Minggu, 27 Januari 2019

Menggali Ilmu Allah yang Maha Agung

Apa kata ulama tentang menggali ilmu Allah


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 109

قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Di balik penciptaan langit dan bumi beserta isinya itu, tentunya Allah subhanahu wa ta'ala juga menyediakan ilmu yang di peruntukan kepada hambanya yang ingin mengetahui tentang ilmu Allah yang maha luas dan tanpa batas.Tidak ada yang di sembunyikan tentang ilmu Allah bila hambanya itu ingin menggalinya. Tentunya Manusia itu tidak akan mampu menampung semua ilmu Allah yang di pelajarinya karena Manusia punya aneka macam keterbatasan, baik secara ruhani maupun secara Jasmani, tetapi dengan di berikannya oleh Allah yang hanya sedikit itupun Manusia sudah dapat menembus Bulan dan menjelajahi Samudera dan Antariksa. Semua itu berkat Ilmu Allah yang di berikan kepada Manusia, dan itupun mungkin hanya setetes saja dari ilmu Allah yang diberikannya. Tidak hanya itu, jika Manusia ingin menggali yang lebih dalam dari ilmu Allah yang bukan urusan dunia. Allah subhanahu wa ta'ala juga akan memberikan Ilmu yang bersifat Ruhani yang digalinyapun secara Ruhani pula. Untuk ilmu yang ini tentunya hanya Manusia - manusia tertentu saja yang dapat memilikinya dan Allah juga tidak serta merta dengan mudah memberikannya. Cara menempuhnya harus dengan pendekatan yang sangat dalam kepada Allah azza wa jalla.

Ketika kita pernah mendengar ada seorang ulama yang dapat mengetahui keberadaan muridnya yang jauh dan sedang mengerjakan maksiat,sang guru hanya menampakkan wajahnya saja di depan wajah muridnya dan ketika itu pula sang murid langsung beristighfar kepada Allah. Dan maksiat yang akan dilakukannya itu kemudian menjadi batal dan bertobat kepada Allah. Sepanjang waktu ia hanya merenung tentang kehebatan gurunya yang memiliki ilmu sampai sedemikian rupa. ia tidak habis pikir wajah sang guru tampak jelas menghadap wajahnya padahal secara jasad gurunya itu tidak ada didekatnya. Jika kita berfikir tentang cerita itu mungkin hanya sebagian saja yang kita ketahui, padahal mungkin saja masih ada cerita - cerita lain yang kita tidak mengetahuinya. Semua itu tidak mustahil akan adanya ilmu - ilmu itu. Allah akan berikan kepada hambanya yang mau mengamalkan amalannya yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Selama ilmu itu digali dari sumber dalam Al-Qur'an maka ilmu itu bukanlah ilmu syirk. Karena cara menggalinyapun dengan metode pendekatan kepada Allah dengan banyak berdzikir dan berdoa, bukan pendekatan kepada berhala atau kepada selain Allah. Al-Qur'an itu sendiri adalah bagian dari Ilmu Allah yang berisi kalam - kalam Allah. Jadi tidak ada larangan jika kita ingin menggali sampai sedalam - dalamnya tentang isi yang ada di dalam Al- Qur'an.

Begitupun dengan ilmu Syariat, orang tidak akan ujug- ujug jadi pintar dalam ilmu Galaxi dan Antariksa kemudian langsung saja terbang begitu saja ke Bulan. Disini ada Ilmunya yang di pelajari dan di gali dengan  aneka macam percobaan dan penelitian dan itupun tidak langsung berhasil karena begitu di terbangkan roketnya meledak di angkasa kemudian diteliti lagi penyebabnya,digali lagi ilmunya setelah selesai diterbangkan lagi. Yang pada Akhirnya robot itu mengudara di angksa dengan aneka macam manfaat. Semua itu bermula dari ilmu Al-Qur'an yang di gali dan di amalkan. Al-Qur'an itu bukan hanya untuk dibaca tetapi juga untuk dipikirkan,di renungkan dan diamalkan agar Manusia dapat mengetahui isi yang paling dalam apa saja yang ada di dalamnya. Allah telah menyuruh kepada hambanya untuk menggali isi dari Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 33 yaitu tentang perjalanan keruang angkasa.

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan"

Disaat para hamba Allah itu menggali ilmu Allah yang bersifat Ruhani, mereka tidak langsung dapat apa yang mereka inginkan tetapi harus menempuh aneka macam ujian baik yang bersifat Jasmani maupun yang bersifat Ruhani. Bisa saja cobaan itu datangnya berupa hinaan,ejekan,fitnah dari orang lain atau ujian kurang harta,kemiskinan, kepahitan hidup,datangnya penyakit yang tak kunjung sembuh atau kemalasan dalam beribadah.mendadak kikir,selalu ingin berbuat maksiat,selalu ingin mengerjakan semua larangan Allah,tidak mau zakat,tidak mau puasa,tidak mau infak dan shodakoh. Setelah semua cobaan itu dilaluinya dengan penuh kesabaran dan ketakwaan kepada Allah kemudian Allah dengan penuh ridho memberikan ilmu yang bersifat ghoib kepada hamba yang di cintainya itu. Itulah yang disebut oleh para ulama tentang Ilmu Laduni yaitu ilmu yang di ambil dengan cara Ma'rifat kepada Allah. Walaupun ada sebagian kaum muslimin yang masih kurang percaya akan adanya ilmu Laduni ini. Tetapi pada kenyataanya banyak para ulama sudah memilikinya hanya mereka menyembunyikannya.

Ilmu Allah itu harus dicari dan di gali setelah itu kemudian di amalkan untuk kebaikan dijalan Allah bukan sebaliknya dengan menjual ayat- ayatnya. Tidak akan habis ilmu Allah apabila dipelajari dan digali oleh makhluknya.Hanya terkadang manusia itu jika sudah pintar bisa mengerjakan ini dan itu,punya ini dan itu, pada akhirnya menjadi manusia yang sombong kepada orang lain.Merasa diri paling pintar terus mengecilkan orang lain dan meremehkan orang lain. Padahal yang berhak untuk sombong itu hanya Allah saja. Kehidupan dunia ini hanya sebentar, ketika kita mati maka tamatlah semua tentang siapa diri kita. Jika sewaktu di dunianya baik mungkin masih akan dikenal dan didoakan tetapi jika sewaktu di dunianya tidak baik sama orang lain mungkin mendengar nama kita hanya buah cibiran.

Semoga Allah yang pengasih dan penyayang selalu membimbing kita dan dmudahkan dalam mencari ilmu.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"


Tidak ada komentar: