Kamis, 29 September 2016

Berbakti kepada orang tua

Allah S.W.T berfirman : Al Isra(17):23

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا . وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنْ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا .الإسراء 23- 24  

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Berbuat baik kepada kedua orang tua kita adalah wajib hukumnya. Karena mereka kita bisa lahir kedunia ini dan karena mereka kita dididik bagaimana kita bisa bicara,dididik kita bisa berjalan,dididik kita bisa membaca dan berhitung dan masih banyak lagi perbuatan orang tua kita yang tidak bisa kita hitung satu demi satu.Perbuatan mereka yang Ikhlas  dan tulus dalam merawat kita tidak membuat mereka cepat putus asa dalam merawat dan membimbing  kita.

Padahal kita sewaktu kecil sangat menjengkelkan mereka seperti Pipis dan buang kotoran seenak kita .Kadang Pipis di Dapur kadang juga di Ruang Tamu.Orang tua kita rela mengangkat kita ke Jamban untuk di bersihkan ,Padahal baru juga kita di ceboki dan baru juga istirahat orang tua kita ,10 menit kemudian sudah ngompol lagi di celana kita sehingga mengotori ruangan lagi.Orang tua kita lari lagi mencari air untuk di pel kembali ruangan itu untuk dibersihkan. Tapi walaupun begitu meraka tetap sabar dalam mengurus kita. Karena perbuatan kita sewaktu kecil yang selalu menjengkelakan tidak membuat lantas mereka putus asa .

Karena begitu Ikhlasnya mereka dalam merawat kita sehingga waktu terasa begitu cepat dan badan kita semakin hari semakin tumbuh dewasa. Tetapi walaupun begitu kelakuan kita tetap seperti anak kecil seperti minta di belikan ini dan itu.Kalau permintaanya wajar - wajar aja sih tidak apa - apa seperti minta dibelikan Sarung atau Mukena buat sholat yang tidak mengeluarkan biaya besar. tetapi kadang ada juga anak tidak mau tahu tentang kondisi keuangan orang tua kita Seperti minta di belikan Sepeda Balap atau Motor. Padahal orang tua kita juga kerjaannya  cuma tukang jualan ikan Asin atau Tukang Puntung Rokok.

Pernahkah kita berpikir sejenak untuk berpikir sebelum sebuah kata itu di ucapkan kepada orang tua kita?.....Bayangkan oleh kita dengan kondisi keuangan orang tua kita yang susah payah banting tulang mencari nafkah, tahu - tahu kita bilang pada orang tua kita. " Bapak tolong belikan motor ya buat nanti saya sekolah,soalnya teman - temanku sudah pada punya motor hanya saya doang yang belum?".Kita sebagai orang tua pasti ikut prihatin pada kisah Bapak dan anak ini,buat bayar sekolah mereka pasti aja ngos-ngosan mencarinya apalagi buat beli motor.

Untuk kondisi orang tua yang keuangannya mapan  sih,tidak ada masalah  anaknya bilang seperti itu juga .Tetapi jika kata - kata itu di lontarkan seorang anak kepada orang tua yang susah, maka kalimat itu terasa sebuah petir menyambar badannya. Bukanya orang tua kita tidak mau memberi kepada kita.Jangankan cuma Motor yang kita minta,Pesawat jet pribadi pun di belikan oleh orang tua kita jika orang tua kita kaya raya.Mereka sangat sayang sama kita dan mereka Cinta sama kita.kalau tidak Sayang dan tidak cinta sama kita,Kita ini dari bayi sudah di buang kesungai oleh orang tua kita.

Cobalah kita pikirkan baik - baik,lihat kondisi yang ada ,jangan melihat keatas saja.Coba lihat kebawah, masih banyak orang-orang hidupnya dibawah kita.Buat makan saja harus ngamen dan minta-minta dijalanan.Boro-boro buat beli pakaian, buat makan aja nyarinya setengah Modar kata orang pinggiran.Tidak ada orang tua yang tidak sayang sama anaknya kecuali karena faktor kepepet atau sudah tidak ada lagi jalan keluar.Itupun paling -paling dititipkan ke Panti Asuhan atau Orang yang mau menerima anaknya untuk dididik menjadi anak asuhnya.

Kalaupun ada orang tua yang meninggalkan anaknya dari kecil itu biasanya karena faktor kejiwaan si Ayah atau si Ibu.Didalam jiwanya terlalu banyak masalah yang sangat rumit yang tidak bisa di mengerti oleh anak-anak. Dan kurangnya rasa Tawakal kepada Allah S.W.T dalam menjalankan roda kehidupan ,kurang sabar dalam menghadapi godaan hawa nafsu duniawi,lemahnya Iman  dan kurang nya rasa bersyukur kepada Allah yang Maha kuasa.Ia tidak sadar bahwa perbuatanya dengan meninggalkan anaknya itu  tanpa di beri Nafkah dan pendidikan  adalah perbuatan dosa besar yang akan di minta pertanggung jawaban di akhirat kelak.

Bagaimana saya mau berbakti kepada orang tua jika dari kecil aja kita di tinggal orang tua kita?...
Ketahuilah bahwa Allah lebih tahu dari yang kita tidak tahu.Allah tidak akan menguji kita kalau Allah juga akan memberikan jalan keluarnya.Tidak ada yang lolos dari pantauan Allah S.W.T dalam mengurus Mahluknya.Segala kesusahan yang kita hadapi didunia ini pasti Allah akan menolongnya.Allah sudah menjaminnya dalam Al-Qur'an surat Alam Nasyroh ayat  5
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Jika kita beriman kepada Allah dan Rasulnya jauhilah sifat dendam kepada orang tua kita. Walaupun begitu mereka tetap orang tua kita.Kita kasih uang atau makanan oleh kita untuk hidupnya,kita rawat dia bila sakit sampai ia sembuh .Jangan engkau campakan mereka.Biarkan orang tua kita begitu sama kita,tetapi kita jangan seperti mereka.Kita doakan mereka, semoga mereka dalam lindungan Allah baik dia masih Hidup maupun  sudah tidak ada. Tidak ada baiknya kita balik  menaruh dendam sama mereka.Yang ada kemurkaan Allah kepada kita dan Dosa besar yang kita terima.

Bersyukurlah kepada Allah jika orang tua kita selalu mendampingi dan melindungi kita dari kecil sampai kita berumah tangga.Mereka selalu menengok kita,memperhatikan kita, melindungi kita dan mendo'akan kita.Kadang mereka jauh-jauh datang kerumah kita cuma hanya ingin bertemu dengan kita.Melihat  dan menggendong anak Cucunya dan Bercanda Ria.Orang tua kita takut sekali hidup kita Miskin dan  sengsara.Apapun yang orang tua kita miliki pasti masih ingin untuk memberikan kepada kita karena rasa sayang dan cintanya sama kita dan Cucunya.Ia datang jauh - jauh bukan untuk meminta uang atau makanan kepada kita melaikan rasa yang penuh Ikhlas dan bahagia telah berjumpa lagi dengan anaknya yang ia cintai.Sebelum yang maha kuasa memanggilnya ke alam Baqa.

Penulis pernah mendengar dari seorang teman bahwa teman dia yang tinggal di Amerika berhenti dari pekerjaannya hanya karena ia sering ingat pada anaknya.Padahal pendapatan yang ia terima perbulannya hampir 100 juta perbulanya.Ia rela pindah pekerjaan cuma jadi seorang guru SMA di Jakarta dengan gaji jauh dari pendapatan yang ia terima dari pekerjaan sebelumnya.Tetapi walaupun begitu ia merasa bahagia karena bisa berkumpul dengan keluarga dan bercanda dengan anak-anaknya. Ia merasa dalam mendidik anak itu tidak cukup hanya di berikan uang tetapi ia juga sangat ingin dekat dengan anak-anaknya,Ia ingin sekali - sekali mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah,Ingin mengajarkan cara perprilaku yang baik,ia ingin mengajarkan cara membaca Al-Qur'an ia ingin mengajarkan cara shalat yang benar,ia ingin mengajarkan pada anaknya bahwa kita  hidup didunia ini hanya singgah sebentar saja dan adanya kehidupan yang kekal selama -lamanya yaitu Negeri Akhirat.

Ia tidak mau anak-anaknya tidak punya kenangan masa kecilnya bersama mereka.Uang dengan gaji 100 juta perbulan ia bisa dapatkan kembali jika ia mau.Namun masa - masa dengan anaknya tidak bisa di putar ulang kenangannya. Anak - anaknya akan sibuk dengan teman-temannya jika mereka sudah tumbuh dewasa,mereka sudah tidak ada lagi masa- masa bersama orang tuanya lagi,kalaupun ketemu dengan ayahnya hanya bilang "Halo ayah minta uang dong buat ke Mall dengan teman-temanku".Sang ayah mungkin hanya terdiam sejenak sambil berkata dalam hati " Untung saja saya dulu sudah punya kenangan banyak sewaktu anakku kecil,andaikan saja saya acuh tak acuh pada anak saya,rasanya penyesalan yang tidak terhingga pada diri saya dan rasa bersalah yang tidak bisa ditebus dengan kata Ma'af".Waktu terus berjalan dan tidak bisa diputar ulang.

Memang tidak semua orang bisa berbakti kepada orang tua karena faktor didikan orang tua itu sendiri,Sekolah dan lingkungan sekitarnya.Budaya pengaruh luar juga ikut memberikan andil dalam membentuk karakter anak.Tapi yang paling utama dalam membentuk prilaku anak agar bisa berbakti pada orang tua adalah keluarga. Keluarga yang penuh cinta dan perhatian pada anaknya.
Sabda Rasulullah S.A.W bahwa "“Didiklah anak-anak kalian dalam tiga perkara: mencintai Nabimu, mencintai keluarganya  dan tilawah al-Quran, sebab orang yang memelihara al-Quran itu berada dalam lindungan singgasana Allah bersama para NabiNya dan orang-orang yang suci, pada hari tidak ada perlindungan selain daripada perlindunganNya.” (H.R. Ath-Thabrani dari Ali ra.)

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” 




Tidak ada komentar: