Minggu, 11 Juni 2023

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi

Apa kata ulama tentang "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi"

  

 

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-A'laa ayat 1


"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi"


"Sucilkanlah nama tuhanmu yang maha tinggi" adalah salah satu ajaran dalam agama Islam yang mengajarkan untuk memuliakan dan mengagungkan nama-nama Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dalam konteks ini, "sucilkanlah" berarti membersihkan atau menjaga nama Allah agar tidak tercemar atau disalahgunakan oleh manusia. Hal ini dilakukan dengan cara beribadah dan berdzikir kepada Allah dengan cara yang diizinkan dalam agama Islam, serta menjaga perilaku yang baik dan bermanfaat bagi sesama manusia sebagai wujud penghormatan terhadap nama dan kebesaran Allah.Karena kelak kita akan di timbang semua amalan kita pada hari kiamat. Rasulullah Shalallahu Alaihi wasalam bersabda dalam sebuah hadish yang di riwayatkan dari dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shalallahu alahi wasalam bersabda:


عََنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قالَ‏:‏ لَيْسَ شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ، وَإِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ


“Tidak ada apa pun yang lebih berat di dalam timbangan orang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah membenci perbuatan buruk dan perkataan yang kotor” (Hadis riwayat At-Tirmidzi)


Menjaga nama Allah agar tidak tercemar atau disalahgunakan oleh manusia merujuk pada upaya menghindarkan nama-nama Allah dari penggunaan yang tidak layak, seperti penggunaan untuk tujuan yang bertentangan dengan ajaran Islam atau penggunaan secara sembarangan yang menodai keagungan dan kemuliaan Allah. Menjaga nama Allah juga berarti menjaga tuntutan agama terhadap kepatuhan pada aturan-aturan Allah serta memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam, terutama laku ibadah dan bermanfaat bagi sesama manusia.

Dalam ajaran Islam, nama-nama Allah adalah sebutan terhormat yang menunjukkan sifat dan asma Allah yang agung, seperti Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang), Al-Malik (Yang Maha Memerintah), Al-Quddus (Yang Maha Suci) dan lain sebagainya. Oleh karena itu, keagungan dan kemuliaan nama Allah harus dijaga dan dihormati dalam setiap aktivitas kehidupan manusia.

Bagi umat Islam, menjaga nama Allah dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

1. Mengikuti perintah Allah dan Rasulullah

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengikuti perintah Allah dan Rasulullah dengan melakukan ibadah yang difardukan seperti shalat, zakat, puasa, haji serta menjauhi perilaku dosa dan maksiat seperti riba, zina, dan judi.

2. Memperbanyak dzikir dan doa

Dzikir dan doa adalah cara yang efektif untuk menjaga nama Allah. Dalam Islam, melakukan dzikir dan doa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan akan memperkuat hubungan manusia dengan Allah serta membuat manusia lebih menyadari keagungan dan kemuliaan Allah.

3. Melakukan amal sholeh

Melakukan amal sholeh seperti memberikan sedekah, memberikan bantuan atau membantu orang lain, memperjuangkan kebenaran, dan memperbaiki lingkungan sekitar adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita mencintai nama Allah dan ingin menjaga kemanapun kami pergi.

4. Tidak menggunakan nama Allah untuk tujuan yang salah

Setiap nama Allah harus dihormati dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan kita atau tujuan lain yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.

5. Menjaga perilaku dan akhlak

Perilaku dan akhlak yang baik juga bagian dari cara menjaga nama Allah. Dalam Islam, perilaku yang baik dan bermanfaat bagi sesama manusia merupakan bentuk penghormatan teratas terhadap nama Allah.

Dalam kesimpulan, menjaga nama Allah agar tidak tercemar dan disalahgunakan oleh manusia membutuhkan kesadaran dan kesabaran dari setiap individu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti perintah Allah dan Rasulullah, memperbanyak dzikir dan doa, melakukan amal sholeh, tidak menggunakan nama Allah untuk tujuan yang salah, dan menjaga perilaku dan akhlak yang baik. Dengan cara ini, kita dapat memperlihatkan kecintaan dan penghormatan yang tinggi terhadap nama Allah.
Selain itu, menjaga nama Allah juga berarti tidak merusak atau menodai citra Islam dan ajaran-ajaran sesuai ajaran agama. Orang-orang yang mengidentikkan perilaku tidak senonoh atau kekerasan dengan Islam dapat merusak citra yang baik pada agama Islam. Karena itu, setiap muslim harus memilih setiap tindakan dan ucapan dengan cermat, dengan mengingat bahwa tindakan dan ucapan tersebut mencerminkan agama yang dipegang.

Tidak hanya satu individu yang bertanggung jawab menjaga nama Allah, tapi semua umat Islam harus berpartisipasi dalam upaya menjaga nama Allah. Umat Islam harus saling membantu dan memperluas pemahaman tentang agama Islam kepada yang tidak tahu. Dengan saling bahu-membahu, umat Islam akan lebih mampu membentuk citra agama yang baik dan menjaga nama Allah dalam setiap tindakan mereka.

Jadi, menjaga nama Allah adalah tanggung jawab setiap umat Islam untuk menghormati nama dan keagungan Allah serta memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam setiap tindakan dan ucapan, setiap muslim harus memikirkan dampaknya pada agama Islam dan harus bertindak untuk memperbaiki citra Islam dalam masyarakat.


Selain itu, menjaga nama Allah juga berarti untuk tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun atau siapa pun. Islam mengetahui keberadaan Tuhan yang satu dan tunggal, dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Karena itu, setiap muslim harus menghormati dan menghakimi-Nya yang sebenarnya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun atau siapa pun.

Penyebutan nama Allah juga harus dilakukan dengan penghormatan dan rasa takut. Nama Allah tidak boleh disebut sembarangan atau diucapkan dengan sikap yang seenaknya saja. Setiap muslim harus menghormati dan menghakimi-Nya dengan cara yang benar.

Melalui menjaga nama Allah dengan baik dan bermartabat, umat Islam dapat merasakan kedekatan dengan Allah dan merasa tenang dalam menjalani kehidupan mereka. Sedangkan jika nama Allah tercemar atau disalah gunakan, maka dapat merusak hubungan dengan Allah dan merugikan keberadaan umat Islam di masyarakat.

Dalam upaya menjaga nama Allah, setiap muslim harus menempatkan Tuhan di tempat yang paling tinggi dalam kehidupan mereka. Mereka harus mengikuti hukum Allah dan berusaha untuk menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berkata-kata dengan baik dan bersikap santun, serta menghindari perilaku buruk dan tindakan yang merusak, setiap muslim dapat membantu menjaga nama Allah agar bersih dan terjaga dengan sempurna.
Menyekutukan Allah (shirk) adalah dosa yang paling besar dalam Islam dan dilarang keras dalam ajaran Islam. Dalam pandangan Islam, menyekutukan Allah adalah sebuah tindakan kekafiran yang dapat menempatkan seseorang di neraka selamanya.

Dalam Al Quran, Allah sangat tegas dalam mengingatkan manusia untuk tidak menyekutukan-Nya dengan apapun atau siapapun. Surah Al Baqarah ayat 22-23 menyebutkan: "Tidak ada Tuhan selain Allah. Maka bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang memasukkan manusia ke dalam neraka Jahannam. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, karena itu akan membuat kamu masuk ke dalam neraka dan kamu tidak akan memperoleh pertolongan apa-apa."

Hukum menyekutukan Allah adalah haram dan sangat berdosa dalam pandangan Islam. Setiap muslim diwajibkan untuk menghormati keberadaan Allah yang satu dan tunggal, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu atau siapapun. Sebuah dosa yang besar seperti menyekutukan Allah tidak akan diampuni oleh Allah kecuali jika orang tersebut bertobat dan berusaha memperbaiki dirinya secara sungguh-sungguh.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk memahami konsep tauhid (keesaan Allah) dan menghindari tindakan kekafiran seperti menyekutukan Allah jika ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah dan masuk surga kelak.
Menyekutukan Allah (shirk) adalah dosa yang paling besar dalam Islam dan dilarang keras dalam ajaran Islam. Dalam pandangan Islam, menyekutukan Allah adalah sebuah tindakan kekafiran yang dapat menempatkan seseorang di neraka selamanya.

Dalam Al Quran, Allah sangat tegas dalam mengingatkan manusia untuk tidak menyekutukan-Nya dengan apapun atau siapapun. Surah Al Baqarah ayat 22-23 menyebutkan: "Tidak ada Tuhan selain Allah. Maka bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang memasukkan manusia ke dalam neraka Jahannam. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, karena itu akan membuat kamu masuk ke dalam neraka dan kamu tidak akan memperoleh pertolongan apa-apa."

Hukum menyekutukan Allah adalah haram dan sangat berdosa dalam pandangan Islam. Setiap muslim diwajibkan untuk menghormati keberadaan Allah yang satu dan tunggal, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu atau siapapun. Sebuah dosa yang besar seperti menyekutukan Allah tidak akan diampuni oleh Allah kecuali jika orang tersebut bertobat dan berusaha memperbaiki dirinya secara sungguh-sungguh.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk memahami konsep tauhid (keesaan Allah) dan menghindari tindakan kekafiran seperti menyekutukan Allah jika ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah dan masuk surga kelak.
Nilai-nilai Islam adalah prinsip-prinsip moral, etika dan sosial yang diatur oleh ajaran Islam dan menjadi pedoman bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Islam meliputi beberapa aspek seperti akhlak (moral), kejujuran, keadilan, loyalitas, kerendahan hati, ketaqwaan, kasih sayang, dan sebagainya. Adapun beberapa contoh nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Akhlak mulia: Sebagai seorang muslim, akhlak mulia dijadikan sebagai kunci utama dalam kehidupan sehari-hari yang bisa memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Hal seperti menghargai orang lain, menjaga sopan santun, kesederhanaan, rendah hati, dan banyak lagi.

2. Keadilan: Keadilan sangat penting dalam Islam dan dimanifestasikan dalam semua aspek kehidupan, baik dalam hubungan keluarga, lingkungan maupun masyarakat. Keadilan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditegakkan dengan cara memperlakukan semua orang secara adil tanpa pandang bulu.

3. Berterus-terang dan jujur: Nilai kejujuran dan keberanian untuk memberitahu kebenaran di hadapan sesama adalah salah satu nilai penting dalam kehidupan Islam. Memberikan alasan yang benar kepada sesama dan menghindari berbohong serta berkata tidak baik.

4. Loyalitas: Muslim diharapkan setia dan menjunjung tinggi nilai faham Islam, serta saling membantu dan mendukung antara sesama muslim. Contoh seperti membantu sanak saudara dalam kesulitan atau bantuan kepada tetangga dalam keadaan mendesak.

5. Kerendahan hati: Kerendahan hati adalah nilai yang sangat dihormati dalam Islam. Membentuk sikap yang rendah hati di depan Allah dan bawahannya, memperkosakan diri atau merendahkan hati di depan Allah, juga mendahulukan kepentingan orang lain.

6. Kasih sayang: Kasih sayang adalah nilai Islam yang penting. Dalam Islam, kasih sayang diperlukan dalam hubungan sehari-hari, seperti antara keluarga, teman, dan masyarakat. Nilai ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti memberikan sedekah, memberi makanan kepada orang yang membutuhkan, dan lain-lain.

Nilai-nilai Islam tersebut sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat memperbaiki diri dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam Islam, kehidupan sehari-hari dianggap sebagai bagian dari ibadah dan ditegakkan dengan nilai-nilai moral yang mendapatkan berkah dan ridho dari Allah.
Beribadah kepada Allah Azza wa Jalla adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim yang memeluk agama Islam. Kita harus beribadah kepada Allah dengan benar agar ibadah yang kita lakukan diterima oleh-Nya.

Beribadah dengan benar kepada Allah Azza wa Jalla meliputi beberapa hal, di antaranya adalah:

1. Ikhlas dalam beribadah: Kita harus memperhatikan keikhlasan hati dalam melakukan ibadah. Segala ibadah yang kita lakukan hanya ditujukan untuk Allah semata, tidak ada unsur pamer atau mencari popularitas.

2. Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW: Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam beribadah kepada Allah. Sebagai pengikutnya, kita harus mengikuti tuntunan beliau dalam beribadah.

3. Memperhatikan kualitas ibadah: Kualitas ibadah yang baik dapat dilihat dari seberapa jauhkitakita bisa mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap ibadah yang dilakukan.

4. Konsistensi dalam beribadah: Kita harus konsisten dalam menjalankan ibadah kepada Allah. Ibadah hanya dilakukan atas keinginan diri sendiri atau karena ada tolak ukur kepada orang lain yaitu dengan kalimat "Tapi kan saya pernah shalat 5 waktu minggu kemarin" itu mustahil. Konsistensi dan ketekunan dalam melakukan ibadah merupakan kunci untuk mendapatkan ridha Allah.

5. Bertawakal kepada Allah: Ketika kita menjalankan ibadah kepada Allah, kita harus memiliki keyakinan bahwa segala yang kita lakukan atas tuntunan-Nya akan mendatangkan keberkahan dan berkat-Nya. Oleh karena itu, kita harus selalu bertawakal kepada Allah dalam semua hal yang kita lakukan.

Intinya, kita harus bertujuan untuk beribadah dengan benar kepada Allah Azza wa Jalla agar kita dapat mendapatkan rido dan keberkahan-Nya untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.


Tag:

 #SucikanlahNamaTuhanmu#MahaTinggiAllah#BersihkanHatiBersihkanNama#KeteladananRasulullah#KetekunanBeribadah#KetaatanKepadaAllah#IbadahYangBersih#KesucianAllah#TunjukkanKeikhlasan#LukiskanKesucianDalamHidupMu