Senin, 24 September 2018

Lidah terasa kaku saat Sakaratul Maut

Apa kata Ulama tentang Sakaratul Maut


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.":

Kita ini  hidup dan Mati sudah diatur sama Allah termasuk kapan kematian itu datang menghampiri kita juga rahasia Allah. Tetapi Allah sudah memberi tahu kepada kita jika kita ingin wafat dalam keadaan baik maka ikutilah semua perintah Allah dan Rasulnya.Tinggalkan semua perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah.Perbanyaklah beramal sholeh dan selalulah disetiap saat diamanapun kita berada untuk selalu mengingat kematian.karena dengan demikian kita akan selalu ingat kepada Allah dan tidak akan melanggar segala perintah Allah dan Rasulnya. Dan selalulah berdoa kepada Allah agar kematian kita dalam keadaan baik dan lidah kita tidak kaku untuk mengucapkan kalimat yang paling agung ini yaitu Laa Ilaaha Ilallah. Karena jika kita wafat dan disaat sakaratul maut lidah kita mengucapkan kalimatul Ikhlas ini maka Surga sudah dalam gemgaman kita. Nabi kita Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda " ”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Semua kaum Muslimin pasti sangat menginginkan saat meninggal nanti dalam keadaan baik dan bukan dalam keadaan sedang bermasyiat kepada Allah. Untuk dapat meninggal dalam keadaan baik tentunya juga kita harus selalu berbuat baik. Apa saja dalam keseharian kita baik dalam perbuatan maupun dalam ucapan.  Pasti kita tidak ingin saat di ujung kematian kita lidah kita sedang berkata kasar kepada orang lain hanya karena menuruti hawa nafsu dan pasti kita tidak ingin ruh kita dicabut sementara anggota tubuh kita sedang bermaksiat kepada Allah. Semua itu bisa terjadi kepada kita jika kita tidak selalu mengingat akan kematian. Disaat kita akan melanggar perintah Allah dan Rasulnya tetapi hati kita selalu ingat bahwa kita ini bakal mati dan akan diminta pertanggungjawaban  semua amal perbuatan kita di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala. Dan kita harus yakin bahwa apapun berbuatan kita baik atau buruh selalu dalam pengawasan Allah subhanahu wa ta'ala.

Dengan kehendak Allah semua Manusia itu bisa saja saat wafatnya dalam keadaan sedang beriman kepada Allah dan Rasulnya.Tetapi biasanya Allah memberikan hidayah dahulu kepada hambanya yang dikehendakinya.Hidayahnya itu bisa terjadi karena ucapan seorang ulama atau karena musibah yang menimpa kepada hambanya itu atau apapun kejadian yang dikehendanya..Semuanya tidak ada yang mustahil karena Allah yang menghidupkan dan Allah juga yang mematikannya. Jika ada hambanya yang saat sakaratul maut penuh kesakitan,matanya yang melotot dan lidahnya yang menjulur keluar ,itu bukan berarti bahwa Allah telah berbuat dzolim kepada hambanya. Allah sudah memberikan peringatan kepada semua hambanya agar menuruti perintah Allah dan Rasulnya dan perbanyaklah ibadah kepada Allah dengan penuh kesungguhan. Karena kita diciptakan supaya ibadah kepada Allah. Dalam Surat Az-Zariyat Ayat 56 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku"

Allah sudah memberikan 2 pilihan menuruti perintahnya atau melanggar perintahnya.Jika melanggar semua larangan Allah maka jangan buruk sangka kepadanya kalau mati nya kita juga dalam keadaan buruk saat di akhir hidup kita. Disaat suara Adzan berkumandang kita masih sibuk dengan pekerjaan kita atau sibuk dengan semua urusan dunia kita. Padahal itu adalah seruan untuk segera mengerjakan sholat. Perintah Allah dianggap enteng tetapi pekerjaan bisnisnya dianggap paling penting. Waktu terus berjalan sementara kita masih tetap mengulur waktu karena sangat berharganya bisnis kita karena menyangkut urusan uang. Akhirnya waktu sholatnya habis tanpa kita sadari sudah tiba suara Adzan berikutnya. Itupun kita masih belum eling tetap saja meninggalkan sholat yang pada akhirnya menjadi kebiasaan sehingga sampai pada suatu ketika jantung kita terhenti sementara tangan kita sedang memegang kalkulator dengan jumlah uang berserakan di depan kita. dengan disaksikan anggota keluarga kita bahwa saat kematian kita,di saat sakaratul maut ,mata kita keluar sambil melotot melihat uang kita dan lidah kita menjulur keluar. Seperti itulah  ternyata kematian kita akibat perbuatan dan ulah kita semasa hidup kita. Sungguh kematian yang sangat tidak kita inginkan.

Para ulama tidak bosan - bosan berdakwah menyeru kepada kaum Muslimin dan Muslimat untuk selalu beribadah kepada Allah dengan menuruti perintahnya dan menjauhi larangannya dengan Taqwa yang sebenar - benarnya. Kematian itu tidak bisa di majukan ataupun dimundurkan jika sudah tiba waktunya dan kehidupan dunia ini hanya kesenangan yang memperdayakan dan kehidupan yang abadi itu adanya di Akhirat. Beruntunglah bila ada hamba - hamba Allah yang masih terbuka pintu hatinya untuk menerima seruan para ulama itu dan melaksanakan semua perintah Allah dan Rasulnya. Bukan tidak boleh untuk mencari nafkah tetapi disaat - saat waktu sholat tiba maka tinggalkan saat itu juga semua urusan dunia dan segera laksakan perintah Allah itu jika memang di akhir hidup kita ingin meninggal dalam keadaan baik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Ketauhilah bahwa Allah itu maha melihat apa yang sedang kita kerjakan baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk dan semua itu akan di catat oleh Allah dan akan di buka di hari kiamat buku catatan amalan kita untuk diminta pertanggung jawabannya.

Apapun di dunia ini ada rumusnya agar hasil yang didapat menjadi pasti. Tetapi walaupun ada rumusnya jika tidak sering dipakai atau tidak pernah dipakai maka bisa saja saat waktunya untuk dipakai menjadi lupa bagaimana cara kerja rumus itu digunakan. Begitupun dengan sakaratul maut.agar ingin wafat dalam keadaan husnul khatimah dan saat sakaratul maut lidah kita tidak kaku juga ada rumusnya atau rahasianya.Hadist inilah yang kita laksakan dan kita amalkan dengan sebanyak banyaknya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Maka kalimatul ikhlas itulah rumus agar lidah kita tidak kaku disaat sakaratul maut. Kalimat dzikir Laa illaha ilaah itulah yang akan menolong kita di saat ruh kita akan dicabut oleh Allah, Asalkan kita mau mengamalkannya secara rutin setiap selesai sholat dengan jumlah yang sebanyak - banyaknya.. Ibarat kita akan berperang melawan musuh itu butuh latihan dan persiapan yang matang. Begitupun saat sakaratul maut  agar lidah kita dapat mengucapakan kalimat thoyyibah harus dilatih dahulu lidah kita dengan dzikir ini setiap waktu dengan sebanyak - banyaknya. Tetapi bukan hanya sekedar ucapan dimulut ,kalau hanya mengucapkan kalimat Lailaha illallah saja anak - anak kecil juga bisa, Dzikir yang dimaksud Lailaha illallah nya itu yang menembus kedalam qalbu yang disertai dengan hati yang hidup. Jika tidak mengetahui cara dzikir Lailaha illallah yang benar maka carilah pembimbing yang dapat mengajarkannya. Setelah semuanya itu kita amalkan insya Allah lidah kita tidak akan kaku saat sakaratul maut karena lidah kita sudah terbiasa dilatih mengucapkannya. Kalimat Laa illaha ilaah itulah senjata perang kita disaat kita sedang bertempur dengan setan saat sakaratul maut berlangsung. Karena Setan pada saat itu menggoda Manusia habis- habisan dipertempuran ini. Apakah kita mati dalam keadaan kafir atau Khusnul khatimah disakaratul maut inilah penentuannya. Sebab Allah menilai hamba Allah itu pada akhirnya bukan pada awalnya.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kekuatan agar disaat sakaratul maut lidah kita tidak kaku dan tidak terasa kelu untuk mengucapkan kalimat Lailaha illallah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: