Jumat, 08 September 2017

Hukum berjalan di depan orang yang sedang shalat

Allah .S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 110

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan."

Shalat adalah kewajiban yang tidak boleh di tinggalkan oleh orang yang mengaku beragama Islam,jika tinggalkan maka hukumnya haram dan berdosa besar. Semua sholat yang berjumlah lima waktu itu tidak boleh satu waktupun ditinggalkan sholatnya walaupun dalam keadaan sedarurat apapun dalam kita sedang beraktifitas, jika kita ingin selamat di alam Akhirat kelak, karena amalan yang paling pertama di tanya di Padang Mahsyar adalah Shalat kita. Sabda Rasulullah.S.A.W bersabda : " Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk.” (H.r. Ath-Thabrani dalam Al-Mujamul Ausath, II:512, no. 1880 dari sahabat Anas bin Malik. Dinilai sahih oleh Syekh Al-Akbani daam kitab Shahih Al-Jamu’ish Shaghir, no. 2573 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, III:343, no. 1358)

Sholat yang kita kerjakan sewaktu di Masjid secara berjamaah sudah barang tentu shalat kita supaya diterima oleh Allah.S.W.T  tanpa di kurangi barang sedikitpun pahalanya. Kita berupaya di dalam sholat kita semaksimal mungkin untuk khusyu jiwa dan raga kita menghadap  kepada Allah.S.W.T. Pada setiap bacaan shalat secara hati - hati kita membacanya,pada setiap gerakan didalam shalat juga kita berhati - hati agar tidak ada suatu gerakan yang tidak sesuai sunnah Rasulullah.S.A.W. Ketika kita bertakbirrotulihrom begitu khusyunya kita melaksanakannya dan begitu kita resapi,kita hayati dan kita rasakan begitu nikmat dalam sholat kita itu. 

Tetapi Setan tetap adalah setan yang akan mengganggu orang - orang yang sedang sholat maupun setelah shalatnya. Kehadiran setan saat datang mengganggu kita tanpa kita ketahui dan kita rasakan keberadaannya, tahu - tahu bacaan sholat kita banyak salahnya  ,tahu - tahu rakaat kita juga salah dan tahu tahu pikiran kita banyak ngelantur kemana - mana dan tidak sampai disitu saja setan mengganggu kita setelah selesai shalatpun, setan akan tetap memeluk kita agar dapat melakukan satu kesalahan lagi yaitu melangkahi orang yang sedang shalat di belakang atau si samping kita. Jika itu semua kita lakukan juga maka setan akan berkata " Dasar bodoh kamu dan kelak engkau akan bersama kami di Neraka walaupun engkau banyak shalatnya ".  

Setan itu memang tugasnya menggoda manusia agar menjadi manusia yang lalai dalam sholatnya.sehingga pada saat  proses penghisaban di hari pembalasan kelak yaitu dimana seluruh umat manusia di kumpulkan dipadang masyar dan disaksikan oleh para Malaikat dan disaksikan oleh para Setan yang ingin melihat hasil jerih payahnya dalam menggoda Manusia agar menjadi sahabatnya di Neraka ketika Allah.S.W.T menimbang amal baik dan amal buruk kita .

Melangkahi orang yang sedang shalat itu hukumnya haram seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Abul Juhaim bin Al Harits bin Al Shahimah Al Anshariy r a, ia berkata : Bahwa Rasulullah .S.A.W bersabda " Seandainya orang yang lewat didepan orang yang shalat mengetahui apa ( Dosa ) yang bakal menimpanya,niscaya ia berdiri selama empat puluh,itu lebih baik baginya dari pada bila ia lewat didepan orang yang sedang shalat " Perawi hadist berkata " Saya tidak tahu,apakah Rasulullah bersabda " Empat puluh hari,empat puluh bulan ataukah tahun."( HR.Bukhari dan Muslim) dalam kitab Riyadhus Shalihin halaman 567-568.

Bila kita tetap melakukannya maka  itu berarti kita telah melakukan perbuatan yang diinginkan setan dan hasil yang di raih dari perbuatan itu adalah Dosa yang menempel di dalam Ruhaniyah kita bukan di badan kita, karena jika dosa menempel di badan kita maka cara membersihkan hanya cukup dengan mencuci dengan sabun saja sudah cukup. Tetapi Dosa  itu sifat goib dan Dan itu hanya bisa di hapus dengan bertobat meminta ampun kepada Allah.S.W.T. 

Jika kita sudah mengetahui bahwa  hukum dari melangkahi atau berjalan didepan orang yang sedang shalat itu haram maka sebaiknya kita menghidarinya dari perbuatan itu. Buat apa juga sholat kita baik dan benar tetapi masih diwaktu dan tempat yang sama, kita telah melakukan perbuatan yang berujung dosa. Sepertinya sepele saja ,kaki kita berjalan melangkahi orang yang sedang sholat,dengan entengnya kita berjalan padahal yang kita langkahi itu orang yang sedang menghadap Allah.S.W.T

Tetapi di sisi lain kita juga berusaha jika ingin melakukan shalat jangan di dekat pintu Masjid agar orang lain yang dapat keluar masuk tanpa melangkahi shalat kita. Jika kita tetap melakukanya bukan salahkan orang yang melewati shalat kita, tatapi justru kita yang dosa karena kita yang menjadi sumber penyebabnya.seperti yang di katakan oleh para ulama. Maka sebaiknya jika ingin tetap melakukan shalat dekat pintu Masjid atau di belakang Jamaah  maka gunakanlah sutrah yaitu sebuah benda apa saja yang baik seperti kayu,Tas, kursi,Meja atau apa saja yang ada pada saat itu ketika di dalam Masjid. 

Dengan demikian baik kita yang sedang shalat maupun yang lewat sama sama tidak terkena dosa, akibat karena kita tidak menggunaknnya Sutrah. Biasanya di Masjid - masjid sudah di sediakan sebuah kayu yang ukurannya tidak besar namun sangat baik untuk di gunakan sebagai Sutrah. Shalat menggunakan Sutrah juga bukan berati kita sedang menyembah benda itu,sholat kita tetap kepada Allah karena badaniyah dan ruhaniyah kita tertuju hanya kepada Allah bukan kepada sutrah. Dan sama sekali tidak ada niat untuk menyembah kepada sutrah karena itu syrik besar dan kita tahu itu. Dan Allah juga tahu bahwa kita sedang menyembah kepadanya bukan kepada sutrah. Karena segala sesuatu itu tergantung pada niat. seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah .S.W.T dalam setiap gerak dan langkah kita dan dijauhkan dari semua godaan setan yang terkutuk.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”



Tidak ada komentar: