Senin, 24 Juni 2019

Menjaga jiwa dari perbuatan tercela

Apa kata ulama tentang perbuatan tercela


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syams Ayat 9-10

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
 " sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." 

Dalam menjalankan kehidupan kita didunia yang fana ini tentunya tidak hanya sekedar serba asal - asalan, dalam menjaga jiwa kita agar tetap pada koridor perintah Allah dan Rasulnya. Apapun yang kita lakukan baik atau buruk akan menyebabkan kerugian buat kita baik di dunia maupun di Akherat kelak. Jika kita telah melakukan amalan baik maka disitu juga ada imbalan kebaikan pula buat jasmani maupun ruhani kita.Begitupun jika kita telah melakukan amalan buruk disitu pula ada resiko yang akan menghampiri kita yang akan merusak jasmani dan ruhani kita. Jadi pada setiap amalan baik akan berbuah kebaikan dan amalan buruk akan berbuah keburukan pula dan itu sudah menjadi hukum ketetapan yang sudah diatur untuk para makhluk di muka bumi ini. Hikmah yang diambil jika kita melakukan amalan baik adalah kita akan dicintai manusia,dicintai para Malaikat dan dicintai oleh Allah yang maha Agung. Tetapi Jika tingkah polah kita tidak mencerminkan sebagai hamba Allah yang baik dan sholeh maka dampaknya adalah kita akan dijauhi manusia,dijauhi para malaikat dan dimurkai sama Allah subhanahu wa ta'ala. Jiwa yang suci dan jiwa yang kotor adalah kita sendiri yang memupuknya bukan dari orang lain. Karena lewat akal yang kita miliki ini seharusnya kita dapat berpikir mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk, jangan semuanya dilakukan. Karena jika semuanya dilakukan itu artinya perbuatan kita seperti hewan yang tidak punya aturan dalam hidupnya.

Kita ini makhluk Allah yang paling sempurna dari makhluk - makhluk yang lain. Jadi dalam melakukan sesuatu amalan baikpun kita harus pada jalur menuju kesempurnaan baik lahir maupun batin. Jika tidak sampai pada kesempurnaanpun tetap kita harus berusaha dan berdoa,selebihnya Allah yang menolong dan membantu kita. Beribadah kepada Allah itu harus sempurna baik secara lahir maupun batin. Jika kita beribadah kepada Allah tetapi iman kita berbelok kepada yang lain maka ibadah kita tidak sempurna dihadapan Allah. Jika kita suka melakukan amalan sholeh tetapi hati kita ingin dipuji oleh orang lain maka ibadah kita tidak sempurna sehingga amalan tersebuat akan sia - sia dan tidak akan mendapatkan apa - apa dari Allah ta'ala.Jika kita suka sholat tetapi masih suka jahat sama orang lain itu artinya kita belum mendirikan sholat sehingga tidak sempurna sholatnya. Sholat yang benar adalah badan berdiri menghadap kiblat,tepat tiba waktu sholat dan hati dan pikirannya nya tersambung kepada Allah maka itu adalah sholat yang sempurna. Semua itu ada pada diri kita dan kita yang mengaturnya,bila kita tidak tahu maka carilah dan bertanyalah kepada yang lebih tahu. Didunia ini banyak yang pintar dan yang terpintar baik dalam pola pikirnya,ilmunya maupun pintar dalam bertingkah lakunya.begitu juga sebaliknya.

Untuk menjaga jiwa kita tidak tercemar oleh prilaku yang melanggar perintah Allah dan Rasulnya yaitu kita harus senantiasa selalu berzikir kepada Allah dan selalu menjaga sholat kita. Seperti yang firmankan oleh Allah dalam Al-qur'an Surat Al-'Ankabut Ayat 45

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah  adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. "

Kemurnian jiwa dan kesucian itu hanya bisa dicapai dengan kita selalu bertakwa kepada Allah,takwa yang sebenar- benarnya takwa. Segala perintah Allah baik amaliah jasmani maupun amaliayah ruhani selalu terjaga dengan baik. Tidak ada waktu yang terbuang sia- sia,segala gerak geriknya mendatangkan pahala karena zikirnya kepada Allah yang tidak pernah terputus. Jika secara tidak sengaja berbuat yang melalaikan perintahnya maka iapun cepat - cepat mohon ampun kepada Allah azza wa jalla. Kepada manusia yang seperti inilah Allah sangat memuji hambanya. Rasa dekatnya dia dengan Allah sudah menjadi tidak terpisahkan. Hidupnya hanya selalu tergantung kepada Allah saja bukan tergantung pada manusia. Jika kita dekat dengan manusia mungkin hanya sementara saja. hari ini baik mungkin saja besok malah memusuhi kita.Tetapi jika kita mendekatkan diri kepada Allah maka kedekatan Allah itu akan abadi. Jika kita terus menerus - menerus mendekat dengannya maka sudah tidak ada rasa khawatir tentang urusan dunia apalagi urusan Akhirat karena Allah sudah pasti mengaturnya.

Jika kita selalu menjaga kesucian jiwa kita dengan banyak beribadah kepada Allah maka Tak akan pernah terlintas dalam pikiran kita untuk melakukan perbuatan tercela atau perbuatan yang dilarang oleh agama, sudah tidak ada ruang untuk memikirkannya Karena qalbunya selalu terpaut dengan Allah yang menjaganya. Dari jiwanya yang sudah murnia inilah kemudian terpancar rasa ingin mengasihi sesama, sabar,ikhlas dan banyak bersyukur kepada Allah.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengapuni kita semua


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

 
 

 













Tidak ada komentar: