Minggu, 21 Oktober 2018

Melawak yang diperbolehkan menurut Syariat Islam

Apa kata ulama tentang Hukum melawak


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur,an ,Surat Al-Isra' Ayat 36


وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا


"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

Pada dasarnya semua orang senang mendengarkan orang yang sedang melawak. Banyak orang rela mengeluarkan uang hanya untuk mendengarkan para pelawak yang mengayunkan lidah ,bibir dan anggota tubuhnya agar semua orang yang hadir pada ketawa. Mereka tertawa terbahak - bahak setiap kali pelawak ini melucu dengan lihainya. Sampai - sampai mereka lupa waktu shalat dan lupa zikir kepada Allah. Semakin asyik mendengarkan pelawak ini semakin lalai akan semua perintah Allah dan Rasulnya. Terkadang pelawak ini sadar atau tidak ucapan lawaknya sudah diluar aturan yaitu dengan menyelipkan kata - kata yang menyinggung perasaan orang lain atau merendahkan orang lain. Allah  subhanahu wa ta'ala melarang mencela,merendahkan orang lain,menyakiti perasaan orang lain dan berdusta ,walaupun dalam kapasitas sedang berguyon atau sedang melucu. Jika itu tetap dilakukan maka hukumnya dosa.

Bukan tidak boleh untuk melawak agar orang lain ketawa, asalkan sesuai dengan aturan - aturan yang benar dan tidak berdusta. Jika kita ingin melucu didepan teman - teman kita masih ada kata - kata atau kalimat yang dapat teman kita menjadi tertawa tanpa harus berdusta atau menyakiti perasaan orang lain. Dalam sebuah riwayat diterangkan  dari Mu'awiyah bin Haidah berkata  aku telah mendengar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda "  Kecelakaanlah bagi orang yang  menceritakan sesuatu kemudian dia berdusta dalam ceritanya itu dengan tujuan membuat orang - orang yang mendengarkannya tertawa, kecelakaanlah baginya,kecelakaanlah baginya."

Ternyata Rasulullah juga sudah mengultimatum kepada kita untuk tidak bercanda melewati batas apalagi sampai berdusta maka kecekaanlah buat mereka yang melakukannya.Kita wajib mengikuti semua perintah Allah dan rasulnya jika kita ingin selamat saat pulang kenegeri Akhirat. Untuk pulang ke negeri akhirat dengan selamat itu tidaklah mudah tetapi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Perjuangan untuk melawan hawa nafsu dan godaan Setan dan berkorban baik dengan harta dan jiwa raga dengan keikhlasan. Surga itu diciptakan untuk hamba- hamba yang mau menuruti semua perintah Allah dan Rasulnya bukan para hamba Allah yang selalu membangkan akan perintahnya.

Jika melawak dijadikan sumber penghasilan tidak ada masalah asalkan saja semua ucapannya itu tidak mengandung unsur mengejek.menghina,mengecilkan,memfitnah,membunuh karakter orang lain  atau menyindir orang lain agar semua orang dapat tertawa karena lawakan kita. Tetapi ternyata jika kita tidak dapat mengendalikan dari semua itu maka sebaiknya tinggalkan saja pekerjaan itu karena hanya akan menambah- nambah dosa pada diri kita. Carilah sumber penghasilan lain yang halal,bila perlu pekerjaannya itu akan menambah banyak Pahala buat kita. Walaupun pendapatannya sedikit tetapi halal akan sangat terhormat dari pada mendapatkan hasil yang banyak tetapi dari hasil menjelekan,menghina atau menyindir orang lain.

Ketauhilah bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan mencatat semua amal perbuatan kita baik ataupun buruk. semua anggota tubuh kita akan diminta pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat. Sebagai imbalan bagi orang yang mau mengikuti semua perintahnya akan dimasukan kedalam Surga,tetapi bagi orang - orang yang tidak mau menuruti perintahnya dan menjauhi larangannya maka sebagai imbalannya adalah siksa api Neraka yang penuh dengan kesedihan,penyesalan,kesengsaraan dan kesakitan yang luar biasa. Tetapi Allah itu maha pengampun walaupun dosa kita sebesar gunung jika kita mau bertobat untuk meminta ampun kepadanya pasti akan di ampuni oleh Allah.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat An-Nahl Ayat 119

ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menyelamatkan kita dari siksa api neraka dan memasukan kita kedalam Surganya seperti yang sudah dijanjikannya. dan Allah itu maha penepati janji.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

Tidak ada komentar: