Jumat, 07 Juli 2017

Tawakal dan Ikhtiar dalam mencari Rezeki



Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an dalam surat Surat Ar-Rum Ayat 37

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.

Tidak dapat dipungkiri memang kita kadang kala sering tergoda oleh hingar bingarnya kehidupan di dunia ini. Padahal kalau kita merenungi lagi dan mentadaburi isi Al-qur'an didalamnya bahwa ternyata kehidupan dunia hanya sementara saja dan semuanya hanya senda gurau saja. Bayangkan berapa lama kita menikmati sesuatu yang dianggap nikmat atau bahagia oleh anggota tubuh kita ,tidak lain semuanya itu hanya sebentar saja.Andaikan saja kita memiliki dan duduk kemudian mengendarai mobil mewah yang harganya Milyaran pun sampai berapa lama kita akan bahagianya dan rasa nikmatnya apakah satu hari,satu minggu,sebulan atau setahun, terus bagaimana perasaan kita ternyata baru juga dipakai sejam sudah ditabrak mobil orang atau menabrak tembok.Apakah hati kita masih tetap bahagia ? saya yakin antum akan sedih atau bahkan marah - marah . Tetapi memang itulah kehidupan dunia,semuanya tidak ada yang abadi,semuanya semu,semuanya fatamorgana dan sandiwara saja.

Tetapi walaupun semua itu dianggap kebahagian atau kenikmatan semu,tidak sedikit orang yang mengaku muslim sendiri banyak yang tertipu oleh kehidupan dunia ini, Banting tulang siang dan malam mencari rezeki untuk memperbanyak uang dan harta sampai lupa kewajiban yang sebenarnya yaitu sholat yang diperintahkan oleh Allah yang menciptakannya. Padahal tidak semua rezeki yang dikejar itu pasti berhasil, karena semua itu Allah sudah tentukan rezekinya masing - masing,manusia hanya sekedar Ikhtiar saja, jika Allah sudah tentukan rezeki kita 100.000 saja ya seratus ribu itulah rezeki kita. Jika ingin mendapatkan lebih dari itu maka berdoalah kepadanya agar rezeki kita ditambah namun itupun tidak segera dijawab oleh Allah tunggulah dan tawakalah. Allah tahu apa yang bagus buat kita karena sebaik - baik pertolongan adalah hanya dari Allah.S.W.T saja. Jika Allah sudah menentukan seseorang tentang rezekinya pada hari itu maka tidak seorang makhlukpun yang dapat menghalanginya. Karena urusan rezeki manusia itu sudah di atur sama Allah seperti dalam firmannya dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 37

إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab“.

Dalam mencari rezeki itu tidak sedikit juga ada sebahagian orang mencarinya dengan tidak halal,rezeki yang bukan haknya juga di ambil tanpa memperdulikan halal dan haram yang penting hatinya senang,duit bertumpuk dan hartanya berlimpah dimana mana. Uang hasil curiannya dia berikan untuk anak dan istrinya dalam bentuk uang,sandang, papan dan pangan. Makanya tidak heran prilaku anaknya juga kadang tidak punya sopan santun atau orang bilang tidak memiliki Attitude yang baik padahal lulusan pesantren ternama. Tetapi memang bukan jaminan di didik dimanapun jika aliran darahnya dari hasil uang haram tetap saja tidak akan punya bekas hasil yang bagus dalam prilaku anak - anaknya, kalaupun ditakdirkan oleh Allah menjadi seorang pemimpin dalam jabatan tertentu maka iapun akan selalu berusaha agar dapat menghasilkan uang yang tidak halal dengan berbohong sana dan berbohong sini karena memang darah haramnya sudah bersatu didalam tubuhnya karena ulah bapaknya yang suka mencuri dan korupsi.

Namun ada juga sebahagian orang dengan penuh kesabaran dan tawakal dalam mencari rezeki. Walaupun uang didapat dari hasil jualan gemblong atau hanya sekedar kerja kuli panggul sedikit demi sedikit uangnya ia kumpulkan kemudian ia berikan untuk anaknya sekolah dan kebutuhan rumah tangganya. Kemudian dimalam harinya ditengah keheningan malam ia bermunajat kepada Allah.S.W.T agar ia selalu di berikan ketabahan dalam menjalani kehidupan didunia ini dan tidak lupa juga mendoakan anaknya agar menjadi anak yang sholeh,pintar dan berbakti kepada orang tuanya. Doa orang tua ini pasti di dengar oleh Allah.S.W.T  karena rezeki yang ia dapat dari hasil yang halal dan terus mengalir darah halalnya ke keturunannya. Makanya tidak heran sering kita mendengar ada anak seorang tukang mie ayam keliling bisa dapat menghasilkan  seorang ulama,pekerja kantor atau pengusaha sukses yang perilakunya baik,sholeh dan punya Attitude yang baik. Karena memang asal usulnya dari aliran darah yang halal. Kuncinya rezeki itu memang harus tawakal kepada Allah.S.W.T dan itu jaminan dari Allah seperti di kisahkan dalam sebuah riwayat dari
Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً

“Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah,sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”

Tetapi para ulama sedikit menambahkan bahwa di samping tawakal kepada Allah,kita juga wajib untuk berikhtiar semampu kita karena itu sunatullahnya. Apa saja kita kerjakan untuk mendapatkan uang yang halal walaupun dapatnya sedikit kemudian bersyukur kepada Allah maka itulah kebahagian yang sebenarnya.walaupun dapatnya banyak ber milyar - milyar tetapi dari hasil korupsi atau menipu orang mana mungkin kita dapat mengatakan " Alhamdulillah". Ketauhilah sekarang kita boleh berbahagia dari uang haram itu ,tetapi kelak jika ruh sudah dicabut dari badan kita kemudian di kubur maka kita tinggal tunggu pertanyaan di alam kubur.

Semoga kita diselamatkan di dunia dan akhirat dan selalu di berikan petunjuk kejalan benar.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Tidak ada komentar: