Minggu, 13 Januari 2019

Kemenangan orang yang bertakwa

Apa kata ulama tentang kemenangan orang yang bertakwa


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Naba’ Ayat 31

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,"

Tidak semua manusia akan mendapatkan kemenangan di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Yang akan mendapatkan kemenangan adalah hanya orang- orang yang bertakwa kepada Allah. Takwa yang dalam arti yang sesungguh - sungguhnya.Kemudian hamba Allah yang bertakwa ini akan di masukan kedalam Surga yang penuh kebahagian dan kenikmatan yang abadi. Tidak ada manusia yang paling bahagia ketika pada hari kiamat kita dinyatakan oleh Allah termasuk bagian dari golongan manusia yang akan masuk Surga. Inilah kemenangan yang sesungguhnya bagi orang - orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Balasan yang baik bagi orang - orang bertakwa. Allah telah menunjukan kepada Manusia dan Jin bahwa balasan Allah itu benar dan sesungguhnya bahwa Allah itu maha menepati janji. Kelak umat manusia di hari kiamat akan mengetahui begitu dahsyatnya suasana di Padang Mahsyar. Sepertinya kita tidak akan pernah menemukan di dunia ini yaitu suasana yang begitu sangat menyeramkan dan begitu sangat menyedihkan selain di Padang Mahsyar,hawa panas Matahari yang sangat menyengat, suara- suara aneh yang sangat menakutkan dan teriakan manusia yang sangat memilukan.

Manusia akan dibangkitkan dari Alam kuburnya menurut amalan dan kelakuannya sewaktu hidup didunia.Telah di sebutkan dalam sebuah riwayat bahwa ketika itu Muadz bin Jabal Radhiyallahu anhu sahabat rasul bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang perkara dipadang mahsyar, yang kemudian di jawab " ”Hai Mu’adz, sungguh engkau telah menanyakan suatu perkara yang agung . Ada sepuluh macam dari umatku itu akan dikumpulkan di padang mahsyar. Masing-masing itu dalam keadaan yang berlain-lainan dan semua itu telah dibedakan secara tersendiri oleh Allah dari golongan kaum muslimin. Rupa (wajah) sepuluh golongan itu seluruhnya telah ditukar oleh Allah SWT (yakni tidak lagi berwujud sebagai manusia sempurna)

Ada manusia sebagian tubuhnya seperti binatang Kera karena dulunya sewaktu didunia manusia ini suka mengadu domba antar sesama. Ada manusia yang mukanya seperti binatang Babi yaitu manusia yang semasa hidupnya di dunia suka makan  makanan yang haram dan mencari penghasilan yang tidak halal, ada manusia yang jalannya terjungkir kakinya di atas menyeret muka kepalanya yang di bawah adalah manusia yang suka makan uang riba, ada manusia yang matanya buta sehingga jalannya meraba - raba adalah manusia yang selalu curang dalam menerapkan hukum,berbuat curang, ada manusia yang telinganya Tuli dan Bisu adalah manusia yang suka pamer ingin di puji dan merasa bangga pada amalannya sendiri, ada manusia yang lidahnya panjang sampai kedadanya sambil memakan lidahnya yaitu manusia yang sewaktu hidup di dunia  suka pidato atau berdakwah tetapi ucapannya sangat berbeda dengan tingkah lakunya. menyuruh orang lain berbuat baik tetapi ia sendiri jahat sama orang lain. menyuruh orang lain untuk menjaga ucapan dia sendiri ucapannya tidak dijaga, Ada manusia yang badannya bernanah bau busuknya melebihi bau busuk bangkai adalah adalah manusia yang sewaktu hidup di dunia suka berzina atau menjual dirinya demi uang atau menganggap berzina adalah perihal yang diperbolehkan. tidak mau berzakat,infak dan shodakoh, Ada yang manusia yang memakai baju panas yaitu manusia yang waktu di dunia suka sombong,Takabur,angkuh dan congkak.merasa diri paling hebat,merasa paling kaya,mersa diri paling pintar dan suka nyinyir sama orang lain.

Tetapi sungguh sangat beruntung jika ada manusia yang hidupnya selalu menjaga perintah Allah dan Rasulnya, serta menjaga ketakwaanya tetap kokoh seperti pohon yang akarnya mencengkram ke dasar bumi.kuat dan tak tergoyahkan oleh rayuan dan godaan setan apapun yang akan merusak pada keimananya kepada Allah. Segala bentuk cobaan yang di alaminya hanya semata - mata adalah ujian yang datang dari Allah yang maha kuasa, segala perintah Allah  bukan merupakan hambatan dalam menjalankan kehidupan didunia ini. Kelezatan dunia adalah bukan tujuan baginya tetapi yang ia kejar adalah memperoleh kemenangan yang abadi yaitu ketika detik - detik terakhir menjelang kematianya kalimat Thoyibah sudah siap untuk di ucapkan dengan penuh keyakinan kepada Allah azza wa jalla. Itulah kematian yang kaum Muslimin dan Muslimat merindukannya. Karena barang siapa di akhir hayatnya mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah maka Surga adalah Jaminanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Kemenangan bagi orang bertakwa kepada Allah adalah bukan semakin kaya,semakin banyak harta,semakin banyak uang, semakin banyak jabatan,semakin banyak perusahaan atau kemenangan menang tender. Semua kemenangan yang terjadi di alam dunia ini adalah kemenangan semu,hanya fatamorgana. Kemenangan dan kesenangan yang sesaat dan memperdayakan. Dan pada suatu hari kemenangan yang diraihnya itu akan sirna lagi kemudian akan memusingkan kepalanya lagi. Karena memang dunia ini hanya permainan dan senda gurau. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 32

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"

Kemenangan yang di raih dialam dunia ini hanya akan menambah beban di yaumil akhir karena semua itu akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah kelak. Enak di dunia adalah enak sesaat tetapi enak di akhirat adalah enak selama lamanya. Tetapi kebanyakan manusia tidak pernah mau berfikir. Jika kita pernah merasa sedih di dunia ini, janganlah lekas putuh asa dan terus merenungi nasib, karena masih ada harapan yang lebih dari kebahagian di dunia yaitu Surga yang penuh dengan kebahagian dan bidadari - bidadari yang cantik dan belum pernah satu makhlukpun menyentuhnya. Untuk bisa masuk kedalam surganya Allah itu syaratnya kita harus bisa mentaati semua perintah Allah dan Rasulnya serta menjauhi larangannya. Jangan pernah berfikir masuk Surga itu tanpa Syarat, karena tidak mungkin orang jahat akan masuk surga. Kecuali orang jahat itu sudah tobat atau akan menjalankan tobat. Jika ada orang jahat dengan segunung dosanya sedangkan ia belum beramal sholeh, baru akan melangkahkan kakinya menuju Masjid untuk sholat, kemudian ia meninggal dalam perjalanan menuju masjid. maka bisa saja Allah memasukan orang ini kedalam surga karena Allah itu menilai akhirnya bukan awalnya. Walaupun awal perbuatanya seorang ahli ibadah tetapi pada akhir kematian sedang melaggar perintah Allah, maka bisa saja orang ini masuk neraka.

Tiada kesedihan dan penyesalan yang paling dalam dan paling menusuk hati yaitu ketika bangkit dari kubur tidak membawa amalan sholeh seperti yang di perintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Tetapi tidak semua amalan sholeh akan diterima oleh Allah, yang diterima adalah amalan sholeh yang disertai dengan keikhlasan dalam mengerjakannya.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni semua dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: