Senin, 17 Juni 2019

Beruntunglah hamba Allah yang membangun Masjid

Apa kata ulama tentang Membangun Masjid


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 18



إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk"

Jika ada hamba Allah membangun Masjid dengan uangnya sendiri dari awal pembangunan sampai selesai dan ia ikhlas karena Allah ta'ala ,maka beruntunglah hamba Allah ini. Dan jika ada hamba Allah yang ikut serta membantunya dengan dana semampunya maka beruntung juga ia, asalkan ikhlas dalam hatinya. Tetapi besar keutamaannya pasti berbeda pula. Hamba Allah yang membangun Masjid dengan uangnya yang banyak dan ikhlas tentu berbeda pula keutamaannya dengan menyumbang dengan uang alakadarnya dengan ikhlas. Karena Allah itu maha adil dalam menilai hambanya. Walaupun keduanya sama - sama ikhlas. Allah pasti sangat memuji kepada hamba Allah yang dengan hartanya ia rela membangun Masjid dari harta ia seutuhnya. Karena banyak didunia ini yang hartanya berlimpah tetapi jika diminta sumbangan untuk pembangunan Masjid memberinya juga sedikit dan itupun ragu - ragu dalam beramalnya. Tentunya jika kita punya uang banyak jika diminta sumbangan untuk pembangunan Masjid maka segeralah gelontorkan uang itu. Buat apa di simpan - simpan untuk masa depan, yang mengatur urusan masa depan itu hanya Allah bukan kita. Manusia hanya berencana tetapi tetap saja Allah yang menentukan. Kita sebagai hamba Allah tidak bisa merubah apa yang sudah ditetapkan olehnya kecuali atas kehendanya pula.

Tetapi uang yang kita berikan untuk pembangunan Masjid itu tentunya harus dari sumber yang halal bukan dari hasil korupsi atau hasil menipu orang lain.. Misalnya uang itu dari hasil jerih payah kita dari berdagang,hasil dari gaji kita,hasil dari keuntungan perusahaan kita atau hasil dari apa saja yang secara syariat bukan didapat dari sumber yang merugikan orang lain. Tetapi itupun jika memang merasa  ada uang lebih untuk menyumbang. Jika kita tidak punya uang juga, tidak diwajibkan untuk menyumbang. Andaikan saja kita hanya punya uang Rp.15.000 dan uang itu buat makan kita maka kita utamakan perut kita dahulu. Kecuali tetap kita ingin menyubang masjid dengan menyisihkan uang Rp.2000,- untuk pembangunan Masjid dan yang Rp.13.000 nya untuk makan ketoprak atau makan di warteg. Tidak apa - apa jika niat kita ingin sedekah buat Masjid. Allah tetap akan mencatat amal baik kita. Walaupun kita menyumbang sedikit untuk pembangunan Masjid, Allah tetap akan membangunkan kita sebuah rumah Surga di Akhirat kelak. Didalam sebuah sebuah riwayat disebutkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda," Barangsiapa membangun masjid karena Allah sebesar sangkar burung qathah atau lebih kecil, Allah membangunkan untuknya rumah di Surga." (HR.Ibnu Majah dan Imam Ahmad). Tentunya rumah yang dibangun di surga pasti berbeda kemegahannya atau tingkatannya dari Hamba Allah yang menyumbang untuk masjid Rp. 2000, dengan ikhlas,  dengan yang menyumbang 1 Milyar dengan ikhlas atau 5 Milyar dengan ikhlas. Karena Allah itu maha Adil dalam menilai perbuatan hambanya.

Kuatnya hati dalam keinginan untuk beramal sholeh, tergantung juga seberapa lembut hati kita dalam menerima hidayah dari Allah yang maha Agung. Jika hati kita keras apalagi melebihi kerasnya batu, belum tentu hati kita akan tersentuh untuk melakukan amalan sholeh, walaupun amalan sholeh itu sangat ringan pengamalannya. Dan bila hati kita sudah keras maka sekecil apapun amalannya tetap sulit untuk melakukannya. Jangankan untuk sodakoh 1 Milyar , sodakoh 2000 saja masih dihitung - hitung. Yang membuat kerasnya hati itu karena kita masih suka dengki sama orang lain,suka jahat sama orang lain dan suka memfitnah orang lain.. Padahal berbisnis dengan Allah itu kita tidak akan pernah rugi apalagi bangkrut. Allah pasti akan menggantinya melebihi apa yang sudah kita sumbangkan untuk masjid itu. Jika kita merasa sudah beriman kepada Allah dan Rasulnya hendaknya kita jangan suka menghitung - hitung harta kita jika kita ingin beramal sholeh. Kita harus yakin kepada Allah dengan sungguh - sungguh tanpa ada keraguan. Dan andaikan saja kita sudah bersodakoh untuk pembangunan masjid maka jangan lupa juga untuk tidak meninggalkan sholat. Karena amalan yang pertama kali di hisab adalah tentang sholat kita. Setelah kita ikut serta dalam pembangunan masjid, maka jangan lupa kita juga ikut  memakmurkannya dengan sholat berjamaah di masjid bersama iman. Dengan demikian kita akan selalu hati kita terpaut dengan masjid setiap saat. Didalamnya kita sering seringlah berzikir dan bertafakur kepadanya. Agar Allah subhanahu wa ta'ala rido kepada semua amalan kita.

Semoga kita terus mendapatkan petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta'ala.


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: