Jumat, 05 Januari 2018

Belajar Menahan Hawa Nafsu

Apa kata ulama tentang Hawa Nafsu


Allah subhana wata'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat An-Nazi’at Ayat 40

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ

" Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, "

 Ayat di atas menerangkan bahwa kita di dalam beribadah kepada Allah itu harus bisa menembus pada hati yang penuh rasa takut kepada Allah dan Ikhlas dalam menunaikannya. Dan meninggalkan segala keinginan hawa nafsu duniawi sehingga dapat mengganggu ibadah kita kepada Allah subhana wata'ala. Kita tidak akan pernah khusyu dan ikhlas beribadah kepada Allah jika hati dan pikiran kita masih bergantung kepada hawa nafsu yang berlebihan. Ketika kita punya keinginan untuk mengejar sesuatu yang dapat membahagiakan diri kita dalam urusan dunia,tetapi saat waktu untuk beribadah sudah tiba maka keinginan itu wajib untuk di tunda atau di hentikan dulu. Sebab beribadah kepada Allah itu lebih utama dan lebih agung dari segala urusan apapun di dunia ini.

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya wajib untuk taat dan  menerima segala perintah yang datang dari Allah walaupun perkara itu akan membuat hati dan badan kita menjadi tidak senang. Jika kita hanya mengikuti hawa nafsu terus - menerus tidak akan pernah ada habisnya,pada setiap yang enak pasti ada yang lebih enak,pada setiap ada yang bagus pasti ada yang lebih bagus,pada setiap yang enak maupun tidak enak pasti tidak ada yang  bertahan lama yang di rasa oleh anggota tubuh kita.

Makanan dan minuman apapun yang kita rasakan ,enaknya hanya sampai ditenggorokan saja. kebahagian dan kesedihan juga tidak bertahan lama dan begitu seterusnya. Segala apapun yang Allah ciptakan didunia ini tidak ada yang abadi karena yang abadi itu sudah Allah ciptakan di alam Akhirat yaitu Surga  untuk Manusia dan Jin yang taat dan takut hanya kepadanya.Sebab kesenangan dan kebahagian untuk orang yang beriman itu bukan di dunia ini tetapi dimana semua umat manusia di bangkitkan dari dalam kubur yang kemudian Allah pisahkan manusia yang beruntung dan manusia yang merugi.Atau yang sebut dalam Al-Qur'an adalah golongan kanan ,golongan kiri dan golongan orang lebih dulu beriman kepada Allah Subhana wata'ala.

Allah subhana wata'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Al-Waqi’ah Ayat 8-10

فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ
Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.

وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَة
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu
وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,

 Dunia ini bagai penjara buat orang  yang benar - benar takut kepada Allah,Disaat Manusia lain bersenang - senang makan enak disiang hari ,orang yang beriman menahan nafsunya untuk melakukan puasa,disaat manusia lain tidur enak di malam hari,orang beriman malah bangun malam untuk sholat Tahajud, Manusia lain enak - enak menikmati hartanya, orang yang beriman menahan hafsunya untuk mendermakan hartanya untuk zakat dan shodakoh untuk Fakir Miskin.

Hawa nafsu itu memang tidak selalu identik dengan kejelekan,Tetapi pada umumnya hawa nafsu itu selalu di hubungkan dengan perkara dosa dan maksiat. Para Arif Billah justru sangat  berupaya untuk tidak bermain - main dengan hawa nafsu. Karena Ia sangat selalu ingin bersama Allah saja dalam didalam hidupnya dan  sampai ajal menjemputnya. Meninggalkan segala keinginan hawa nafsu adalah ibadah yang tidak bisa ditawar- tawar  lagi. Kebutuhan akan sandang,pangan dan papan adalah bukan sesuatu yang harus atau wajib dibutuhkan olehnya. Sebab jika orang yang beriman yang sudah mencintai Allah itu sudah tidak ada lagi rasa takut.Baik tidak makan,takut tidak hidup,takut miskin, takut sakit  atu takut mati. Semua kebutuhan dirinya orang beriman itu hanya diserahkan kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang.Seluruh anggota tubuhnya berusaha untuk tidak terjerumus kedalam perkara - perkara dosa dan maksiat.

Tidak sedikit manusia di dunia ini untuk mengejar segala keinginan hawa nafsunya dengan berbagai cara agar cepat tercapat segala maksudnya.Perkara Akhirat justru di abaikan,padahal kalau ia tahu bahwa jika perintah Allah itu di tunaikan maka Surga adalah balasannya. Dan Janji Allah itu benar.

Semoga Allah Subhana wata'ala selalu membingbing kita kejalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.

Tidak ada komentar: