Jumat, 13 April 2018

Jangan suka mencela makanan

Apa kata ulama tentang mencela makanan


Allah subhanhu wa taala berfirman dalam Al-Qur'a, di  Surat Al-Ma'idah Ayat 87

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya adalah orang - orang yang senantiasa didalam hidup selalu mengedepankan hukum - hukum Allah diatas segalanya. Mereka tidak akan melanggar perintah Allah dan Rasulnya baik dari mulai masalah peribadatan, bersikap, bertingkah laku maupun dalam masalah makanan sekalipun. Selama makanan ataupun minuman yang ia konsumsi dan selama masih dalam koridor perintah Allah dan sunnah rasulnya maka mereka orang - orang beriman itu tidak akan berbuat  macam - macam kepada dirinya sendiri apalagi sampai mencela makanan itu sendiri karena Rasulullah saw pun tidak pernah mencela suatu makanan. Didalam sebuah hadist yang di riwayatkan dari Abu Hurairah r.a  ia berkata " Nabi. saw. tidak pernah mencela suatu makananpun.Jika menginginkanya,beliau memakannya. Jika tidak, beliau meninggalkannya." ( Muttafaq 'alaih)

Orang beriman itu walaupun makanan yang ia makan itu adalah bukan kesukaannya yang di sajikan oleh saudaranya , ia tetap akan memakannya. Ia akan selalu memuji tentang makanan yang ia makan itu. Tidak ada dalam kamus orang - orang beriman pada saat memakan yang di sajikan oleh, temannya,saudaranya atau bahkan istrinya kemudian ia mencacinya atau mengeluarkan kata - kata yang menyakiti perasaan orang lain karena makanannya yang tidak enak. 

Jika ada orang yang mengaku beriman tetapi ia selalu mencela makanan yang ia makan maka ia adalah bukan termasuk orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Dan kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban pada di hari kiamat tetang makanan yang ia makan tetapi mulutnya masih mencela makanan itu sendiri. Lebih - lebih setelah ia makan tetapi hatinya lalai  dari Allah, seucap saja untuk mengucapkan kalimat " ALHAMDULILLAH" ia abaikan dan melupakannya. Padahal Allah sangat suka apabila ada orang yang beriman memuji - muji tentang keagungan dan kebesarannya. Dan Allah akan balas kepada orang - orang yang beriman yang selalu memujinya dengan Surga dan pahala yang besar. Karena kebodohan kita saja sehingga kita tidak dapat melihat kandungan - kandungan saripati dari sebuah kalimat " Alhamdulillah" apabila kalimat itu diucapkan oleh kita.

Padahal jika kita mau menengok ke belahan dunia sana,mereka yang dilanda peperangan,yang hidupnya susah,yang hidupnya paceklik,yang hidupnya hampir setiap hari kadang makan dan kadang tidak,yang hidupnya terkatung - katung tanpa arah tunjuan yang jelas ,yang hidupnya tipis akan harapan masa depan, yang hidupnya selalu dilanda kesedihan dan kesengsaraan. Mengapa kita tidak bercermin ke mereka ? Makanan yang ia makan dan minuman yang ia minum semuanya sudah dirasa paling enak,padahal makanan itu sudah tidak layak lagi untuk dimakan oleh mereka. Tetapi kita yang disini hidup penuh kebahagian dan kesenangan,makanan dan minuman yang beraneka rasa dan tempat tinggal yang jauh dari ancaman mesiu. Kita begitu sombongnya kepada Allah, makanan yang ia makan dicaci dan ia hina karena tidak enak menurutnya kemudian ia buang makanan itu ketempat sampah. Ia tidak sadar bahwa yang memberi rizki itu adalah datangnya dari Allah  Subhanahu wa taala. Dimana rasa syukur kita kepada Allah yang telah memelihara kita siang maupun malam.

Hanya kerena sayur kangkung yang kita makan kurang garam saja sampai begitu marahnya kepada orang yang seharunya kita cintai dan kita puji. Apa salahnya dengan menambahkan sendiri garamnya dengan beranjak sebentar pergi ke dapur. tidak perlu marah - marah begitu, kan tidak enak juga dilihatnya. Jika tidak suka sama makanan yang akan kita makan maka tidak perlu marah apalagi sampai mencela makanan itu sendiri. Enak dan tidak enak itu ralatif, tergantung suasana hati orang pada saat itu. Ada orang hanya sekedar makan dengan ikan japuh dan sambal terasi tapi ketika ditanya " Apakah makanan yang kamu makan itu enak rasanya ? ia jawab "  Enak banget ". Karena emang hatinya sedang senang saat itu. Tetapi ada juga orang makan serba enak dan tempatnya juga di restoran mewah dan makananya juga daging kambing steak dan minumannya jus duren, tetapi begitu ditanya apakah makanan yang kamu makan itu enak, kemudian ia jawab " Tidak enak ". Kenapa tidak enak,dimana tidak enaknya. Kemudian iapun menjawab " Karena saat ia makan,istrinya marah - marah terus dari awal pemesana makanan sampai makanan itu tiba di meja makannya. Akhirnya ia makan hatinya penuh kekesalan.

Untuk itu mulai sekarang mari kita berbenah diri untuk selalu menata hati agar tidak mudah marah,tidak mudah menghina,tidak mudah mencela,tidak mudah menyalahkan kepada siapun dan tidak mudah mendikte orang lain. lebih - lebih hanya karena sebuah urusan makanan ataupun minuman. Karena semua itu adalah hanya akan membuat jasmani da Rohani kita menjadi rusak. Misi kita di terjunkan kedunia ini bukan hanya sekedar urusan makan tetapi Allah sudah memberikan tugas yang agung kepada kita yaitu beribadahlah  kepada Allah dengan sebanyak - banyak nya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.  Allah subhanahu wa taala berfirman dalam surat Surat Az-Zariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Jika kita ingin meninggalkan dunia ini dengan kesalamatan,kebagian dan senyuman maka ikutilah semua perintah Allah dan Rasulnya dan menjauhi larangannya. Karena hanya itulah  satu - satu resep jika kita ingin meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

Tidak ada komentar: