Senin, 14 Oktober 2019

Semangat dalam beribadah kepada Allah

Apa kata ulama tentang Ibadah


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”

Semangat dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala jangan disamakan dengan semangat dalam urusan dunia.  Semangat beribadah kepada Allah itu sangat menguntungkan buat kita baik dalam urusan dunia juga dalam urusan Akherat. Semangat dalam urusan beribadah kepada Allah itu harus di nomor satukan tetapi juga jangan dicampuradukan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa mencari nafkah juga ibadah, tetapi disisi lain ia meninggalkan shalat disaat waktu shalat tiba. Kita sibuk dengan pekerjaan kita dengan menunda - nunda dengan membisikan dalam hati kita " Entar masih banyak waktu dan Allah itu maha pengampun." Kita tidak boleh berbisik demikian dalam hati kita. Andaikan saja saat itu ruh kita dicabut sama Allah ,maka kita bisa termasuk kedalam golongan orang merugi dan menyesal. Namanya umur semua orang tidak ada yang tahu. Maka jika mendengar suara Azan berkumandang segeralah bergegas menuju Masjid atau Musola, jangan malas. Siapa tahu umur kita berakhir saat kita sedang Takbiratul Ihlam atau sedang ruku atau sedang bersujud atau sedang berzikir.

Jangan berangan - angan kita mati dalam keadaan shalat dimasjid tetapi kita sendiri tidak pernah shalat berjamaah di Masjid. Karena Allah akan mematikan kita menurut kebiasaan kita. Jika kita senang berlama - lama di tempat perjudian bukan tidak mungkin matinyapun ditempat perjudian. Jika kita senang mendatangi tempat pelacuran maka, bukan tidak mungkin kita akan mati ditempat itu juga. Jika kita senang berzina dengan siapapun maka bukan tidak mungkin matinya juga diatas perut orang yang dizinahinya juga. Jika kita senang menggunakan Narkoba maka,bukan tidak mungkin matinya juga sedang teler menggunakan Narkoba. Jika kita senang menolong orang lain maka bukan tidak mungkin meninggalnya juga sedang menolong orang lain, jika kita senang berdakwah kemana - mana dengan ikhlas maka bukan tidak mungkin meninggalnya juga dalam keadaan sedang berdakwah.  jika kita senang berlama - lama berzikir maka bukan tidak mungkin meninggalnya kita juga sedang berzikir dan begitu seterusnya sesuai kebiasaanya masing - masing amalan manusia itu sendiri. Begitupun ketika kita dibangkitkan dalam kubur pada hari kebangkitan. maka semua umat manusia akan dibangkitkan dari kuburnya sesuai kematiannya. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa orang yang senang berzikir dan matinya dalam keadaan berzikir.maka ketika dibangkitkan dari kuburnya ia bangun sambil tangannya menyingkirkan tanah yang menempel dibadannya seraya berkata " Ternyata janji Allah itu benar adanya." Subhanallah, semoga matinya kita demikian.

Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Selalulah menjaga ibadah kita jangan lalai dari semua perintahnya. Allah itu maha melihat apapun yang kita kerjakan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 265

وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dan Allah Maha Melihat terhadap apa yang kalian kerjakan.”

Kita tidak boleh bosan dalam beribadah kepada Allah, Jika kita ingin selamat sampai tujuan menuju alam Akherat yang kekal.Tempatnya istirahat selama - lamanya. Kita sudah tidak diwajibkan lagi untuk Salat,untuk zakat, dan untuk ibadah lainnnya. Badan dan Ruh kita benar - benar istirahat total kecuali hanya bersenang - senang saja yang di dampingi bidadari - bidadari cantik yang belum disentuh oleh makhluk lainnya. Tetapi sebaliknya jika kita ingkar kepada Allah sewaktu didunia, perintah salat kita tinggalkan,perintah zakat kita abaikan,perintah berbuat baik malah dilanggar. Setiap hari kerjaannya cuma ngitung duit, main cewek, pemadat,mabuk mabukan,nipu orang,nyolong uang rakyat , dapat duit dikit bukanya buat makan malah buat berjudi. Jika kita terus menerus membangkang perintah Allah dan tidak mau membersihkan diri dengan bertobat. maka bukan tidak mungkin diujung sakaratul maut kita, saat ruh kita dicabut ,jiwa kita sedang berada di tempat maksiat yang kita senangi itu. Jika sudah demikian maka bukan tidak mungkin tempat tinggal kita diAkherat kelak adalah Neraka yang apinya membungbung dan siap membakar habis badan kita sampai ketulang tanpa sisa, yang kemudian kita dihidupkan lagi dan dibakar lagi, disiksa lagi. Jeritan memilukan minta tolong kepada Allah dan minta ampun sudah tidak ada gunanya. Inilah azab Allah  yang dulu kita mengingkarinya, yang dulu kita anggap cerita bohong, yang dulu kita anggap cerita dongeng. Tetapi sekarang ternyata kita sudah di dalam Neraka. Entah 1000 tahun atau 100.000 tahun kita didalam Neraka. Tetapi semua itu karena akibat ulah kita sendiri yang tidak menuruti perintah Allah dan Rasulnya.

Jika kita sedang berpuasa sunnah maka puasalah yang benar yang sesuai menurut syareat. Jangalah puasa kita dinodai dengan prilaku dan ucapan kita yang menyakiti hati orang lain. Ingatlah bahwa ibadah yang kita kerjakan itu bukan saja antara kita dengan Allah azza wa jalla tetapi antara kita dengan mahluk Allah lainnya juga harus baik,silih asah dan silih asuh antar sesama. Hidup rukun dengan sesama juga ibadah, berbuat baik dengan tidak melihat suku,agama dan golongan juga ibadah. Apapun bisa bernilai ibadah asalkan itu baik dimata manusia dan baik menurut syareat agama. Pada setiap ibadah pasti mendatangkan pahala karena itu adalah sebagai imbalan dari Allah agar manusia bersemangat dalam beribadah kepadanya. Jadi ibadah itu bukan hanya mengerjakan salat,bersodakoh,berzakat dan baca Qur'an. Tetapi berakhlak yang baik dan budi pekerti yang baik, juga ibadah yang luar biasa besar pahalanya sisi Allah subhanahu wa ta'ala.

Dalam surat Surat Hud Ayat 115 ,Allah subhanahu wa ta'ala berfirman

وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan."

Semoga kita termasuk kedalam golongan orang - orang yang Soleh dan Diampuni segala dosa - dosa kita

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: