Jumat, 26 Januari 2018

Jangan silau akan harta kekayaan

Apa kata ulama tentang harta kekayaan




Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Al-Fajr Ayat 20

وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.


Tidak ada larangan jika kita banyak harta yang banyak asalkan sumbernya dari hasil usaha yang halal. kemudian harta yang banyak itu kita pergunakan untuk keperluan di jalan Allah. Tidak akan pernah berkurang harta kita jika kita iklhlas menyumbangkan sebagian harta kita untuk membantu orang lain yang membutuhkannya . Terserah akan disumbangkan kemana harta kita atau uang kita asalkan untuk kebaikan penggunaannya. Jika tempat tinggal anda ada sebuah Masjid yang sedang membutuhkan dana maka segeralah kita untuk ambil bagian untuk menymbangkan harta kita , jika ada sebuah Pesantren yang membutuhkan dana dan kebetulan kita punya harta maka segeralah kita ikut menyumbangnya. atau kita sumbangkan harta kita ke lembaga - lembaga yang mengumpulkan anak yatim atau kemana saja kita sumbangkan uang kita atau harta kita itu untuk orang - orang yang membutuhkannya.
 Harta yang kita miliki itu bukan pula semata - mata karena hasil kerja keras kita mencari rejeki. Akan tetapi semua itu karena Allah pula dengan kehendaknya. Jangan terus merasa sombong karena banyaknya harta yang kita miliki. Terus kita kikir kepada orang lain.Orang lain datang kepada kita untuk sumbangan acara pengajian , acara Maulid nabi  atau sumbangan yang di kelaola oleh Rt atau Rw untuk acara 17 Agustusan atau perbaikan Balai warga maka seyogyanya kita ikut menyumbangkan  harta atau uang kita. Allah pasti akan membalas amalan baik yang kita kerjalan itu.
Harta yang kita miliki itu jika kita tidak dipergunakan dijalan Allah tetapi hanya untuk bersenang - senang maka bisa saja Allah  subhanahu wa ta'ala menarik kembali harta kita dengan cara yang Allah sukai.
Berdoalah kepada Allah agar kita tidak dijadikan orang kikir,tetapi kita selalu diberikan kemudahan untuk menolong lain. Jika kita banyak berbuat baik sama orang lain,sudah barang tentu orang lain juga akan baik sama kita .Tetapi yang kita harapkan bukan itu tunjuan kita dari kita berbuat baik sama orang lain itu bukan pujian tetapi kita hanya ingin Allah ridho kepada kita dengan membalasnya dengan Surga yang sudah dibuat di alam Akhirat. Kemudian Allah memasukan kita kedalamnya  sebagai  penghuni Surga.
Harta yang kita miliki itu akan menjadi penolong kita di Ahirat kelak ,jika kita pergunakan untuk keperluan dijalan Allah .Tetapi akan menjadi malapetaka  dan merusak badan kita di hari kiamat Kelak, tentunya harta yang kita sumbangkan itu bukan dari hasil sebuah kejahatan atau yang diambil dari sumber yang tidak halal. Allah subhanahu wa ta'ala akan murka  kepada kita karena perbuatan kita jika itu kita lakukan.

Jiki kita sedang menikmati kekayaan kita,cobalah sekali -sekali ingat akan kepedihan orang - orang miskin,orang - orang yang selama hidupnya penuh dengan penderitaan. Setelah itu kemudian implementasikan dengan dengan mengeluarkan sebagian harta kita untuk orang- orang miskin. Hanya perbuatan amalan baik itulah yang akan menolong kita pada hari kiamat. Jangan selalu mengikuti hawa nafsu untuk menikmati harta sendirian tetapi ajaklah orang miskin ikut menikmatinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051).

Untuk itu mari berlomba - lomba untuk memperbanyak amalan sholeh dengan memperbanyak infak dan sodaqoh.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.


Tidak ada komentar: