Selasa, 19 Oktober 2021

Ruqyah yang tidak diperbolehkan menurut Syariat

Apa kata ulama tentang Ruqyah


 Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' Ayat 82

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."

Dijaman sekarang ini sudah banyak Manusia yang hatinya dirasuki Iblis dan Setan.Terjerumus sedalam dalamnya demi urusan dunia,tidak peduli perbuatan itu menyimpang dari perintah Allah dan Rasulnya atau tidak.Setan terus menyerang tidak mengenal lelah.Tidak peduli siapa yang diserang,bahkan yang kita anggap sebagai orang berilmu pun diserang habis -habisan sehingga terpedaya oleh setan kemudian jatuh juga dalam pelukan setan dan akhirnya setan dijadikan pelindung bagi dirinya .Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 119


"dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata."


.Setan memang benar - benar musuh yang nyata bagi manusia.Setan akan selalu mengiming - iming tentang dunia yang menajubkan,menyenangkan dan membahagiakan sehingga Hati dan pikiran manusia dibuai oleh Harta,jabatan,penghormatan dan pujiaan.Semua akan dilakukan oleh manusia yang maruk pada yang empat ini dengan terus - menerus melakukannya,tidak peduli bagaimanapun caranya.Tidak bisa dengan cara halal,maka iapun akan berjuang dengan cara yang haram atau bahkan menyimpang dari perintah Allah pun ia rela melakukannya yang penting hidup senang dan hati bahagia.Padahal kebahagian itu tidak bisa diukur dengan harta,jabatan,penghormatan dan pujian.

Bukan tidak boleh kita banyak harta dan punya jabatan,tetapi semua itu harus dilakukan dengan cara - cara yang benar menurut Allah dan bukan benar menurut manusia.Benar menurut Allah adalah cara meraih harta dan jabatan itu harus sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan As-sunnah.Jika semua yang kita lakukan bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-sunnah maka menurut para ulama hukumnya adalah haram.Kita tidak boleh menentukan ketetapan hukum sendiri tanpa dalil yang benar.karena hukumannya adalah ancaman siksa di Neraka. Al-Qur'an dan As-sunnah adalah petunjuk yang benar bagi yang ingin pulang ke negeri akhirat dengan selamat.Termuat didalamnya segala apapun tentang urusan dunia maupun urusan akhirat.Keduanya sangat berhubungan erat dan saling melengkapi.

Ketika manusia berangan-angan ingin punya ini dan ingin punya itu maka jalannya adalah ikhtiar,berdoa dan dilakukan dengan cara - cara yang benar menurut syariat.Jika manusia ingin kaya atau ingin punya jabatan maka jangan pergi ke dukun untuk di ruqiah.Karena cara dukun meruqiah orang yang datang kepadanya pasti dijamin meyimpang dari perintah Allah dan Rasulnya.Kita pasti diperintahkan untuk membawa benda ini dan benda itu setelah diruqiah olehnya sampai akhirnya kita percaya sama dukun itu dan sama benda yang diberikannya.Ketuhilah bahwa itu perbuatan syirk.Hukumannya adalah disiksa di Neraka selama-lamanya.Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu,ia berkata:" Aku mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam bersabda,:" Sesungguhnya ruqiyah,tamimah dan tiwalah(Jimat) adalah syirik."(Muttafaq'alaih).Perbuatan kita dengan meminta tolong kepada dukun itu adalah menyimpang dari perintah Allah dan Rasulnya.Minta tolonglah hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja bukan kepada siapapun.

Kita bukan tidak boleh di ruqiah,tetapi untuk apa dulu tujuannya.Jika untuk menyembuhkan karena kita sakit atau menyembuhkan orang sakit maka diruqiah diperbolehkan tetapi itupun harus sesuai Syariat.Seperti pernah dilakukan oleh Nabi kita Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam,diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu.ia mengatakan bahwa jika seseorang dari keluarga Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam sakit,beliau meniupkan padanya surah-surah Mu'awwidzat.(Hadis Riwayat Muslim).itu artinya kitapun diperbolehkan meruqiah orang lain tetapi dengan surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an.dan tidak mengada - ngada.Misalnya kita meruqiah orang lain karena sakit dengan bacaan surah Al-fatihah maka itu diperbolehkan dan itu bukan perbuatan syirik.Karena dengan surah ini kita memohon kepada Allah bukan memohon kepada yang lain.

Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu anhu,ia berkata,:Kami pernah berada dalam suatu perjalanan,lalu kami singgah,tiba - tiba seorang budak perempuan datang seraya berkata." Sesungguhnya kepala suku kami tersengat,dan orang-orang kami sedang tidak berada ditempat,apakah diantara kalian ada yang bisa memberi ruqiah?" Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri bersamanya,yang kami tidak pernah menyangka bisa meruqiah.Kemudian orang itu membacakan ruqiah kepala sukunya itupun sembuh.lalu ia (kepala suku) menyuruhnya diberi 30 ekor Kambing,sedang kami diberi minum susu.Setelah ia kembali,kami bertanya kepadanya."Apakah engkau memang pandai dan bisa meruqiah ?" Iapun menjawab "Aku tidak meruqiah,kecuali dengan Ummul kitab ( Al-Fatihah) ."Jangan berbuat apapun sehingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam." Sahut kami.Sesampai di Madinah,kami menceritakan hal itu kepada Nabi Shalallahu Alahi Wasalam,beliaupun bersabda:" Dari mana dia tahu bahwa surah Al-Fatihah itu sebagai Ruqyah (Jampi),bagi-bagilah kambing-kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku"(Hadis Riwayat Muslim).

Jadi tidak ada salahnya jika kita meruqiah seseorang dengan surah - surah yang diambil dari Al-Qur'an selama tidak mengandung kesyrikan.Kan ada orang meruqiah surahnya di ambil Al-Qur;an tetapi cara melakukanya tidak sesuai sunnah.Ketika seseorang atau katakanlah itu adalah seorang  dukun, meruqyah dengan surah yang diambil dari Al-Qur'an kemudian ayat-ayat suci itu di tempel di kaki dan dibadan yang di ruqyqnya agar mudah mencari rejeki katanya,maka cara seperti tidak pernah diajarkan oleh Baginda Rasulullah Shalallahu Alahi Wasalam.Cara seperti itu jelas mengandung kesyirikan alias syirik besar. Diriwayatkan dari Auf bin Malik al-Asyja'i Radhiyallahu anhu,ia mengatakan bahwa pada masa Jahiliyyah kami meruqyah.Kemudian kami bertanya ,"Wahai Rasulullah,bagaimana menurutmu terkait hal itu?" Beliau bersabda:" Tunjukan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian.Tidak masalah dengan ruqyah - ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan."(Hadis Riwayat Muslim).



Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing kita kejalan yang lurus.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan peraturan-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"



Demikian dakwah Minggu ini tentang" Ruqyah yang tidak diperbolehkan menurut Syariat "
.






Tidak ada komentar: