Jumat, 09 September 2016

Ulama adalah Pewaris para nabi






Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجاَتٍ

“Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu ke beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11)

Kategori ulama adalah bukan berarti  sakleuk untuk orang yang kemampuan ilmunya lebih tinggi dari pada Da'i,Habib,Kyai,Ajeungan atau Ustad. Tetapi mereka adalah sama kedudukannya yaitu orang yang diberikan amanah oleh Allah untuk menyampaikan apa yang sudah mereka pelajari dari Al-Qur'an dan Hadist Nabi untuk di syiarkan kepada semua manusia. Bahwa Allah  Ta'ala adalah satu-satunya Allah yang patut di sembah. Beruntunglah kita dilahirkan di tempat yang para ulamanya banyak, sehingga kita tidak sulit untuk bertanya tentang Agama dan Ilmu Islam.

Andaikan saja kita dilahirkan di Samudra Arktik yang lingkunganya hanya Salju dan binatang liar,tentu kita akan susah menemukan para Ulama.Sehingga untuk mendengarkan Tausiyah dan belajar Al-Qur'an tidak bisa kita pelajari. Beruntunglah kita lahir disini di Bumi Indonesia yang banyak Ulamanya sehingga kita bisa belajar ngaji,kuliah Subuh dan menuntut Ilmu Agama dengan leluasa. Tetapi walaupun banyak Ulama,banyak Ustad,banyak Habib,Banyak Ajeungan dan Kyai masih saja banyak orang enggan menuntut Ilmu Agama Islam. Padahal menuntut Ilmu Agama Islam adalah wajib hukumnya.Ibadah kepada Allah tanpa ada Ilmu maka ibadahnya akan menjadi dosa bukan Pahala. Bagaimana tidak dosa Sholat Subuh 2 Rakaat menjadi 3 Rakaat,Karena tidak ada Ilmu.

Ulama adalah penyambung lidahnya para nabi.Sepeninggalnya para Nabi dan Rosul tidak ada lagi yang bertugas menyampaikan Ilmu Islam kepada umat manusia di dunia ini kecuali para Ulama,Habib,Kyai,Ajeungan dan Ustad. Buku tentang Agama tidaklah cukup untuk kita pahami  Ilmu Allah yang maha luas. Kita butuh orang yang menjelaskannya  Apa itu Agama Islam?,Apa itu Al-qur'an?,Apa itu Hadist Rosul?,Apa itu Rukun Islam? Kemana kita setelah mati,kenapa ada Surga dan Neraka,Kenapa itu Haram,Apa itu Tafsir dan lain sebagainya.

Tidak semua orang bisa jadi Ulama walaupun jalur akhir pendidikannya dari Pesantren.Banyak orang selesai mengakhiri masa pendidikannya di Pesantren tetapi tidak pernah mereka ajarkan kepada masyarakat hasil ilmu yang pernah mereka pelajari itu .Padahal Ilmu Al-qur'an dan Hadist Rosulnya sangat mereka kuasai. Dan tidak sedikit pula orang yang jadi ulama, padahal bukan dari jebolan pesantren,tetapi mereka sangat peduli akan orang - orang yang tidak paham betul tentang Ilmu Allah.Mereka ajarkan melalui dakwahnya dari hasil mereka berguru kepada orang yang  betul- betul tahu tentang Ilmu Allah.

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu berkata: “Kedudukan ulama berada di atas orang-orang yang beriman sampai 100 derajat, jarak antara satu derajat dengan yang lain adalah seratus tahun.” (Tadzkiratus Sami’, hal. 27)

Sungguh mulia wahai para Ulama,Para Ustad,para Ustajah,para Habib,para Ajeungan dan para Kyai.Semoga kalian di berikan kesehatan,ketabahan,kesabaran dan terus bertambahnya Ilmu,agar terus berdakwah sampai ajal kalian di panggil Allah yang maha kuasa.Kedudukan kalian sisi Allah sangat disukai dan di cintai.Walaupun kalian bukan termasuk orang-orang yang dijamin masuk Surga tetapi Allah S.W.T tidak tidur.Allah tahu apa yang ada di dada kalian. Dakwah kalian tentang dinul Islam semoga menjadi wasilah jalannya masuk kedalam surganya Allah.

اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ   
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.Al Baqarah (2) Ayat 255.

Tidak sedikit pula para ulama dalam menyampaikan dakwahnya penuh tantangan dan cobaan dari orang Islam itu sendiri. Dikucilkan,di cemo'oh, disakiti,diciduk dan dibunuh.Padahal yang mereka sampaikan tidak ada yang salah menurut syariat Islam.Tetapi walaupun mereka disakiti tidak membuat mereka berhenti berdakwah. Malah semakin menggema dakwah keseluruh penjuru negeri. Begitulah Allah sudah mengatur apa yang manusia tidak tahu.

Dengan adanya Ulama,Ustad,Ustajah,Kyai,Ajengan dan Habib menjadikan adanya keseimbangan dalam upaya meluruskan Moral,Akhlak dan Aqidah manusia.Mempersempit ruang prilaku kejahatan dan Pembunuhan,mempersempit ruang pecandu Narkoba,mempersempit ruang Prostitusi,mempersempit ruang prilaku Korupsi dan semua yang melanggar perintah Allah. Walaupun masih ada  tetapi tidak banyak jumlahnya. Namun  tidak sedikit pula  ulama yang keluar dari Islam hanya untuk  kemegahan dunia.
Nabi Muhammad S.A.W bersabda :

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

Seluruh umatku akan masuk Jannah, kecuali yang enggan.” Maka dikatakan: “Wahai Rasulullah, siapa yang enggan?” Beliau menjawab: “Barangsiapa yang menaatiku maka dia pasti masuk jannah, sedangkan barangsiapa yang mendurhakaiku maka sungguh dia telah enggan (masuk jannah).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari) 

Walaupun kita tidak jadi Ulama tetapi kita wajib menyampaikan kepada semua orang Islam  . Bahwa semua perbuatan kita baik atau buruk akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak,Tidak ada sedikitpun terlewati dari proses Penghisaban  walau hanya sebutir Jarah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”. Amiin.

Tidak ada komentar: