Jumat, 11 November 2016

Penyakit Hati




Allah .S.W.T berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 10

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Penyakit hati yang di maksud dalam ayat di atas adalah bukan yang berhubungan dengan kesehatan tentang Hati yang berhubungan dengan Ilmu Kedokteran. Tetapi yang dimaksud adalah penyakit yang dapat menyengsarakan ruhaniah,karena ruhaniahnya tercela maka badaniyanyapun jadi ikut tercela karena ulah penyakit hati ini.Misalnya pada saat merasa diri kita paling benar maka tidak sedikit orang lain kita lecehkan atau dihina atau dianggap paling bodoh  oleh kita. Kita merasa orang itu tidak bisa apa-apa  dihadapan kita,Omongan apapun yang diterima oleh kita semuanya salah, hanya kita saja yang benar.Kesalahan yang diperbuatnya tidak pernah mengakuinya hanya, kitalah yang paling benar.

Ketidaksengajaan orang lainpun dianggap telah menyinggung perasaanya,telah menyakiti hatinya. Semuanya serba AKU. Kalau bukan karena Aku Masjid  ini tidak akan berdiri,kalau bukan karena Aku lingkungan ini tidak akan tertib,kalau bukan karena Aku anak ini tidak akan bisa makan,kalau bukan karena aku orang ini tidak akan bekerja.Semua serba karena Aku. Padahal yang patut untuk menyebut semua itu  karena Aku adalah hanya Allah.S.W.T saja .Kita sebagai Makhluknya tidak pantas untuk menyebut kesemua orang bahwa bisa begitu karena Aku. Manusia tidak pantas untuk menyombongkan diri hanya karena pernah berbuat sesuatu yang istimewa menurutnya.
Rasulullah S.A.W bersabda :

 ” أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ.“ رواه البخاري ومسلم.

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

70 ribu tahun Malaikat menyembah kepada Allah.S.W.T  berubah menjadi Iblis hanya karena Aku, . Diperintahkan untuk  sujud kepada nabi Adam,dia tidak mau karena yang seharusnya sujud adalah Adam kepada Iblis bukan sebaliknya. Karena Iblis merasa dia paling Istimewa dibandingkan Adam yang hanya di ciptakan melalui Tanah sedangkan Iblis dari Api.

Sifat Aku inilah yang menjadi sebab Iblis diliputi oleh kesombongan.keangkuhan dan kedengkian, Tidak sedikit kita jumpai orang - orang yang sifatnya seperti Iblis di muka bumi ini, Merasa diri paling kaya,paling banyak sodakohnya,paling banyak ibadahnya,paling rajin ngajinya. Padahal hatinya penuh penyakit dan tidak pernah mau berupaya untuk membersihkannya tetapi malah dipelihara.Penyakit Hatinya tidak pernah mau di obati padahal setiap penyakit ada obatnya termasuk penyakit hati seperti Ujub, Ria , Takabur ,Rakus dan Korup. Dan nabi shallallau’alaihi wasallam menjadikan kebodohan juga sebagai bagian dari penyakit dan menjadikan obat kebodohan itu  adalah dengan bertanya kepada para ulama.

Dari Usamah bin Syarik radhiallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata:

كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ

Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486)

Manusia juga sering kali tidak pernah merasa puas dengan  Rizki yang telah diberikan oleh Allah. Sudah punya penghasilan 7 Juta sebualan pengen 10 Juta, akhirnya dengan berbagai cara ia lakukan agar uang bertambah lagi di tabungannya tidak peduli Haram atau Halal,jangankan mencuri kelas teri mencuri kelas sebesar Miliyaranpun diupayakan dengan akal Bulusnya, sudah dikasih Mobil satu pengen Dua atau tiga buat anaknya ,sudah dikasih Rumah satu pengen Dua. Kalau mau mengikutin hawa nafsu mah pengennya sih semua serba ada dan tidak perlu susah payah untuk mendapatkannya tetapi bukan berarti semua cara dihalalkan.

Pengen naik Jabatan dalam pekerjaan sikut sana -sikut sini, ngomong kesana kemari si anu begitu si anu begini.Semua keburukan orang itu dicari - cari tidak peduli teman atau bukan pokoknya gue harus menduduki Jabatan itu aja. Padahal kalau memang mau sabar dan Tawakal kepada Allah nanti juga Allah akan berikan apa yang kita mau asal mau berdoa kepadanya. Dikejar-kejar juga kalau bukan Rejekinya mah tidak akan dapat. Yang ada bukan kebahagiaan malah kesengsaraan dunia dan Akhirat. Jabatan tidak didapatkan malah dosa semakin bertambah akibat menjelekan keburukan orang lain.

Hidup ini memang penuh godaan dan rintangan,tidak ada manusia didunia ini yang hidupnya tidak punya masalah.Baik masalah dalam keluarga,masalah Kartu kredit sudah over limit ,masalah hutang sama orang belum di bayar-bayar,masalah didalam kantor,masalah di pertemanan,masalah perusahaan,masalah pacar mutusin cuman lewat sms,masalah duit kurang melulu,masalah di kendaraan,masalah di perjalanan....pokoknya itu  masalah  banyak banget tidak dapat dihitung dengan jari. kalau kata hati sih pengennya naik pohon kelapa terus menjatuhkan diri. Tetapi apakah dengan menjatuhkan diri pada ketinggiam itu terus semua masalah selesai?...Apakah dengan menjatuhkan diri kartu kredit langsung lunas? ...Apakah dengan menjatuhkan diri Hutang-hutang langsung lunas?.
Semua itu bukan jawaban karena masalah akan tetap ada dan menghantui kita. Jawabannya adalah terus berupaya Ikhtiar mencari solusi dan berdoa kepada Allah.

Allah .S.W.T berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 153

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Iri dan dengki sama orang juga bukan solusi untuk memecahkan problem kehidupan kita. Biarkan saja orang lain kehidupannya lebih makmur dari pada kita, biarkan saja orang punya rumah Type 45/125 sedangkan kita cuma ngontrak ,biarkan saja orang lain punya mobil berganti-ganti,biarkan saja orang lain punya TV 300 inc plus Indovision ,biarkan saja orang lain jabatannya tinggi. Tidak usah Iri hati apalagi dengki sama orang,syukurin aja apa yang ada saat ini, kalo kita mampunya cuman beli Motor Honda atau Yamaha seken nikmatin aja dengan penuh syukur pada Allah. Walaupun cuma Motor seken juga dibelinya dengan uang halal bukan hasil Korupsi atau merampok uang Negara atau Perusahaan. 

Kalau kita mampunya cuma makan Nasi sama Ikan teri kacang, nikmatin aja yang penting hasil dari jerih payah yang Halal. Mereka serba punya dan makan serba  enak belum tentu juga hatinya sebahagia kita. Buat apa makan serba enak tetapi jantungnya berdebar - debar takut ketahuan KPK atau ketahuan Perusahaan. Hidup jujur,tidak punya perasaan iri dan dengki sama orang adalah Kebahagian yang tidak bisa di bayar dengan Materi. Hidup didunia enak kalaupun Mati tidak menimbulkan hati yang penuh keirian atau kedengkian sama orang. Seperti yang antum ketahui bahwa berlimpahnya harta seseorang bukan jaminan bahwa mereka orang yang paling bahagia hidupnya.

Hidup ini memang ujian, jika lulus mendapatkan Rahmat dari Allah.Jika tidak lulus maka rugilah kita karena setelah semua itu berakhir akan ada kehidupan yang abadi yaitu kehidupan  Akhirat dan kekal selama-lamanya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu




Tidak ada komentar: