Jumat, 16 Maret 2018

Jadilah orang yang berilmu dan beruntung

APA KATA ULAMA TENTANG MENUNTUT ILMU


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Az-Zumar Ayat 9

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

Orang berilmu adalah orang yang mengetahui dan memiliki sesuatu kemampuan dalam menganalisa suatu pemahaman tentang hukum - hukum dunia ,hukum akhirat atau akidah- akidah yang dipelajari baik dari pengalaman dari membaca,mendengar ,melihat atau meneliti sendiri. Orang berilmu juga ada yang baik dan ada yang tidak baik. Ada orang berilmu tetapi ilmunya dipakai untuk menjahati orang atau membohongi orang, apalagi korbannya adalah orang - orang yang tidak mengetahui dibidangnya. Ada juga orang berilmu tetapi dipakai untuk kebaikan umat dengan membagikan ilmunya kepada siapa saja yang ingin menimba ilmu darinya. Tentunya yang dimaksud disini adalah ilmu agama Islam. Orang baik ini dengan suka rela berdakwah kesana kemari menyebarkan ilmu Islamnya kesetiap penjuru dunia, ia sampaikan ayat - ayat Allah dan Sunnah - sunnah Rasul agar si penuntut ilmu itu mengetahui bahwa Allah itu ada dan dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.

Ilmu itu tidak datang dengan sendirinya tetapi harus kita cari baik dengan cara Riyadoh atau dengan cara menuntut ilmu. Tetapi tidak semua orang dapat dengan mudah mendapatkan ilmu itu karena terhalang olah godaan setan dan sifat malasnya manusia. Menuntut ilmu itu harus kita paksa karena banyak sekali godaanya. Banyak waktu dan banyak uang bukan jaminan akan mendapatkan ilmu agama dengan mudah, hanya orang - orang yang dapat melawan hawa nafsu,hati yang bersih  dan yang bukan cinta dunia yang dapat menimba dan menerima ilmu dengan  mudah, semudah air mengalir di sungai. Jika seseorang yang hatinya sudah bersih dari sifat semua penyakit hati maka dengan sendirinya akan senang menuntut ilmu agama,padahal dia sendiri sudah cukup mumpuni akan ilmunya tetapi ia selalu mencari dan haus akan ilmu agama baik ilmu agama yang sifatnya Ruhaniyah maupun Jasmaniayah.

Yang dimaksud dengan mencari ilmu yang sifatnya Ruhaniyah adalah ilmu yang terhubung langsung kedalam hati manusia. Seperti bagaimana agar hati ikhlas, bagaimana agar kita tidak berbohong,bagaimana agar hati tidak jahat sama orang atau dengki sama orang,bagaimana agar hati selalu terpaut dengan yang khaliq,bagaiman agar kita tidak sombong, bagaimana agar Allah cinta sama kita dan masih banyak lagi lainya. Tetapi yang dimaksud dengan mencari ilmu agama yang sifatnya Jasmaniyah adalah bagaimana agar sholat kita sah, bagaimana cara mandi junub, bagaimana tata cara sholat yang benar, apa yang menyebabkan kita menjadi batal dalam sholat, apa hukumnya jika memelihara jenggot, kenapa kita harus memakai celana panjang cingkrang, bagaimana adab kita dalam menyantap makanan dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Orang berilmu itu sangat berbeda jauh dengan orang yang tidak berilmu dalam hal agama Islam tentunya. Karena orang ini berilmu dan tahu hukum dan balasan yang akan dihadapinya bila ia melanggarnya. Ia tidak akan melangkahi orang yang sedang sholat didepannya karena tahu balasan yang akan ia terima, ia tidak akan meninggalkan sholat karena ia tahu balasan yang akan diterima kelak di yaumil akhir, ia tidak akan meninggalkan puasa Ramadhon karena ia tahu jika tidak menunaikannya akan mendapatkan balasan siksa api Neraka. Walaupun ada saja orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkannya, ia tahu bahwa perbuatan itu dosa dan akan mendapatkan siksa tetapi ia melanggarnya dengan menabrak semua hukum - hukum Allah dan Rasulnya. Yang tidak berilmu saja akan mendapatkan siksaan bagaimana yang berilmu tetapi melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya.Sungguh manusia - manusia ini yang tidak beruntung kelak dihari pembalasan yaitu hari kiamat.

Tetapi ada juga orang - orang yang berilmu dan sangat tinggi ilmunya tetapi hatinya penuh kesombongan. Jika ia sedang menuntut ilmu agama, ia akan pilih - pilih siapa yang jadi pembicaranya. Jika tidak sepaham dengannya maka ia tidak akan menghadirinya tetapi jika sepaham ia akan duduk mendengarkannya. Padahal ilmu itu cahaya Allah, Selama ilmu yang disampaikannya sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya maka kita wajib mengambil ilmu itu untuk kita amalkan. Selain dari pada itu duduk dan mendengarkan saja didalam suatu majlis itu berpahala.Jika tidak sepaham dengan kita maka ambil saja yang baiknya walaupun sedikit,karena tidak semua yang disampaikan itu tidak baik menurut kita. Jangan menyelisihi atau mengomantari orang yang sedang berdakwah tentang ilmu Allah, karena nanti ditakutkan bukannya pahala yang kita terima melainkan murka Allah yang kita dapatakan. Ingatlah bahwa setan itu ada dimana - mana dan kita harus waspadai itu.

Manusia itu tidak luput dari sifat lupa dan khilaf maka jika ada seseorang sedang berdakwah tentang ilmu Allah dan Rasulnya kemudian ada sedikit kesalahan dalam pengucapan ayat - ayat Al-qur'an maka maklumi saja dengan tidak mengomentarinya apalagi menyelisihinya. Kecuali kesalahan itu dilakukan didalam sholat maka kita wajib membetulknya. Tetapi karena ada sedikit yang terganjal dalam hatinya maka keluarlah unek - uneknya. Ingatlah bahwa setan itu ada dan ia akan selalu menggoda manusia dimanapun dan kapanpun dan dalam situasi dan kondisi apapun, setan akan selalu menyelinap didalam hati sanubari kita semua.

Tidak semua orang yang berilmu itu adalah orang yang beruntung, juga tidak semua  orang yang berilmu itu tidak pernah salah. Tetapi orang yang beruntung adalah orang yang mempunyai ilmunya kemudian mengamalkannya dan menyebarkannya kemudian meninggal dalam keadaan  Husnul Khatimah.  Itulah benar - benar orang yang beruntung. Kemudian Allah memanggil dengan penuh kelembutan seperti dalam firmannya.


يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي


“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Inilah seberuntung - beruntungnya manusia. Semoga kita meninggalkan dunia dengan Husnul Khatimah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu




Tidak ada komentar: