Senin, 11 Maret 2019

Bersabar dalam menghadapi cobaan

Apa kata ulama tentang sabar


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Muhammad Ayat 31

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ

"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu."

Karena kita masih hidup di alam dunia ini ,maka cobaan dan ujian akan selalu ada dan mendatangi kita pada setiap saat. Tentunya cobaan itu pasti datang dari Allah untuk menguji tentang kesabaran kita dalam menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya. Tidak ada manusia di dunia ini yang selama hidupnya tidak pernah mendapatkan cobaan dari Allah subhanahu wa ta'ala, apalagi cobaan itu datangnya kepada orang -orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Disamping ada cobaan kepada kita, tentunya Allah juga sudah menyiapkan jalan keluarnya dan sudah disiapkan juga jumlah pahalanya baik besar maupun kecil. Semuanya sudah di atur sama Allah tidak ada yang tertunda dan tidak ada yang terlewati. Ujian yang diberikan oleh Allah kepada orang yang beriman jauh berbeda dengan ujian yang tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya. Jika orang - orang yang beriman selalu bersabar dalam menghadapi cobaan maka hadiahnya adalah pahala dan Surga yang sudah di sediakan untuknya.Tetapi jika orang - orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya bila berhasil menghapi ujian maka ia tidak akan mendapatkan pahala dan Surga. 

Berjihad melawan hawa nafsu dalam mengadapi segala rintangan yang akan merusak Jasmani dan Ruhani kita agar tetap pada jalan yang benar. Didalam menghadapi semua ujian itu tentunya Setan akan selalu terlibat didalamnya untuk menggoda agar kita tetap tersesat dan keluar dari rel keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya. Setan sangat tidak suka yang apabila para hamba Allah itu dapat mengatasi segala ujian yang diberikan oleh Allah itu. Tetapi Allah sangat senang melihat hambanya yang selalu sabar dan pintar mengatasi masalah yang di hadapi hamba - hambanya. Setan akan terus berupaya agar kita selalu terjerumus kedalam kemaksyiatan setiap saat ,agar nanti dihari Kiamat banyak yang menjadi pengikutnya kedalam Neraka. Setan akan masuk ke setiap celah kekurangan dan kelemahan manusia. Jika setan gagal masuk kedalam mulut hamba Allah ini agar berkata dusta,berkata bohong,mengupat sesama,menggunjing sesama,mengadu domba sesama dan memfinah. Kemudian setan akan masuk kedalam darah manusia untuk mengendalikan hawa nafsu dan Qalbu manusia agar tetap selalu ingkar dari semua perintah Allah dan Rasulnya.

Didalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).

Didalam hidup keseharian kita tentunya kita tidak akan pernah mengetahui bahwa setan itu sebenarnya selalu bersama kita untuk selalu siap menggoda hawa nafsu kita supaya tidak sabar dalam menghadapi ujian dari Allah. Sabar dalam arti yang sebenar - benarnya yaitu sabar yang di barengi dengan hati yang selalu berdzikir kepada Allah yang terus - menerus. Setan yang sudah bersemayam di dalam Qalbu kita, tidak akan serta merta pergi begitu saja dari jiwa orang yang beriman kecuali hamba Allah ini sudah dibentengi dengan Dzikir kepada Allah. Dengan semikian sudah tidak ada celah lagi untuk masuknya setan kedalam Qalbu kita. Hanya memang untuk ukuran seperti kita yang tingkatan makrifatnya masih sangat di bawah para Waliyullah, maka terkadang dzikirnya itu masih kadang ingat dan kadang tidak. Sehingga tidak jarang Setan masih menggoda kita untuk melakukan perbuatan yang  malas untuk dilakukan padahal sangat sunahkan seperti malas baca Qur'an, malas sholat berjamaah,malas menuntut ilmu,malas berzakat,malas bersedekah atau terkadang juga hati kita masih suka dengki sama orang lain ,masih suka menggunjing orang lain padahal kita tahu bahwa itu perbuatan dosa. 

Tidak sedikit manusia di dunia ini yang apabila di berikan cobaan oleh Allah salah langkah dalam mengambil tindakan yaitu dengan cara mengakhiri diri sendiri atau berburuk sangka kepada Allah. Padahal cobaan yang diberikan oleh Allah kepada kita sama juga diberikan kepada orang lain, tetapi mereka lebih sabar dari pada kita.Padahal cobaannya cuma di lempar piring sama Istri kita tetapi seakan - akan langit mau jatuh kebumi, Karena kita kesal kemudian kita lari lalu naik pohon dan menjatuhkan diri. Semua itu tidak akan menyelesaikan masalah, masih mendingan juga lari ke Masjid kemudian mengambil air wudhu lalu sholat 2 rakaat. itu akan menyelesaikan masalah dengan mengadu kepada Allah. Ketimbang  melakukan perbuatan yang dapat merusak jasmani dan Rahani kita. Hidup kita didunia ini hanya sekali saja tidak akan berulang kembali jika kita sudah mati. Perbanyaklah melakukan amalan sholeh agar mati kita kelak dalam keadaan baik pula.

Semoga Allah subhanhu wa ta'ala mengampuni segala dosa- dosa kita.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: