Sabtu, 17 November 2018

Melembutkan hawa nafsu menuju Mardhotillah

Apa kata ulama tentang Hawa Nafsu


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an di Surat An-Nazi’at Ayat 40

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ

"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,"

Hadirnya hawa nafsu di dalam tubuh kita adalah Iradah Allah yang Maha Agung. Hawa nafsu berbeda dengan Ruh yang ada di dalam tubuh Manusia. Jika Jin ada Ruhnya dan Malaikat juga ada Ruhnya,Hewan juga ada ruhnya. Jin juga punya hawa nafsu dan Hewan juga punya hawa nafsu dan Manusia juga punya hawa nafsu. Hanya Malaikat saja yang tidak punya hawa nafsu karena Malaikat sudah spesialisasikan khusus untuk menjadi pendamping Allah untuk mengabdi seutuhnya kepada Allah Azza wa jalla.Misalnya menyampaikan wahyu kepada nabi dan Rasul,mencabut nyawa Manusia,mencatat amal baik dan buruk Manusia,meniup Sangkakala,menopang Alam Dunia,Menjaga Neraka dan Surga dan masih banyak lagi. Dan yang lebih istimewanya lagi dari manusia adalah bahwa kita telah diberikan Akal yang tidak dimiliki oleh makhluk - makhluk lainnya.

Didalam ruh manusia itu juga sudah Allah masukan 2 buah nafsu.yaitu nafsu menuju jalan kebenaran dan nafsu menuju jalan kegelapan. Ruh itu pada Awal diciptakan dan di simpan kedalam Jasad Manusia adalah Suci dan Bersih. Tetapi Ruh juga akan menjadi kotor dan Hina jika tidak dirawat oleh si pemiliknya. Jasmani butuh makan agar menjadi sehat dan kuat tetapi Ruh juga butuh makan agar tetap menjadi bersih dan suci. Tetapi makanan Ruh itu bukan Nasi atau makanan yang berwujud seperti Si Jasad. Makanan Ruh itu adalah menjalankan dan mentaati perintah Allah dan Rasulnya seperti berbuat baik sama orang lain,membaca Al-qur'an,berdzikir kepada Allah,mengerjakan Sholat,Puasa,menuntut ilmu, shodakoh dan Dzakat. Amalan - amalan yang kita kerjakan inilah yang  akan merawat ruhaniyah kita tetap bersih dan suci. ini yang sebut dengan nafsu Mutmainah. Sehingga ketika ruh dari si jasad yang bersih dan suci ini di cabut oleh Malaikat Maut maka Allah Subhanahu wa ta'ala Ridho menerimanya untuk di masukan kedalam Surganya. Karena Ruh dari sijasad ini semasa hidupnya selalu taat dan ikhlas dalam menjalankan semua perintah Allah dan Rasulnya.

Ruhaniyah juga akan menjadi Kotor dan Hina jika sijasad yang di tempatinya selalu menuruti hawa nafsunya dengan melanggar semua perintah Allah dan Rasulnya. Seperti menghina orang lain,memfitnah orang lain,berbuat jahat sama orang lain,mengadu domba orang lain. Dan yang lain mengerjakan sholat 5 waktu ia malah meninggalkannya,yang lain puasa Ramadhan ia malah tidak puasa, orang lain sering shodakoh ia malah kikir, orang lain pada berzakat ia malah menumpuk - numpuk harta dan menghitung - hitungnya, orang lain menuntut ilmu agama ia malah menuntut ilmu sulap dan sihir, orang lain makan yang halal ia malah makan yang haram, orang lain sibuk dengan semua ibadah kepada Allah ia malah menghabiskan waktu untuk bersenang - senang bermaksiat,berjudi,mabuk mabukan dan berzina. Inilah yang disebut nafsu Lawammah atau nafsu menuju kegelapan atau nafsu penuh penyesalan.

Dari kedua nafsu yang ada di dalam diri kita itu hanya kitalah yang dapat mengendalikannya,merawatnya dan mengurusnya, bukan orang lain dan bukan siapa siapa-siapa. Kita yang akan membawa nafsu kita itu menuju kebaikan atau menuju kegelapan. Jika kita sayang sama Ruhaniah dan Jasmaniah kita maka kekanglah hawa nafsu kita itu agar dapat melakukan seperti yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Jangan biarkan nafsu kita kita itu menjadi liar dengan menubruk - nubruk semua hukum - hukum Allah. Jika kita biarkan hawa nafsu kita ini dengan mengekang melalaui kesabaran, mau kemana lagi kita akan berlabuh. Hidup kita ini hanya sebentar dan semua makhluk Allah akan merasakan mati kemudian akan diminta pertanggungjawaban atas semua amalan kita baik atau buruk,sedikit atau banyak amalannya.Semua manusia di hari kiamat akan mempunyai buku catatan amal sendiri - sendiri dan akan di bacakan di hadapan Manusia ,Jin dan Malaikat kelak di hari Kiamata di padang ma'syar. Setelah di perlihatkan oleh Allah tentang buku amalan kita ada satu golongan yang bahagia dan ada juga satu gelongan yang lain sedih bermuram durja.

Tidak ada manusia yang paling beruntung hidupnya di dunia ini kecuali orang- orang yang pandai mengelola hawa nafsunya. Tidak ada manusia yang tidak memiliki hawa nafsu semuanya memilikinya.Tinggal tergantung apakah di gunakannya untuk dijalan Allah atau di jalan Setan. Tetapi kebanyakan manusia telah tertipu dan tidak memahaminya. Allah telah memberikan jalan keluar karena kesulitan kita menghadapi hidup,tetapi tidak pernah kita syukuri. Yang ada hidup kita semakin meninggalkan semua perintah Allah dan rasulnya. Kenapa kita tidak pernah berfikir bahwa yang memberikan jalan keluar itu adalah Allah bukan hasil dari pikiran nalar kita. Begitu sombongnya kita terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala. Tidak ada sebaik - baik jalan keluar kecuali jalan keluar itu hanya datang dari Allah. Manusia hanya berencana tetapi tetap Allah juga yang menentukannya. Sebanyak apapun kita punya harta itu sebetulnya milik Allah yang dititipkan kepada kita, jangan kita gunakan untuk keperluan yang akan Jasmani dan Ruhani kita menjadi  rusak hanya karena mengikuti hawa nafsu yang berlebihan. Keluarkan uang itu sebagian atau separuhnya untuk keperluan dijalan Allah. Dengan demikian kita sudah menuruti perintah Allah dan Rasulnya. Jangan tanya hasil karena amalan kita itu,biarkan saja Allah yang Maha pemurah yang menilai kita.

Memang kita juga manusia bukan Malaikat yang selalu terjaga ibadahnya kepada Allah. Adakalanya kita pernah menghadapi masalah yang sudah pasti hubungannnya dengan hawa nafsu yang tidak terkendali. Ketika kita sedang beribadah kepada Allah otomatis hawa nafsu kita sangat terjaga dan sedang terpelihara,tetapi ketika berhadapan dengan Manusia (Hablum minannas) biasanya terjadi pertempuran hawa nafsu didalam diri kita. Ada saja cobaan yang akan merusak dan mengusik hawa nafsu kita agar berontak dan melakukan kemaksiatan yang sebenarnya itu sangat dilarang didalam Hukum Allah..Padahal sebenarnya itu adalah ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala agar sabar dalam menempuh segala ujian. Salah satu ciri bahwa Allah itu sayang sama kita adalah selalu di berikan ujian dan cobaan sampai sejauh mana rasa taqwa kita kepada Allah. Orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya pasti akan selalu diberikan ujian dan cobaan agar Allah memberikan Pahala dan derajat yang tinggi di sisinya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Ali 'Imran /3 : 186
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ

"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. "

Hawa nafsu yang tidak terkontrol jika tidak dibarengi dengan selalu bersandar kepada Allah akan mengakibatkan kita terjerumus kedalam lumuran dosa dan hati kita menjadi hitam dan menjadi manusia yang paling merugi di hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala. Kita dalam berkelana di dunia ini pasti tidak akan selalu berjalan mulus laksana jalan tol, pasti ada saja halangan dan rintangan yang menghadang dan memporak-porandakan keimanan kita kepada Allah. Berpuluh - puluh tahun kita beribadah kepada Allah,hancur lebur dengan sesaat saja hanya karena mengikuti hawa nafsu dan godaan setan yang terkutuk.

Tidak ada resep yang dapat mengendalikan hawa nafsu kecuali berdzikir kepada Allah dengan sebanyak - banyaknya. Dengan selalu berdzikir dan ingat kepada Allah itu akan membuat hati kita menjadi tenang,lembut dan damai. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-qur'an Surat Ar-Ra’d Ayat 28

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."

Semua hawa nafsu yang menuju ke hati menjadi gelap gulita ,kita singkirkan dengan amalan - amalan sholeh yang dapat menghantarkan kita menuju keridhoan Allah. Membersihkan Ruh dan Jasmani adalah kewajiban yang harus kita lakukan setiap saat.Karena tidak lain tujuan kita hidup didunia ini untuk orang - orang yang beriman adalah untuk beribadah kepada Allah semata dan meninggal dalam keadaan baik yaitu mati dalam keadaan khusnul khotimah. Kematian yang penuh dengan amalan - amalan sholeh. Kematian yang membuat Allah ridho kepada kita.

Semoga kita termasuk kedalam golongan orang - orang sholeh dan dimasukan kedalam Surganya Allah kelak.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"




Tidak ada komentar: