Jumat, 14 April 2017

Balasan Allah kepada orang yang suka memfitnah




Allah.S.W.T berfirman dalam Al-qur'an surat  Al-Baqarah 191

وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.”

Fitnah adalah menuduh seseorang  telah melakukan sesuatu yang merugikan orang lain padahal belum tentu orang tersebut terbukti telah melakukannya dan belum tentu juga kebenarannya. Jika tidak didukung oleh fakta - fakta yang mengarah pada kebenaran maka fitnah akan membawa bencana bagi orang yang dianggap telah berbuat atau telah melakukan kejahatan itu dan bila hukum dunia ditegakan maka sipelakunya akan diperkarakan lewat hukum dunia, juga tidak hanya sampai di situ saja diakhiratpun Neraka sudah menunggunya.Untuk menyambut kedatangannya jika ia mati belum bertaubat. Namun jika orang tersebut benar benar tidak bersalah dan tidak ada bukti yang mengarah kepada kebenaraanya maka orang ini pun akan terjerat hukum dunia dan hukum akhirat pula.


Membunuh manusia saja amat besar dosanya, namun ternyata ada yang lebih besar dosanya di mata Allah yaitu perbuatan memfitnah manusia yang belum tentu kebenarannya. Tetapi jika semua itu telah terbukti benar dengan didukung oleh fakta - fakta yang benar dan akurat pula maka itu tentu bukan fitnah namanya.Tetapi bisa dibilang pelaku  tersebut adalah sebagai Penjahat dan jika mati sebelum bertaubat maka Neraka Jahanam telah menantinya.
خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ -١١-
“Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.” (Al-Hajj 11)

Memfitnah seseorang adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam, karena sangat membahayakan posisi baik yang di fitnah maupun yang memfitnah. Jika tidak sanggup membuktikan kebenarannya sebaiknya diam saja dari pada berucap tetapi membahayakan orang lain maka itu akan lebih mulia dimata Allah S.W.T . Buat apa juga banyak berbicara tetapi isinya penuh dengan kedustaan dan kedengkian pada sesama. Jika kita mengerti dan tahu tentang tata cara hidup rukun dengan sesama maka jagalah prilaku dan ucapan kita jangan sampai menyakiti hati orang lain karena semua itu adalah perbuatan dosa yang tidak mudah untuk diminta tobatnya, karena berhubungan dengan Manusia. Jika kita punya salah dengan Allah.S.W.T maka dengan segudang kesalahan kemudian bertaubat kepada Allah pasti di ampuni olehnya. Namun jika kita punya salah dengan orang yang telah kita fitnah itu maka kita wajib mendatanginya dan meminta maaf kepadanya setelah itu baru bertobat kepada Allah.

Dari Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

قَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari pada kita hidup mencapekan diri sendiri dengan sibuk mencari - cari kesalahan orang lain dan memfitnah orang lain lebih baik kita banyak berkaca diri dengan merenungkan diri kita apakah yang telah kita perbuat untuk bekal kita ke alam Akhirat. Berbuat jahat kepada orang lain adalah perkara mudah dan ringan tetapi berbuat baik kepada orang lain adalah perkara yang paling sulit dan berat karena terlalu banyak pertimbangan dengan segudang kecurigaan. Karena perbuatan baik adalah racun buat para Setan  yang selalu mengganggu setiap saat kapanpun dan dimanapun kita berada.

Ingatlah walaupun kita banyak melakukan ibadah kepada Allah.S.W.T sebanyak bilangan yang tidak terhitung jumlahnya baik sholat kita, sodakoh kita, puasa kita dan zakat kita dan selama hidup kita belum pernah meninggalkan perintah Allah. Namun pada saat - saat  menjelang  akhir hayat kita  kemudian Setan menggoda kita untuk tidak patuh kepada Allah tetapi cukup patuh kepada Setan saja, maka sekian juta amalan kita dan selama hidup kita yang penuh dengan ketaatan kepada Allah.S.W.T tetapi saat sakaratul maut nanti atau detik - detik menjelang sakaratul maut di saat kita terbaring kaku kemudian Setan menghampiri kita dan menggoda kita untuk mengakui bahwa Setan adalah tuhannya kemudian kita mengakui bahwa Setan adalah Tuhannya lalu menghembuskan nafas yang terakhir maka gugurlah semua amalan kita yang segitu banyaknya dan segitu susahnya kita dapatkan. Namun pada Akhirnya kita masuk kedalam Neraka selama - lamanya. Dan penyesalan yang tidak berguna selama - lama.

Allah.S.W.T berfirman dalam Al-Qur'an ayat 37 

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

Semoga kita semua termasuk orang - orang yang diberi Rahmat oleh Allah S.W.T

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”







Tidak ada komentar: