Jumat, 21 Juli 2017

Beramal tetapi berbohong

Allah.S.W.T berfiman dalan Surat Al-Ahzab Ayat 70

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"

Jika kita mengamati dan merenungi apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar dimanapun dan kapanpun kita berada pasti ada saja orang - orang berkata - kata yang perkataan tidak sesuai dengan ucapannya dan itu dilakukan oleh orang - orang yang merasa dirinya paling pintar bahkan sangat mengerti tentang Agama. Dia bilang ke semua orang kamu jangan berbuat ini dan jangan itu  karena itu tidak baik nanti kamu masuk Neraka, Jangan menyakiti orang lain,jangan berdusta,jangan menipu jangan meninggalkan sholat,jangan sombong,jangan iri dan dengki karena Allah.S.W.T akan mengazab kita di akhirat kelak. Tetapi disisi lain ia sendiri melakukanya, apakah ia sadar atau tidak yang jelas kelak Allah.S.W.T akan meminta pertanggungjawaban apa yang telah mereka ucapkan dan apa yang telah mereka sampaikan kesemua orang.

Allah tidak memandang siapa diri kita,jika ucapan kita tidak di barengi dengan amalan sholeh seperti apa yang kita  ucapkan itu dan kita sampaikan ke semua orang  maka  sama artinya dengan  mengikat tali rantai Neraka dileher yang dililitkan oleh kita sendiri. Menjadi diri yang baik itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan kita menyuruh orang berbuat baik atau menyuruh orang beramal sholeh. Perbaiki diri kita dahulu apakah kita sudah memenuhi syarat apa belum untuk menyuruh orang lain berbuat baik atau beramal sholeh sebab jika tidak demikian nanti kita akan malu juga jika ternyata ada orang yang mengamati tingkah polah kita tidak sesuai dengan apa yang kita ucapkan. Yang ada bukannya orang senang sama kita malahan semakin banyak orang membeci sama kita. Kita bilang sama semua orang " Hai kalian jangan suka mencuri dan jangan suka berbohong " Tetapi dia sendiri mencuri dan bicaranya juga banyak bohongnya.

Ketauhilah Neraka itu senang sama orang - orang yang banyak ngomongnya tapi sembarangan dan kosong dalam amalan kebaikannya. Tetapi Neraka juga akan padam sama orang - orang yang sedikit bicaranya tetapi berlimpah amalan kebaikananya. Tidak sedikit kita menjumpai ada orang kalau bicara panjang lebar dari A sampai Z tidak berhenti bila perlu dari Shubuh sampai Maghrib nyuap - nyuap sampai mulutnya ngebusa dan bahkan yang mendengarkannya juga sampai terngantunk ngantuk tapi isinya ngelantur .Kita juga tidak tahu apa yang ia ucapkan adalah sama tidak  dengan kelakuannya.Jangan - jangan cuma pembohong. Banyak ngomong sambil berzikir sih tidak apa - apa malah semakin mantap ngomong juga, karena justru ngomong sambil berzikir setiap katanya semakin bermakna dan semakin terbuka peluang untuk bicaranya  karena Allah sedang membuka pikiranya agar semakin lebar dan penuh manfaat. 

Semua perbuatan kita baik atau buruh tidak akan luput dari pantauan Allah.S.W.T. Dua malaikat yang ditugaskan Allah untuk mencatat semua amalan makhluknya baik yang diambil dari bisikan hatinya maupun dari mulutnya semuanya akan di catat dan kemudian  akan dibukakan kelak di hari kiamat yaitu dimana semua umat manusia dibangkitkan lagi dari kuburnya untuk di minta pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka kerjakan

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri" Firman Allah dalam surat Qaf Ayat 16-7

Sangat berbeda antara orang beriman yang banyak bicaranya  dengan orang yang tidak beriman banyak ngomongnya. Kalau orang beriman banyak bicara, hatinya selalu terpaut dengan sang pencipta alam semesta dan yang menciptakannya yaitu Allah.S.W.T. Dan bicaranya juga  tidak akan menyakiti hati orang lain karena hatinya selalu terjaga dengan sifat -sifat Allah. Karena dari pada bicara tetapi menyakiti hati orang lain lebih baik diam menurutnya. Sedangkan orang yang tidak beriman banyak ngomongnya yaitu hatinya penuh dengan panyakit hati karena biasanya ngomongannya juga dibarengi atau di selipi  dengan ghibah atau dengan kebencian dan kedengkian sama orang lain. Seperti si itu orang nya begini dan begitu katanya .Padahal Allah.S.W.T dan para malaikatnya tahu apa yang kita ucapakan.dan selain itu juga  omongan orang yang tidak beriman banyak ngomongnya yaitu hatinya penuh dengan panyakit hati karena biasanya ngomongannya juga selalu ada dosa yang terselipkan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya” ( Dalam kitab Shahih Muslim hadits no. 2589)

Banyak orang mengaku dirinya beriman kepada Allah.S.W.T kemudian ia mengerjakan sholat,puasa,zakat ,shodakoh dan baca Al-qur'qn tetapi disisi lain ia juga bermaksiat kepada Allah dan tidak menjaga lisannya dari perkataan- perkataan yang tidak berguna bahkan sangat tidak pantas untuk diucapkannya. Padahal menyandang gelar beriman kepada Allah itu sungguh berat buat orang - orang yang hanya mengaku saja dengan perkataan " saya orang beriman kepada Allah dan Rasulnya" Padahal semuanya dusta dan menipu dirinya dan orang lain. Yang ia lakukan agar kelihatan beriman itu sebetulnya hanya agar bisnisnya lancar dan meraih keuntungan dengan sebesar - besarnya untuk  kebutuhan hidupnya atau ingin selalu dipuji oleh manusia dalam ibadahnya. Namun walaupun berat dalam menyandang predikat beriman kepada Allah karena tujuannya adalah bisnis yang belindung dibalik agama maka amalannya terasa ringan. Maka orang - orang seperti inilah yang akan di laknat oleh Allah.S.W.T dan akan menjadi penghuni neraka Jahanam yang bahan bakarnya dari tulang manusia dan batu. Allah.S.W.T berfirman dalam Surat Al-'Ankabut Ayat 2-3

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ  أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."

Padahal orang beriman yang sesungguhnya adalah yang apabila ia beribadah kepada Allah hatinya selalu ikhlas dan tidak mengharapkan apa - apa kecuali hanya satu yaitu hanya keridhoanmulah yang aku cari. Dengan ridhonya Allah kepada kita maka segala apa yang apabila kita berdoa ,Insya Allah pasti mengabulkannya.

Semoga kita  termasuk orang - orang selalu dirahmati dan di ridhoi Allah.S.W.T.Amin

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

  

..






Tidak ada komentar: