Minggu, 09 September 2018

Larangan bermaksiat kepada Allah

Apa kata ulama tentang maksiat



Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an di surat Al-Qiyamah Ayat 5

بَلْ يُرِيدُ الْإِنْسَانُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ

"Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus."

Maksiat adalah suatu perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia dengan melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya dan hukumnya Haram. Maksiat juga ada yang dilakukan secara terang terangan dan juga ada yang dilakukan secara sembunyi - sembunyi. Tidak ada Manusia di muka bumi ini yang belum pernah berbuat Maksiat selama hidupnya kecuali para Nabi dan Rasul Allah dan para kekasih Allah. Jika manusia seperti kita ini mungkin perbuatan maksiat kepada Allah itu masih suka di lakukan baik yang kadarnya besar maupun kadarnya kecil .Tetapi Allah Subhanahu wa ta'ala dapat mengampuni semua  perbuatan Maksiat ini jika hambanya mau bertobat kepadanya.Yang berbahaya itu ketika Manusia sedang berbuat maksiat kepada Allah dan belum sempat bertobat dan Pada hari itu , pada jam itu dan pada detik itu pula Allah mencabut ruh dari badannya.Itulah akhir kematian yang paling merugi selama - lamanya.Allah itu maha pengampun atas dosa sebesar apapun pasti di ampuni oleh Allah subhanahu wa ta'ala.Berdoalah kepada Allah dengan meminta Rahmatnya agar mengampuni semua perbuatan dosa kita.Mumpung kita masih diberikan hidup di dunia ini.Karena jika kita sudah mati di kubur sudah tidak ada lagi pintu Tobat. Allah pasti mengampuni dosa kita. Seperti dalam firmanya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Azzumar ayat 53-54 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” 

Sungguh Allah itu sangat baik sama kita walaupun kita sering berbuat maksiat tetapi masih saja Allah memberikan rejeki sama kita dan memberikan jalan hidup yang baik sama kita,memberikan kesehatan sama kita, memberikan nikmat yang tiada terhitung jumlahnya. Dan jika kita merasa banyak dosapun Allah masih juga memberikan ampunan sama kita.Jangankan dosa Maksiat, dosa syirikpun masih di ampuni oleh Allah asal mau bertobat sebelum Mati. Terus apakah kita masih tetap akan terus bermaksiat sama Allah ?. Sama  manusia saja harus yang namanya tahu balas budi, kenapa sama Tuhan kita tidak. yang menghidupkan kita dan memberi makan dan minum sama kita.Dengan meninggalkan semua perintah Allah dan menjauhi semua perintahnya saja akan membuat Allah senang sama kita tetapi jika kita terus - menerus bermaksiat kepada Allah pasti Allah murka juga. Sebab kita ini diciptakan oleh Allah bukan untuk bermaksiat tetapi untuk beribadah kepadanya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Az-Zariyat Ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

Jangan terlalu tergiur oleh eloknya dunia sampai mati - matian mencari uang dan Harta sebab semua itu akan kita tinggalkan ketika kita mati,tetapi yang dibawa adalah cuma kain kafan dan Amal sholeh. Jika kita banyak harta tetapi jika dipergunakan untuk berbuat baik sama orang lain atau dipergunakan untuk dijalan Allah dan bukan dipergunakan untuk bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya. Maka sungguh harta itu akan menolong kita di Alam kubur dan di hari Pembalasan. Sungguh sangat di sayangkan pada mereka yang mendapatkan rejeki yang begitu banyak tetapi dipergunakan untuk bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya. Karunia Allah yang diberikan kepadanya hanya dipakai untuk sarana menghitamkan hatinya dan merusak Ruhaniyahnya semata. Sepertinya ia tidak merasa bahwa yang memberikan rejeki itu datangnya dari Allah saja bukan dari hasil kerja kerasnya. Walaupun ribuan kali berusaha tetapi jika Allah tidak menghendakinya tetap saja tidak akan mendapatkan hasilnya.Karena semua itu dari Allah asal mulanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali 'Imran Ayat 109

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ

"Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan."

Allahlah yang mengurus segala keperluan dan segala urusan makhluk di muka bumi ini. Allah yang menciptakan Makhluk tetapi Allah juga yang memberikan rejeki kepada kita. Kita hanya hanya sekedar berusaha saja tetapi semua itu tertumpu semuanya di Allah yang maha Rahman dan Rahimnya.Bekerja atau berdagang itu hanya sekedar sunatullah saja selebihnya Allah yang mengatur kita dan Kita sebagai pencari Rejeki hanya sekedar Ikhtiar dan berdoa agar mendapatkan rejeki yang baik dan halal.Bukan ingin kaya raya karena kaya itu urusan Allah juga bukan urusan Manusia juga.Karena Allah lah yang menyempitkan atau meluaskan rejeki makhluk.Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ar-Ra’d Ayat 26

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ

"Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)."

 Yang kita inginkan dari rejeki dari Allah itu bukan hanya sekedar banyak tetapi rejeki yang dapat mendatangkan manfaat buat semua orang dan Allah Ridho memberikan rejeki itu kepada kita. Kita tidak ingin mati dengan bertumpuknya harta dunia tetapi orang lain tidak ikut menikmatinya.Dan kita tidak ingin mati dalam keadaan banyak harta tetapi dari hasil bermaksiat kepadanya. Kita tidak ingin menyesali semua pebuatan buruk kita ketika kita sudah mati dikubur didalam Tanah. Yang kita inginkan adalah ketika kita masih hidup dengan penuh penyesalan kenapa kemarin kita tidak berbuat baik sama orang lain dengan kemampuan kita.

Ada kehidupan setelah mati adalah benar,adanya hari kebangkitan adalah benar,adanya hari pembalasan adalah benar dan adanya Surga dan Neraka itu juga benar adanya. Kita harus meyakini hal itu karena banyak dalil yang menerangkan itu semua baik dari Al-qir'an dan maupun hadist. Jika kita tidak mengimani semua itu berarti kita sudah kafir. Tetapi walaupun kita mengimani tetapi sering bermaksiat dan sering melanggar perintah Allah dan Rasulnya jika kita tidak segera bertobat maka Neraka adalah tempat tinggal kita. Dan itu adalah seburuk - buruk tempat kembali.Walaupun pada suatu masa entah ribuan tahun kita di Neraka akan diangkat oleh Allah dengan Rahmatnya. Tetapi bukan itu juga yang kita inginkan. Jangankan ribuan tahun,satu detikpun kita tidak ingin merasakan panasnya Api Neraka. Yang kita inginkan adalah kita selalu dalam lindungannya dan dijaga dari bentuk kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Tetapi walaupun kita pernah berbuat maksiat pintu tobat masih terbuka lebar bagi mereka yang mengharapkan kehidupan yang abadi di Akhirat kelak. Karena Allah itu menilai Akhirnya bukan pada Awalnya. Puluhan tahun kita beribadah kepada Allah tetapi di akhir kematian kita malah sedang berbuat maksiat kepada Allah.Puluhan tahun kita bermaksiat kepada Allah tetapi disaat kematiannya sedang melakukan beribadah kepada Allah. Kita tidak tahu akan seperti apa kematian kita kelak ,hanya Allah saja yang tahu.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: