Jumat, 13 Januari 2017

Menyantuni Anak Yatim




Surat Al-Baqarah Ayat 220


فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

 Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Anak Yatim adalah seorang anak yang ditinggalkan oleh ayahnya karena faktor kematian dan belum mencapai usia dewasa. Kita sebagai umat Muslim yang taat kepada Allah dan Rasulnya hendaknya dapat menyantuni anak Yatim sesuai pada kadar kemampuan kita. Jika kita mampunya memberi uang Rp.5000,- rupiah disetiap hari Jumat, berikanlah kepadanya jangan pernah punya keraguan.Yang penting hati kita ikhlas memberikannya. Walaupun jumlahnya kecil Allah S.W.T tetap akan mencatat amal  kebajikan kita.

Tetapi Jika kita orang yang sangat berkecukupan ,alangkah baiknya kita merawat dan membesarkannya sampai anak Yatim ini hingga dewasa dan dapat mencari uang sendiri. Dalam memelihara anak yatim tentunya jangan membedakan antara anak sipengasuh dan anak yatim itu sendiri, sehingga tidak ada perbedaan baik dalam Pendidikannya,pakaiannya dan Makanannya. Jika kita ingin merawat anak yatim jangan takut kita akan kesusahan dalam hal kebutuhannya. Allah.S.W.T pasti akan membantu kita dari arah yang tak sangka - sangka.

Walaupun ibadah kita rajin,sholat berjamaah tidak pernah ketinggalan,puasa sunah tidak pernah kelewatan  dan shalat malam rutin dilakukan, bahkan sampai orang lain menjuluki kita orang sholeh namun  apabila kita suka menghardik anak yatim,memarahi anak yatim,tidak pernah memberi makan anak yatim  atau acuh tak acuh terhadap anak yatim maka kita tetap akan di stempel oleh Allah termasuk orang yang mendustakan agama Allah. Seperti Allah.S.W.T berfirman dalam surat Al-Ma'un Ayat 1 - 07 

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِي وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِ
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?.Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,orang-orang yang berbuat riya.
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.”.

Sungguh beruntunglah orang-orang beriman yang dirumahnya sudah memelihara anak yatim, dengan menyantuni mereka seperti anaknya sendiri.Kelak Allah .S.W.T akan membalasnya dengan Surga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan, dan mereka kekal didalamnya. Bisa saja Allah tidak menerima ibadah sholatnya seseorang sewaktu di hisab nanti di hari Kiamat sehingga di anggap orang yang berdosa, namun karena ia sewaktu di dunia suka mengasihi anak yatim maka Allah menerima amalannya kemudian dimaafkan dan dimasukan kedalam Surga.Untuk itu janganlah pesimis dari rahmat Allah, yang penting kerjakanlah semua amal kebajikan sebanyak - banyaknya untuk tabungan di Akhirat kelak.

Kategori Anak yatim juga tidak melulu harus ditinggal karena kematian ,tetapi ditinggal karena bapaknya kawin lagi juga  bisa disebut anak yatim. Kasihan anak ini hidupnya terlantar ,terlunta - lunta dan tidak ada tempat untuk mengadu dan berkeluh kesah.Jangankan untuk meminta sekolah, buat makan saja ia harus mengemis kesana kemari. Tidak sedikit cerita dijaman sekarang anak - anak menjadi korban karena perceraian ibu dan bapaknya.Sehingga si anak bingung harus berpihak kepada siapa diantara kedua orang tuanya itu,karena kedua -duanya ia sayangi, malah dia lebih menyalahkan pada dirinya sendiri karena keributan orang tuanya. Kedua orang tuanya juga masing - masing  tidak mau mengalah ,ia lebih tidak mengurus anak-anaknya sehingga anak-anaknya tinggal sama kakek dan neneknya.Sibapak kawin lagi dan si ibu juga kawin lagi juga. Iya kalau si kakek itu kaya,tetapi kalau miskin apa yang harus ia lakukan untuk membiayai cucu - cucunya ini.

Untuk itu mari kita tanamkan rasa empati yang besar pada anak - anak yatim dengan memberinya bantuan sekemampuan kita.Lebih - lebih yang kita bantu adalah anak yatim yang masih ada hubungan kerabat dengan kita. Entah saudara dari ibu,entah saudara dari kakak,entah saudara dari bapak,entah saudara dari ipar dan seterunya.Selain kita diberikan keberkahan oleh Allah di dunia,diakhiratpun kita mendapat posisi mulia dengan dimasukanya kedalam surga bersama Rasulullah.S.A.W .


عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”

Alangkah bahagianya kita kelak di akhirat bisa berjumpa dengan kekasih Allah, bukan hanya berjumpa saja ,tetapi hidup kita di dalam Surga kesehariannya bersama Rasulullah.S.A.W. Kalau kita hitung - hitung tentang ibadah kita selama ini rasanya  tidak mungkin bisa mencapai kedudukan yang setinggi itu,untuk bersama Rasulullah.S.A.W. Paling - paling kalau kita dimasukan kedalam surga juga oleh Allah,tingkatannya pada yang paling bawah itupun kalau Allah Ridho memasukan kita kedalam surga.Tetapi ceritanya akan lain jika kita sewaktu di dunia sering menyantuni anak yatim dan tidak menghardik anak yatim seperti dalam hadist di atas.

Menyantuni anak yatim juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk melunakan hati. Seperti yang Diriwayatkan oleh Abu Darda' rodhiyallohu 'anhu   yang berkata :

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَجُلٌ يَشْكُوْ قَسْوَةَ قَلْبِهِ, قَالَ : أَتُحِبُّ أَنْ يَلِيْنَ قَلْبُكَ, وَ تُدْرَكَ حَاجَتُكَ ؟ اِرْحَمِ الْيَتِيْمَ, وَامْسَحْ رَأْسَهُ, وَأَطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِكَ, يَلِنْ قَلْبُكَ, وَتُدْرَكْ حَاجَتُكَ

"Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi." (HR Thobroni, Targhib)



سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

















Tidak ada komentar: