,kemudian berubah menjadi  setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari,kemudian diutus kepadanya Malaikat lalu ditiupkan roh padanya dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : Rejekinya,ajalnya,amalnya dan celakanya atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada Illah selainnya,sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli  Surga hingga jarak  antara dirinya dan Surga tinggal sehasta.Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan bahwa  dia melakukan perbuatan ahli Neraka sehingga masuklah ia kedalam Neraka.Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan  perbuatan ahli Neraka hingga jarak antara dirinya dan Neraka tinggal sehasta,akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan bahwa  dia melakukan perbuatan ahli Surga sehingga masuklah ia kedalam Surga.(HR.Bukhari,59-kitabu bad'il Khalq:6 Bab perihal Malaikat).Sahih Bukhari Muslim halaman 1695.

Allah yang akan mengadili para hambanya kelak,semua akan diminta pertanggungjawaban apa yang telah kita lakukan dan apa yang telah kita ucapkan.Bahkan pada setiap nafas yang kita keluarkan semuanya akan diminta pertanggungjawaban kelak dihari kiamat. Allah akan buka semua catatan amalan kita.Kita sendiri tidak tahu apakah kita termasuk golongan ahli Neraka atau ahli Surga.

Semoga kita semua bukan termasuk golongan ahli Neraka. Tetapi Allah memasukan kita kedalam golongan ahli Surga.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: