Jumat, 21 Oktober 2016

Menahan Nafsu Amarah


Apa kata ulama tentang Marah



Allah S.W.T berfirman dalam Surat Ali-Imran ayat 133 - 136

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ () الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ () وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ () أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

Marah adalah bagian dari sifat Jelek umat Manusia yang selalu ada di setiap waktu dan tempat jika suatu  keinginan yang tidak terpenuhi sehingga menjadi Prustasi dan kecewa,Jika ada orang yang selama hidupnya tidak pernah Marah,saya katakan itu Bohong. Orang pasti pernah Marah cuma kadar marahnya yang berbeda - beda ada yang cuma cemberut,ada yang  dipendam dan ada yang keluarkan.Marah yang di pendam biasanya lebih mampu menahan emosinya yang meledak - ledak. Beda dengan Marah yang dikeluarkan biasanya Marahnya itu cenderung brutal. Tetapi walaupun begitu yang namanya marah tetap tidak boleh karena merusak  Akal sehat.  Orang yang sedang marah cenderung ucapanya juga tidak terkontrol dan mudah untuk di provokasi. Tidak jarang orang yang sedang marah itu mengeluarkan kata- kata  kotor  misalnya  Kata Sinting lu ,Pala lu bau menyan,Dasar Kurang beudong lu dan lain sebagainya. Andaikan saja  jika yang dikatainnya juga orang yang sama Gilanya bisa jadi perang Mulut yang tidak berkesudahan yang akhirnya menjurus ke Perang Fisik.

Sekarang ini orang Marah gampang banget keluar emosinya, padahal masalahnya sangat sepele cuma uang  kembalianya dikasih yang sobek sama supir Angkot. Eh ngamuk dia, si supir di brondong kata - kata kotor di caci dan di Maki kemudian Pintu Mobil  Angkotnya juga di tendang terus bukan berhenti disitu doang, lampu sen nya juga di pecahin sama Batu.Tapi untungnya  si Supir orangnya Sabar, jika tidak, waduh apa jadinya jangan-jangan dia panggil teman-temannya. Jika si Supir panggil temannya dan yang Marah juga manggil temanya juga yang jelas 2 kobaran Api Panas  itu bakal membuat jalanan macet dan jeleknya kadang orang tidak bersalah juga kena imbasnya. Marah memang selalu  identik dengan kekerasan walaupun tidak selalu,tetapi pada umumnya orang susah sekali mengontrol dirinya saat Marah. Padahal Rasulullah S.A.W sudah wanti- wanti pada Umatnya agar jangan cepat Marah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].

Jangankan marah yang sifatnya ekstern ,yang sifatnya Intern aja bisa menimbulkan rusaknya hubungan Rumah Tangga, padahal masalahnya sepele, si Suami minta di beliin Karedok yang letaknya tidak jauh dari rumahnya kurang lebih 100 meteran,tetapi si Istri menolak untuk pergi  ,alasan si Istri tidak mau pergi  karena sedang  Cuci Piring, "Nanti aja dulu  kalo Cuci piringnya udah selesai"Kata si Istri dengan santai menjawabnya.Tetapi yang diterima si Suami tidak mau tau,pokoknya itu Karedok harus ada aja di depan Mukanya, si Suami ngamuk bak Harimau ngejar mangsanya,itu yang namanya Asbak Rokok langsung di lempar ke arah Istrinya untung tidak kena, karena  si Istri tidak mau terima atas  perlakukan si Suami ,ia pun Marah juga ,itu yang namanya Kaleng Sabun cuci piring dilempar juga ke Muka Suaminya untung tidak kena juga. " Ini Karedok buat Lu" kata si Istri marah penuh Emosi. Si Suami langsung berdiri nyamperin Istrinya sambil ngambil sesuatu, karena dia yang merasa cari duit, tensi darahnya langsung naik 300/300,darahnya sudah di ubun-ubun,karena tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya .Kemudian Si Istri di kejar lalu dipegang  tanganya lalu di tarik  dan langsung di bawa ke kamar lalu menutup pintu kamar kemudian dikunci .Entah apa yang diperbuat si Suami didalam  kamar terhadap Istrinya.

Banyak juga orang marah yang sifatnya dipendam,tetapi biasanya dilakukan oleh orang yang penyabar atau karena situasi yang tidak memungkinkan  untuk Marah. Dan biasanya orang pemarah yang di pendam ini  dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai Jabatan  tinggi, karena malu sama Media  maka marahnya dipendam dulu karena takut di Ekspos keluar.Tetapi dilanjutkan lagi marahnya setelah awak media sudah pada pergi. Anak buahnya langsung di marahin habis-habisan. Pemarah yang model ini  juga biasanya di lakukan oleh seorang kepala negara,pada saat menyampaikan pidatonya di Forum  International .Pada saat pidatonya emang ia tidak marah - marah tetapi jika sudah selesai Pidatonya dia perintahkan langsung pada Ajudannya untuk meluncurkan Rudalnya ke Negara yang di benci itu.Jadilah perang berkobar. Ternyata begitu besar sekali efeknya bila seorang pejabat tinggi kalo marah.

Tidak sedikit Peperangan terjadi karena Marah yang tidak bisa dikendalikan.Marah juga timbul tidak mengenal Suku,Bangsa dan Agama. Perang Iran dan Irak mereka sama-sama Islam,Perang Saudara di  Suriah,Perang Arab Saudi dengan Yaman, Perang di Ethiopia mereka satu bangsa, Perang di Mesir mereka satu bangsa dan satu Agama tetapi Perang,entah apa alasannya mereka pada marah sampai merenggut nyawa Ribuan orang yang tidak bersalah, Padahal Al-Qur'an  sudah memberikan tuntunan Supaya tidak Marah tetapi cukuplah dengan bersabar sebagai obatnya .
Surat Ali 'Imran Ayat 200

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

Jadi kunci untuk menahan Amarah adalah Sabar dan Takwa kepada Allah yang sebenar-benarnya.
Menahan Marah emang terasa tidak enak karena harus menahan hawa nafsu yang ada di dalam Dada, terasa sesak rasanya jika mau marah ternyata harus di tahan, Kita di Maki sama atasan yang kebetuhan orangnya juga tempramental alis pemarah, salah sedikit dipekerjaan dia ngamuk, itu yang namanya Mulut sampai ngebusa mengeluarkan kata- kata yang tidak terpuji kepada kita .Padahal kalau kata Hati mah pengennya  di Kepruk aja  ini orang.Tetapi kalau kita pikir panjang dan Sabar untuk apa berbuat seperti itu, yang ada bukannya selesai masalah malah jadi panjang urusannya,bisa-bisa selama 2 tahun tidak naik gaji atau di pecat dari pekerjaan.

Marah bukannya  tidak boleh,tetapi bagaimana agar Marah ini bisa di kelola dengan baik,Misalnya di saat kita akan Marah coba tarik nafas dalam- dalam kemudian keluarkan perlahan-lahan. " ah itu kan teori aja" tetap aja jika ada masalah yang timbul yang sangat berat rasa jengkelnya Marah keluar juga"." Rasa Marah tetap tidak bisa di kendalaikan. Jadi bagaimana dong?...Jawabanya mari kita buka hadist Rasulullah.S.A.W 

عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.
Dengan  berwudhu selain berpahala juga dapat membersihkan  noda-noda dosa.

Dari shahabat Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu’ kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air wudhu’. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air wudhu’. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu’ atau bersama tetesan akhir air wudhu’, hingga ia selesai dari wudhu’nya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa.” (HR Muslim no. 244)

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.








Tidak ada komentar: