Sabtu, 29 September 2018

Jangan menyembah Harta dan kekayaan

Apa kata ulama tentang harta


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an dalam Surat At-Taubah Ayat 35

يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
"Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".

Harta dan kekayan merupakan godaan terbesar buat mereka orang - orang yang beriman. Ada orang yang menjadikan harta kekayaan dan keindahan dunia sebagai pusat perhatiannya. Uang adalah diatas segalanya.Yang dipikirkannya setiap hari hanya uang dan bagaimana agar harta yang ia miliki itu semakin terus bertambah. Hari demi hari pikirannya selalu berpikir tentang uang,setiap uang yang keluar  selalu di hitung - hitung jumlahnya. Bila uangnya berkurang walaupun hanya seperak ia akan marah uring - uringan mencari penyebab kamana uangnya itu pergi.Setiap orang yang bersamanya semua  di curigai sebagai pencuri uangnya.Hatinya panas dan otaknya juga panas,bila ditanya bukannya dijawab dulu dengan benar,malah balik menanya dan marah. Pokoknya semua orang dimarahi padahal ia lupa bahwa uang yang berkurang itu bukan hilang tetapi sudah ia belanjakan untuk keperluannya, hanya ia lupa saja alias sudah pikun. Uangnya hilang sedih dan mukanya muram seperti rasanya dunia telah kiamat. Tetapi bila ia meninggalkan sholat ia tidak merasa sedih,tidak merasa berdosa apalagi sampai memohon ampun kepada Allah. Kehidupannya telah bergantung kepada harta kekayaan,harta dan uang adalah raja buat mereka. Karena ia berpikir bahwa dengan uang dan kekayaan semua orang akan tunduk kepadanya dan berharap semua orang dapat memuja dan memujinya. Padahal kalau ia benar- benar beriman kepada Allah dan Rasulnya dengan banyaknya uang dan harta yang ia miliki dapat menjadikanya ia besar derajatnya di sisi Allah azza wa jalla.

Uang dan Harta kekayaan yang kita miliki itu adalah sebenarnya adalah milik Allah yang dititipkan kepada kita. Dan didalamnya itu ada hak orang lain yang harus segera kita berikan kepada fakir miskin dan anak - anak Yatim selain itu juga ada zakat yang harus dikeluarkan.Begitulah sebenarnya bila kita benar - benar ingin bahagia baik didunia maupun di Akhirat.Setelah semuanya kita laksanakan jangan lupa untuk mendirikan sholat dan bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kita. Barang siapa yang bersyukur,niscaya Allah akan menambah nikmarnya tetapi bila kita kufur akan nikmatnya sesungguhnya siksa Allah itu sangat pedih. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Sebaiknya kita pandai - pandai mengatur waktu jangan semuanya dicurahkan untuk mencari uang dan harta.Jangan sampai kita menyesal di hari kemudian,setelah kita mati dikubur baru kita menyesal saat waktu hidup di dunia, kita lalai telah meninggalkan sholat,kita telah lalai untuk bersedekah,kita telah lalai untuk berzakat. Teriak - teriak didalam kubur minta kembali ke alam dunia sudah tidak ada gunanya,yang diatas kubur kita tidak akan dapat mendengar jeritan kita. Itulah seburuk - buruk penyesalan karena semuanya itu tidak dapat di ulang kembali. Yang dirasakan pada saat itu hanya ajab kubur atau nikmat kubur. Tergantung amalan kita di dunia apakah kita termasuk manusia yang beriman kepada Allah dan Rasulnya atau beriman kepada uang dan harta kekayaan.

Memang harus kita akui bahwa di jaman sekarang ini manusia sudah semakin dalam yang orientasinya dalam hidup yang dipikirkan adalah uang dan harta. Hanya sedikit saja manusia yang memikirkan kehidupan Akhirat. Padahal kehidupan akhirat itu lebih abadi dan lebih baik dibandingkan kehidupan dunia yang fana ini jika mereka mengetahuianya Tapi sayang banyak manusia yang jatuh hati pada eloknya dunia. Uang dan harta telah menutupi hatinya sehingga banyak yang lalai dari perintah Tuhannya. Padahal dibalik banyaknya uang yang kita dapatkan ada Pahala yang banyak jika kita gunakan untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkannya. Tidak ada yang rugi dari uang yang kita sedekahkan dan tidak akan menjadi berkurang harta yang kita simpan. Semuanya akan Allah ganti lebih dari yang kita keluarkan. Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِين


"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)

Menumpuk - numpuk harta dan uang yang kita dapatkan dari hasil usaha kita tanpa dibarengi dengan berbagi dengan orang lain hanya akan membuat diri kita menjadi manusia yang sombong. Padahal yang berhak untuk sombong itu hanya Allah saja. Penguasa langit dan bumi berserta isinya. Manusia baru diberikan kekayaan segitu saja sampai lupa bahwa yang memberikan itu semua adalah Allah Azza Wa Jalla. Ia merasa bahwa semua uang dan harta yang ia miliki semata - mata karena hasil kerja kerasnya tanpa ada campur tangan Allah. Sungguh manusia ini telah menelusuri jalan yang salah. Padahal jika Allah menghendaki hanya dalam sekejap saja uang dan harta kita bisa habis tanpa sisa sedikitpun. Allah kasih kita sakit saja bisa habis harta kita. Uang yang kita kumpulkan bertahun - tahun justru yang menikmatinya malah orang lain karena kita keburu di cabut nyawa kita oleh Allah. Andaikan saja uang itu sebagian telah dibagikan kepada orang - orang miskin,anak -anak yatim,pembangunan Masjid atau yayasan - yayasan amal lainnya. Beruntunglah kita karena pahala yang kita terima tidak akan terputus dan terus mengalir walaupun kita sudah dikubur didalam Tanah. Sungguh beruntung hamba Allah ini. Selain itu, jika kita suka bersedakah dari uang kita yang halal itu, Allah akan menjamin kita tidak akan terkena ajab kubur atau siksa kubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)

Semoga kita termasuk hamba Allah yang dicintainya dan bukan termasuk hamba Allah yang cinta dunia


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Tidak ada komentar: